Kasus Flu Singapura Meningkat di Indonesia, IDAI Himbau Orangtua Agar Jangan Panik

Kasus Flu Singapura Meningkat di Indonesia, IDAI Himbau Orangtua Agar Jangan Panik

Kasus Flu Singapura tengah meningkat di Indonesia, di mana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghimbau agar para orang tua jangan panik dan tetap waspada.-freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus Flu Singapura tengah meningkat di Indonesia, di mana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghimbau agar para orang tua jangan panik dan tetap waspada.

Berdasarkan data dari Humas Kementerian Kesehatan RI, pada minggu kesebelas tahun 2024 tercatat 5.461 orang yang terjangkit Flu Singapura di Indonesia, 738 kasus diantaranya terjadi paling marak di Provinsi Banten.

Meski kasus penularan Flu Singapura di Indonesia masih terkendali, namun dr. Nastiti Kuswandani, SpA(K) selaku Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengatakan para orangtua agar tetap mengontrol kesehatan anak-anak.

BACA JUGA:Berangkat Mudik Jakarta-Malang Naik Mobil Pribadi Full Via Jalan Tol, Segini Tarif Totalnya

BACA JUGA:Jelang Lebaran 2024 Fuso Perkuat Layanan Lintas Timur Dengan Dealer Baru 3S ke 223

"Ada peningkatan kasus Flu Singapura, tapi jangan panik yang berlebihan pada orang tua terutama sampai misalnya melarang anaknya sekolah atau bahkan sekolah sampai menutup karena itu suatu tindakan yang tidak perlu.," ujarnya saat konferensi Zoom, Kamis 28 Maret 2024.

"Kalo ada yang sakit harus istirahat di rumah mungkin selama kurang lebih satu pekan supaya tidak menularkan dan tentu menggunakan etika," sambungnya.

Dr. Nastiti Kuswandani, SpA(K) menjabarkan laporan studi yang menyebut jumlah kasus penularan Flu Singapura tercatat hanya 6 persen, yang artinya 6 dari 100 anak terdeteksi Flu Singapura.

BACA JUGA:Mudik Makin Nyaman dengan Beragam Aksesories dari Suzuki

BACA JUGA:Link Registrasi IPB Setelah Lolos SNBP 2024, Ditunggu Sampai 29 Maret

"Kenapa kita jangan panik? Karena case fatality ratenya untuk HFMD juga rendah. Artinya kalau anak terkena HFMD itu kalo dari laporan studinya cuma 6 persen jadi cuma 6 dari 100 anak yang sebetulnya gak perlu dirawat," tuturnya.

Sementara, untuk laporan kematian anak terhadap Flu Singapura juga masih sangat rendah. Sehingga, IDAI menghimbau agar orangtua jangan panik namun tetap harus waspada.

"Tapi laporan kematiannya juga sangat rendah, dari 100 ribu kasus angka kematiannya cuma 50 kalo dipersentasekan gak nyampai 1 persen," tuturnya.

"Jadi pesannya untuk kasus anak jangan panik, tetap waspada orangtua perlu mengenali kapan tanda bahaya anak dibawa ke dokter atau rumah sakit misalnya demam terus selama 3 hari," ujarnya. (Hasyim Ashari) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: