Cakupan Imunisasi Masih Jadi PR Besar, Ketua IDAI Sebut Sebagian Orangtua Masih Galau
Ilustrasi imunisasi: Angka cakupan imunisasi di Indonesia masih menjadi tantangan di momentum Hari Anak Sedunia 2025.-getty-
JAKARTA, DISWAY.ID - Angka cakupan imunisasi di Indonesia masih menjadi tantangan di momentum Hari Anak Sedunia 2025.
Memperingati Hari Anak Sedunia 2025 bertema global “My Day, My Rights”, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan perlunya percepatan peningkatan cakupan imunisasi untuk melindungi hak kesehatan anak secara menyeluruh.
IDAI menilai masih banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap akibat keterbatasan distribusi vaksin di daerah terpencil serta maraknya hoaks kesehatan di masyarakat.
“Hak anak atas kesehatan bukan sekadar terbebas dari penyakit, tetapi termasuk hak untuk tumbuh optimal, mendapat layanan kesehatan berkualitas, dan gizi memadai. Imunisasi adalah fondasi penting dalam investasi SDM unggul bangsa,” kata Ketua Pengurus Pusat IDAI, DR Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA, SubspKardio(K) saat berbincang dengan Disway.id dalam Live Interview.
BACA JUGA:Dokter Piprim: Satu Saja Anak Keracunan MBG Jadi Masalah, Apalagi Ini Ribuan!
Menurut dr.Piprim sebagian orangtua masih merasa galau dan perlu mendapatkan edukasi seputar vaksin dan imunisasi.
Salah satunya tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Kadang ada berita yang menulis anaknya jatuh dari motor patah tulang, itu habis imunisasi. Padahal diimunisasinya 3 bukan lalu. Narasi narasi seperti ini banyak sekali ya di media sosial," jelasnya.
Ia menyoroti bahwa imunisasi masih menjadi target nasional karena sejumlah tantangan seperti minimnya upaya pemerintah daerah dalam distribusi vaksin, kesenjangan akses layanan kesehatan, dan penyebaran misinformasi yang membuat sebagian orang tua ragu memberikan imunisasi lengkap.
"Ada orangtua yang masih galau dengan ini (vaksinasi atau imunisasi)," katanya.
Sebagai bagian dari kontribusinya, IDAI berkomitmen memperkuat pendidikan publik, mendukung Program Imunisasi Nasional, serta meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan untuk deteksi dan tata laksana penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
BACA JUGA:Dokter Piprim Dimutasi ke RS Fatmawati, Staf RSCM Resah Antrean Pasien Jantung Anak Menumpuk!
"Sebab dengan imunisasi maka herd immunity akan terbentuk. Di saat cakupan vaksin rendah, maka penyakit penyakit yang sudah lama tidak muncul, muncul kembali. Sebut saja polio, cacar, dan lainnya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
