JAKARTA, DISWAY.ID -- Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, bahwasanya Indonesia telah merdeka dari bentuk penjajahan masa lampau.
Namun, tetap harus waspada agar tidak terjebak dengan bentuk penjajahan baru.
"Bentuk penjajahan baru tersebut dapat berupa tidak siapnya kita untuk menjadi bangsa besar yang dapat berdiri sendiri, bangsa yang bodoh, dan miskin," katanya saat seminar memperingati Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia di Jakarta Selatan, Jumat 16 Agustus 2024.
BACA JUGA:Sambut HUT RI ke-79, Said Aqil Siradj: Mari Kita Lawan Perbudakan
BACA JUGA:Menperin Agus: Presiden Jokowi Serius Bangun Industri, Majukan Ekonomi Selama 10 Tahun Ini
Terlebih lanjut Erika, dengan perilaku koruptif yang dilakukan oleh para oknum, akhirnya membuat bangsa kita terpuruk.
"Oleh karena itu, kita harus berjuang melawan kemalasan dan hawa nafsu duniawi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Erika juga mengingatkan kembali visi BPH Migas yakni terwujudnya penyediaan dan pendistribusian BBM diseluruh Indonesia.
Serta meningkatkan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri melalui persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.
BPH Migas kata Erika, memiliki tugas dan fungsi sebagai pengatur dan pengawas pendistribusian BBM subsidi dan kompensasi yang tentunya memiliki risiko terkait dengan integritas dalam pelaksanaan tugas.
BACA JUGA:MenPan RB Pastikan 60 Ribu Formasi CPNS yang Dibuka Agustus Bakal Ditempatkan di IKN
BACA JUGA:Pimpin Renungan Suci di TMPNU Kalibata, Wapres Ma'ruf Amin Ajak Bangsa Hormati Jasa Pahlawan
Dia ingatkan kembali agar masyarakat jangan melakukan korupsi, kolusi, maupun nepotisme.
Karena hal itu merupakan perbuatan tercela yang dapat menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta bertentangan dengan ajaran agama.
“Kita ingin segala sesuatu berjalan sesuai dengan aturan. Jangan sampai kita terjerumus terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Integritas harus tetap terjaga,” tandas Erika.