JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah penelitian baru di Jepang menemukan bahwa wanita yang makan ikan kecil secara utuh, mulai dari kepala hingga tulang, memiliki risiko kematian akibat kanker dan penyakit lain yang lebih rendah.
Pemimpin peneliti, Dr. Chinatsu Kasahara, menjelaskan bahwa asupan ikan kecil memiliki efek perlindungan terhadap kesehatan.
Akan tetapi penelitian sebelumnya hanya sedikit yang memfokuskan pada pengaruh konsumsi ikan kecil terhadap kesehatan.
Penelitian ini melibatkan 80.802 orang berusia antara 35 hingga 69 tahun yang dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan frekuensi konsumsi ikan kecil.
BACA JUGA:Buktikan Manfaat Ketumbar untuk Kesehatan, Ini Kata Penelitian
Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi ikan kecil setidaknya satu hingga tiga kali sebulan memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang jarang mengonsumsi ikan.
Jenis ikan kecil yang dimaksud antara lain ikan teri, capelin Atlantik, bau Jepang, dan sarden kering kecil.
Para peneliti menyoroti manfaat kesehatan dari ikan kecil sebagai sumber mikronutrien penting seperti kalsium, vitamin, dan asam lemak.
Mereka juga mencatat adanya efek anti-tumor dari vitamin A dan D, serta asam lemak omega-3 yang membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak.
BACA JUGA:Bikin Geleng-Geleng Kepala! Jadi Profesor Termuda di Usia 36 Tahun Berkat 17 Jurnal Penelitian
Meskipun potensi manfaat serupa juga ditemukan pada pria, namun tren tersebut tidak signifikan secara statistik.
Penulis studi menyarankan bahwa hal ini kemungkinan disebabkan oleh jumlah subjek laki-laki yang terbatas dalam penelitian dan faktor-faktor lain yang tidak diukur dengan baik.
Kasahara menyambut hasil penelitian ini dengan antusiasme, menyatakan bahwa ikan kecil adalah komponen penting dalam pola makan sehat serta mudah dikonsumsi oleh semua orang.
Hubungan terbalik antara konsumsi ikan kecil dan risiko kematian pada wanita merupakan indikasi penting akan peran makanan padat nutrisi dalam kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:Kasus DBD Melonjak, DPR Singgung Penelitian Nyamuk Wolbachia dan Kebutuhan Vaksin