JAKARTA, DISWAY.ID – Penelitian yang dilakukan e-commerce Lazada, terungkap karakter masyarakat berbelanja saat ini ternyata menggunakan Artificial Intelligence (AI).
Hal itu terungkap saat Lazada resmi meluncurkan laporan resmi “Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence di Asia Tenggara”.
Dalam penelitian yang dilakukan bersama dengan Kantar ini, Lazada melakukan survei kepada 6,000 pelanggan e-Commerce dari enam negara di Asia Tenggara di mana Lazada beroperasi mengenai penggunaan dan adopsi AI pada platform e-Commerce dengan analisis pada kesadaran, kepercayaan dan preferensi, kebiasaan belanja, dan kesulitan konsumen.
BACA JUGA:Persaingan Pasar Semakin Sengit, Lazada Ungkap Kiat Pertahankan Bisnis Online agar Tetap Eksis
Dalam laporan tersebut, tercatat bahwa sekitar dua dari tiga responden (63 persen) di Asia Tenggara percaya bahwa AI telah diadopsi secara luas dalam belanja online, dengan lebih dari separuh responden mengidentifikasi chatbot AI (63 persen), terjemahan (53 persen), dan visual product search (52 persen) sebagai fitur AI utama yang digunakan di eCommerce.
"AI telah menjadi bagian terpadukan dari lanskap eCommerce, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan pengalaman pelanggan yang lebih personal dalam skala besar," ujar Chief Technology Officer, Lazada Group, Howard Wang, dalam keterangan resminya pada Jumat 1 November 2024.
BACA JUGA:Tren Live Streaming E-commerce, Mana Paling Disukai antara Shopee, TikTok, Lazada, dan Tokopedia?
Selain itu, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa separuh responden di Asia Tenggara menyebutkan kemudahan belanja sebagai alasan utama mengadopsi penggunaan AI dalam kehidupan pribadi mereka.
Sementara itu, responden lainnya menilai bahwa ulasan produk dan ulasan penjual sebagai fitur utama yang mereka prioritaskan, sehingga menyoroti peluang bagi penjual untuk memperlihatkan ulasan yang lebih mendalam dan relevan.
BACA JUGA:Tingkatkan Daya Saing UMKM di Pasar Global, Kominfo Bersama Kemendag dan Lazada Gelar Pelatihan
"Saat kami mendalami cara meningkatkan algoritma AI untuk merancang personalisasi rekomendasi produk, mengoptimalkan rantai pasokan, dan meningkatkan interaksi layanan pelanggan, jelas bahwa AI akan tetap menjadi pendorong utama dalam mendorong batas teknologi," ucap Howard.
Melihat peran AI yang semakin krusial, sebagian besar pembeli juga rela membayar lebih untuk merasakan peran AI ketika belanja online.
BACA JUGA:Super Seru! Red Velvet dan Key SHINee Meriahkan Konser Lazada Fest 12.12 Jakarta
Hal ini dapat dikaitkan dengan manfaat penggunaan AI yang dirasakan pelanggan, dengan hampir separuh responden menyatakan bahwa AI memudahkan pencarian produk, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan kenyamanan belanja online.
Dengan 80 persen responden menggunakan fitur AI di aplikasi eCommerce setidaknya seminggu sekali, platform eCommerce dapat memperdalam upaya integrasi AI untuk menghadirkan pengalaman belanja yang lebih holistik dan menyenangkan.