Jelang Indonesia-Africa Forum 2024 di Bali, Menkes Beberkan Strategi Cegah Mpox Jenis Baru Masuk

Sabtu 31-08-2024,09:24 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Indonesia-Africa Forum 2024 segera dilaksanakan di Bali pada 1-3 September 2024, Menkes akan beberkan mengantisipasi pencegahan Mpox jenis baru.

Para pemimpin negara Afrika dan Indonesia  dalam Indonesia-Africa Forum 2024 ini, akan membahas sejumlah isu terkini masing-masing negara, mulai dari ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi, dan ketahanan mineral.

Kendati demikian, kekhawatiran hadir dengan terjadinya kedaruratan kesehatan masyarakat terhadap virus cacar monyet atau monkey pox (mpox) yang terjadi beberapa waktu belakangan.

BACA JUGA:Instansi Paling Banyak dan Sedikit yang Diminati Pelamar CPNS 2024

BACA JUGA:BPH Migas Ungkap Peran Gas Bumi di Era Transisi Energi, Tingkatkan Perekonomian Indonesia

Terlebih, kawasan Afrika menjadi salah satu wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.

Selain itu, varian baru mpox clade 1b yang lebih ganas dikhawatirkan menyebar ke Indonesia.

Oleh karena itu, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyiapkan serangkaian strategi untuk mengantisipasi penyebaran mpox, jelang Indonesia-Africa Forum 2024 di Bali.

"Indonesia-Africa Forum akan ada di Bali, jadi kita melakukan surveillance yang lebih baik," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Gedung DPR RI, Jakarta, 29 Agustus 2024.

Langkah pertama yakni mengaktifkan kembali platform SATUSEHAT Health Pass.

BACA JUGA:RAPBN 2025 Mengalami Penurunan, Kemdikbudristek Usul Tambahan Rp 26,4 Triliun

BACA JUGA:Perum Bulog Dukung Inovasi dan Kolaborasi Boga untuk Para Wisausaha Perempuan

Platform ini merupakan media untuk skrining para pelaku perjalanan dari luar negeri, terutama daerah tempat terjadinya penularan mpox.

"Jadi orang kalau mau datang di Indonesia dari negara-negara tersebut, mesti mengisi (data) digital. Apakah pernah datang ke Afrika, dan segala macam. Kalau dia datang, nanti kita bedakan, mana yang merah, kuning, hijau," terang Budi.

Kemudian, pelancong yang menunjukkan gejala, seperti demam atau ruam akan dilakukan tes PCR.

Kategori :