Pemeriksaan juga telah dilakukan kepada kurang lebih 9 orang teman seangkatan, kaprodi, KKSM RS Kariadi, serta tenaga admin.
"Kemudian kami juga sudah dipanggil oleh Bapak Rektor, jadi kami menceritakan alur, untuk kasus yang terkait almarhumah itu, kami ceritakan semua bukti-bukti dari dia diterima, proses pendidikan, dan semuanya," paparnya.
Ia juga membeberkan bagaimana pihaknya memberi dukungan kepada Aulia yang selama pendidikan mengalami sakit sehingga sering absen.
"Jadi yang kami terima dari lembaga pengelola itu memang beliau beberapa surat izin sakit untuk tidak mengikuti pendidikan. Dengan melihat inilah kami justru mengembangkan support," tandasnya.
Ia mengatakan, semua pengajuan izin telah diterima dan tidak ada sanksi atau ancaman D.O. sekalipun.
"Kami malah memudahkan, monggo kalau memang perlu istirahat. Beliau dua kali operasi dan kami izinkan. Istirahat kami izinkan."
Kemudian, teman-teman Aulia juga disebut menyokong kehadiran Aulia ketika ia absen.
"Jadi dengan hal-hal ini disimpulkan bahwa untuk kasus yang bersangkutan ini tidak ada perundungan," pungkasnya.