"Pernah dilakukan ini pada 2008 dan 2010 dan itu tidak berpengaruh, ternyata strukturnya itu masih terus sebagian, tadi saya lihatkan di rumah yang pertama itu kan retakan-retakan struktur itu sangat serius dan masif dan itu gak bisa diperbaiki dengan hanya ditutup ya, tapi memang strukturnya harus diperbaiki," ungkapnya.
BACA JUGA:Ketua RT Diangkat Jadi Duta Pilkada 2024 oleh KPU Depok
BACA JUGA:Dinilai Terlalu Formal, Ridwan Kamil Ingatkan Debat Bukan Ring Tinju: Yang Penting Itu Pesannya
"Jadi kajian kami ini memang kami sampaikan tentu dengan berbagai pertimbangan, teman-teman dari media juga mungkin kalau mengatakan soal efisiensi bisa juga melakukan second opinion dengan beberapa DPR-DPR di daerah, di provinsi maupun di kabupaten-kota, itu mereka besarannya seperti apa gitu ya," ujarnya.
Terkait besaran nominal uang tunjangan rumah yang akan diberikan kepada anggota DPR, Indra menyebut hal itu masih dalam pembahasan.
Indra mengatakan hal ini akan melibatkan konsultan appraisal untuk menghitung besarannya.
"Makanya kami menggunakan konsultan appraisal untuk itu, dasar itulah yang nanti menjadikan kami untuk melakukan finalisasi yang akan kami laporkan kepada alat kelengkapan dewan yang namanya BURT setelah nanti terbentuk," ucapnya.