JAKARTA, DISWAY.ID -- Benarkah ibadah puasa Arafah harus bertepatan dengan momen jemaah Haji sedang wukuf? Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat.
Puasa Arafah jadi ibadah tersendiri jelang hari raya Idul Adha.
Biasanya puasa Arafah dilaksanakan bersamaan dengan puasa 10 hari pertama Dzulhijjah.
Tepatnya, puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Idul Adha.
Pertanyaannya apakah puasa Arafah dilaksanakan harus dilaksanakan tepat jemaah Haji sedang wukuf?
Hal ini kerap menjadi masalah bagi umat Muslim di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Masalah ini pernah dijelaskan Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah ceramah kajiannya.
Dalam penjelasan, Ustaz Adi Hidayat terlebih dahulu menafsirkan hadis Nabi Muhammad secara bahasa.
Katanya, terdapat dua bahasa Arab yakni shiyam dan yaum, yang memiliki makna berbeda.
Disebutkan, jika Rasulullah mengatakan shiyam Arafah, maka itu menunjukkan momentum.
Kebetulan momentum puasa Arafah tepat ketika jemaah Haji sedang wukuf.
"Kalau cuma disebutkan Nabi mengatakan shiyam Arafah, puasa Arafah, Arafah itu menunjuk pada momentumnya. Momentum orang wukuf," buka penceramah asal Pandeglang, dikutip Selasa, 28 Mei 2024.
"Kalau bahasanya puasa Arafah, maka nggak ada penafsiran semua di seluruh negeri ini harus berpuasa bersamaan orang wukuf, jadi ngak usah ada penafsiran.