Yusril Sebut Peristiwa 98 Bukan Pelanggaran HAM Berat, Ernest Prakasa: Jangan Berharap Apa-Apa Udah Paling Bener

Senin 21-10-2024,21:04 WIB
Reporter : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila

JAKARTA, DISWAY.ID - Komika sekaligus sutradara, Ernest Prakasa menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Kumham) Yusril Ihza Mahendra yang menyebut peristiwa 98 buan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.

Pernyataan itu disampaikan Yusril usai dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia di Istana Presiden, Jakarta pada Senin, 21 Oktober 2024.

Yusril mengatakan peristiwa 98 bukan pelanggaran HAM berat. Sebab, pelanggaran HAM berat terakhir terjadi saat masa penjajahan. Menurutnya, hal itu tidak terjadi lagi di beberapa puluh tahun terakhir.

BACA JUGA:Satu Kabinet Dengan Yusril, Afriansyah Noor Tak Masalah: Tidak Punya Jiwa Pendendam

"Dalam beberapa dekade terakhir ini hampir bisa dikatakan tidak ada kasus-kasus pelanggaran HAM berat," kata Yusril.

Terkait peristiwa 98, Yusril kejadian itu tidak termasuk pelanggaran HAM.

"Nggak," ujar Yusril.

Dijelaskan setiap kejahatan merupakan pelanggaran HAM. Namun, tidak semua kejahatan termasuk pelanggaran HAM berat.

Menyusul pernyataan Yusril, Ernest Prakasa pun memberikan tanggapannya.

Melalui akun X (Twitter) @ernestprakasa, komika mengatakan untuk tidak berharap banyak dengan para pejabat.

BACA JUGA:Dipanggil Prabowo, Yusril Mahendra Akui Diminta Jadi Menko Hukum dan HAM, Ini Tugas-tugasnya!

"Day 1. Makanya jangan berharap apa-apa udah paling bener," cuit Ernest Prakasa dikutip Senin, 21 Oktober 2024.

Diketahui peristiwa 98 kembali menjadi sorotan usai Prabowo Subianto dilantik menjadi presiden.

Prabowo disebut sebagai sosok yang diduga terlibat dalam penghilangan paksa aktivis pada tahun 1998.

Dewan Kehormatan Perwira (DKP) untuk memeriksa tujuh tudingan terhadap Prabowo, termasuk penculikan aktivis oleh Panglima ABRI Jenderal Wiranto.

Kategori :