Jenjang berikutnya SMK Kelas XI, siswa akan mempelajari terkait Paint Manufacturing Process (Proses formulasi cat), Dokumen control, Teknologi Pengecatan (Architectural paints, Automotive Paints, Marine Paints, Industrial Paints, Powder Coating), Paint Entrepreneurship, Coating Technology, Inspection Activity, Management Laboratory, dan Troubleshooting.
Di jenjang ini pula, para siswa akan mengikuti program kerja praktik yang dirancang untuk memberikan pengalaman kerja langsung kepada siswa atau mahasiswa di lingkungan profesional yang sesuai dengan bidang studi mereka.
BACA JUGA:Sukses Gelar KKIN 2024, Kemenaker Dorong Instruktur Vokasi untuk Terus Tingkatkan Kompetensi
Program ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara teori yang dipelajari di kelas dengan praktik di dunia kerja.
Pada jenjang terakhir SMK Teknologi Pengecatan (Paint Technology), terbagi menjadi 2 penjurusan yaitu Painting dan Kimia Analis.
Jurusan Painting akan mempelajari teknologi Pengecatan (Paint Technology), teknik Pengecatan (Spraying, Brushing, Rolling, Electrocoating), Teknologi Pengecatan (Architectural paints, Automotive Paints, Marine Paints, Industrial Paints, Powder Coating), Paint Entrepreneurship, Troubleshooting. Sedangkan jurusan kimia analisis mempelajari Paint Manufacturing Process (Proses formulasi cat), Dokumen control, Paint Entrepreneurship, Coating Technology, Inspection Activity, Management Laboratory, dan Troubleshooting.
Harapannya dengan adanya SMK dengan penjurusan cat ini semakin luas pengetahuan mengenai industri cat.
Tidak hanya mengembangkan hardskill, SMK ini fokus pada pengembangan softskill para muridnya diantaranya yakni: leadership, PDCA, budaya industri, literasi keuangan, hingga digital marketing. Di tahun ajaran 2024/2025, SMK Mitra Industri MM2100 telah memiliki 50 siswa yang terbagi dalam dua kelas.
“Berdirinya jurusan Teknik Kimia Industri di SMK Mitra Industri MM2100 merupakan inisiatif dari APCI yang ingin menyalurkan sumber daya manusia di bidang pengecatan yang sejalan dengan kebutuhan industri. Akhirnya, di tahun 2024 pembangunan dapat terealisasi dengan baik dengan adanya kolaborasi semua pakar profesional dan expertnya yang terjun langsung ke lapangan. Kerja sama ini juga sebagai bentuk sustainable partnership antara, industry cat, vokasi, dan asosiasi,” ujar Kris Adidarma selaku CEO PT Propan Raya sekaligus Ketua APCI.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para founding members yang berperan aktif dalam pembangunan SMK ini diantara lain, PT Jotun Indonesia, PT Kansai Paint Indonesia, PT Propan Raya ICC, dan Mataram Paint,” tambahnya.
Tercatat perusahaan industry yang tergabung dalam founding members memberikan bantuan pendidikan sebesar Rp. 5.000.000.000 (Lima Miliar Rupiah) kepada jurusan Paint Technology di SMK Mitra Industri MM2100.
Selain founding members yang mendirikan “Paint Technology” ada beberapa perusahaan yang berperan dalam pembangunan sekolah antara lain, WAB Group, PT ICI Paint Indonesia, MM2100 Industrial Town, JFE Engineering Indonesia, dan WIWA LLC.
BACA JUGA:Peminat Vokasi D3 dan D4 Naik dengan 20 Prodi Terketat, Terungkap dari Hasil SNBT 2024
“Siswa kami siap bekerja untuk perusahaan industry Bapak Ibu, khususnya bagi industry cat, dengan pembelajaran yang kami berikan dan praktek kerja langsung kami yakin siswa kami siap,” ujar Lispiyatmini, M.Pd selaku Head of HRD & General Affairs PT. Jotun Indonesia dan Kepala SMK Mitra Industri MM2100.
“Kurikulum yang akan diajarkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan industry cat, sehingga lulusan kami memiliki bekal yang penuh ketika memasuki dunia kerja,” tambahnya.