JAKARTA, DISWAY.ID – Memiliki nama Flu Singapura, seringkali membuat orangtua cemas jika mendengar penyakit ini.
Apa itu HFMD?
Virus EV71 atau Enterovirus 71 adalah salah satu penyebab HFMD (Hand, Foot, and Mouth Disease) atau yang selama ini disalahpahami sebagai penyakit Flu Singapura.
Penyakit ini sering menyerang anak-anak usia 5-10 tahun dan sangat menular.
BACA JUGA:Kunyit dan Nanas Bisa Lawan Efek Samping Vaksin, Benarkah?
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usahanya, PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis), memperhatikan isu tersebut dan mengungkapkan sejumlah fakta, termasuk upaya pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat.
“Kalbe berkomitmen menyehatkan bangsa dengan menyediakan vaksin yang diselaraskan dengan beban penyakit menular di Indonesia. Salah satu hal yang menjadi perhatian Kalbe adalah lonjakan kasus HFMD di Indonesia pada awal 2024 yang banyak menginfeksi anak-anak. Kalbe melalui Kalventis melakukan berbagai upaya dalam mendukung pemerintah menekan angka kejadian HFMD di Indonesia. Mulai dari edukasi kesehatan hingga menyediakan vaksin HFMD EV71,” ujar Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Mulialie, di Media & Community Gathering - Stop the Spread: Lindungi Buah Hati dari EV71, Penyebab Hand, Foot, and Mouth Disease.
BACA JUGA:BioFarma Kembali Dipercaya Suplai Vaksin ke 150 Negara
Prevalensi Penularan HFMD
Berdasarkan data Journal Biomedical Science tahun 2019, terjadi kejadian luar biasa HFMD di beberapa negara Asia Pasifik.
Di Singapura, salah satu wabah terbesar terjadi pada 2008 yang mencapai 30 ribu kasus.
BACA JUGA:Guru Besar UGM Pastikan Vaksin Japanese Encephalitis Aman untuk Anak, Bisa Cegah Radang Otak
Di Malaysia pada tahun 1997, sebanyak 29 anak meninggal dunia, tahun 1998 sebanyak 78 anak di Taiwan meninggal, dan di Tiongkok, sebanyak 3.322 anak meninggal dunia antara 2008 sampai 2015.
Di Vietnam, tahun 2011 - 2012, sebanyak 200 orang meninggal dalam waktu dua tahun. Di Kamboja, sebanyak 52 orang meninggal pada 2012. Tahun 2023, 23 anak meninggal dunia di Vietnam akibat Enterovirus 71.
BACA JUGA:Varian Baru Covid-19 XEC Disebut Lebih Menular, Masih Efektifkah Vaksin?
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kenaikan kasus HFMD di seluruh provinsi pada awal 2024 yaitu sebanyak 6.500 kasus.
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) menunjukkan tahun 2024 terdapat 27.417 kasus suspek HFMD.