JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi guna melakukan kerja sama ekonomi dari bidang farmasi hingga pertambangan.
Dalam hal ini, Jokowi telah menugaskan secara khusus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk merampungkan penandatanganan nota kesepahaman soal proyek tersebut.
"Saya akan menugaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia untuk mempercepat finalisasi nota kesepahaman terkait hal tersebut," ujar Jokowi dalam keterangan resminya, Selasa, 3 September 2024.
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS Kementerian Agama, Berikut Formasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Presiden Jokowi menekankan pentingnya perjanjian perdagangan preferensial untuk memperkuat sektor perdagangan antara Indonesia dan Zimbabwe.
"Indonesia juga ingin bekerja sama di bidang farmasi. Dukungan Pemerintah Zimbabwe sangat dihargai," kata Presiden.
Sedangkan terkait kerja sama pembangunan, Presiden Jokowi menegaskan kesiapan Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan Zimbabwe melalui program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan negara tersebut melalui mekanisme Indonesia Aid.
BACA JUGA:Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 3 September 2024, Buruan Cek di 5 Lokasi!
BACA JUGA:Pelatih Aryono Miranat Apresiasi Leo/Bagas yang Berhasil Rebut Juara di Korea Open 2024
Presiden Jokowi juga meminta dukungan Wakil Presiden Mohadi untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan kerja sama strategis tersebut.
"Pengembangan e-procurement di Zimbabwe bisa berpotensi menjadi salah satu proyek strategis kita. Saya meminta dukungan Yang Mulia terkait hal ini," kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.