"Dari segi penunaiannya, ini kaidah-kaidah. Dan di sini sepakat, ulama-ulama Saudi memberi fatwa. Kalau di satu negara zona waktunya berbeda jauh, tidak terlampau dekat, yang bisa melahirkan perbedaan waktu, maka waktu di negara tersebut yang diikuti.
"Kecuali kalau waktunya dekat, sekitaran Teluk, UAE, Qatar bahkan sampai ke Libya. Itu kalau Saudi sudah masuk musim Haji sudah waktu ikut Saudi, gak ribut-ribut lagi.
"Kecuali kalau yang masanya (waktu) agak cukup jauh seperti kita saat ini, di beberapa tempat. Jelas ya.
"Jadi kalau pemerintah menetapkan waktu misalnya bersamaan, Alhamdulillah. Kalau tidak, ikuti waktu kita. Jelas ya," tukasnya.
Keutamaan Puasa Arafah
Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, pelaksanaan puasa Arafah disyariatkan pada 9 Dzulhijjah.
Pun begitu, keutamaan puasa Arafah mulia di sisi Allah SWT.
Dilansir Disway.id dari situs Rumaysho, puasa Arafah dapat menghapuskan dosa 2 tahun.
Selain itu Allah SWT juga menjanjikan pembebasan diri dari siksa api neraka.
Secara hukum puasa Arafah masuk kategori sunnah muakkadah.
Amalan sunnah muakkadah yakni amalan yang sangat dianjurkan.
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162).
Kendati tak berdosa jika tak mengamalkannya, tetapi puasa Arafah sangat sayang jika dilewatkan.
Menurut Rumaysho, puasa Arafah adalah amalan sunnah bagi orang yang tidak pergi Haji.