JAKARTA, DISWAY.ID-- Selain bisnis Angkutan Penumpang dan Barang, KAI juga terus mengoptimalkan pengusahaan asetnya melalui bisnis Komersialisasi Non Angkutan.
Upaya tersebut KAI lakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui banyaknya aset potensial yang dimiliki KAI untuk diusahakan.
BACA JUGA:Karyawan KAI Diberi Fasilitas Rumah Singgah di Stasiun Terpencil, Memudahkan saat Pulang Malam
BACA JUGA:KPK Identifikasi 50 Properti Milik Eks Gubernur Maluku, 20 Properti Disita Terkait TPPU
Salah satu bentuk Komersialisasi Non Angkutan KAI diantaranya berupa kerja sama pemanfaatan aset stasiun, sarana, ROW (right of way), Non ROW, maupun museum.
Untuk kerja sama pemanfaatan aset di stasiun, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai titik stasiun seperti ruangan, bangunan, gedung, gudang, dan tanah untuk lokasi promosi, minimarket, gudang, cafe, ATM, dan sebagainya.
BACA JUGA:KPK Sebut Menteri BUMN Erick Thohir Tak Terkait Kasus DJKA dan ASDP
BACA JUGA:KPK Periksa Mantan Kepala Biro Umum Kemensos Terkait Dugaan Korupsi Bansos di Jabodetabek
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyebut bahwasanya pendapatan KAI di sektor Komersialisasi Non Angkutan menunjukkan tren positif dalam kurun tiga tahun terakhir.
Di tahun 2021, pendapatan KAI di sektor tersebut adalah 448,3 miliar.
Di tahun 2022, pendapatan KAI pada sektor non angkutan mengalami peningkatan yaitu 653,7 miliar atau naik 45,8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Angkanya kembali mengalami peningkatan pada tahun 2023 menjadi Rp700,4 miliar atau naik 7,1 persen dibanding tahun 2022.
Untuk kerja sama pemanfaatan aset di stasiun kata Anne, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai titik stasiun seperti ruangan, bangunan, gedung, gudang, dan tanah untuk lokasi promosi, minimarket, gudang, cafe, ATM, dan sebagainya.