Marak Kasus Keracunan Massal MBG, IDAI Desak Pemerintah Segera Evaluasi Total
Marak Kasus Keracunan Massal MBG, IDAI Desak Pemerintah Segera Evaluasi Total-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Rentetan kasus keracunan makanan yang menimpa ribuan anak penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah telah memicu keprihatinan mendalam dari komunitas medis.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso secara tegas mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi total dan menyeluruh terhadap pelaksanaan program tersebut guna menjamin keselamatan anak-anak.
BACA JUGA:Dewi’s Luxe Market Hadir di Plaza Indonesia, Pamerkan Kreativitas Mode Lokal
BACA JUGA:Viral Tepuk Sakinah, Kemenag: Bukan Kewajiban, Tapi Inovasi Edukatif Paslon Pengantin
Kami mengimbau dengan sangat pihak yang berwenang atau penyelenggara MBG supaya mengevaluasi menyeluruh dari berbagai tingkatannya supaya sudah cukup lah, enough is enough, berhenti sampai di sini keracunannya," beber dr Piprim dalam konferensi pers, Jumat 26 September 2025.
Korban Capai Ribuan, IDAI Sebut Bukan Sekadar Alergi
Laporan mengenai kasus keracunan makanan program MBG terus berdatangan, bahkan data terbaru mencatat jumlah korban melampaui angka 6.000 anak di berbagai provinsi.
Kejadian massal yang terjadi dalam waktu berdekatan ini membuat IDAI menolak dugaan awal bahwa kasus-kasus tersebut hanya dipicu oleh alergi makanan
BACA JUGA:Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan, Pimpinannya Bakal Dipilih Presiden
BACA JUGA:Indonesia Bidik Posisi sebagai Pusat Industri Halal Dunia Lewat Halal Indo 2025
Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), menyatakan bahwa satu kasus keracunan anak saja sudah merupakan masalah besar, apalagi jika korbannya mencapai ribuan.
"Kalau keracunan bisa menimbulkan kejadian luar biasa, karena satu sumber makanan itu bisa mencemari banyak orang. Sementara alergi itu tidak menular," jelasnya.
IDAI menekankan bahwa pola kejadian keracunan yang terjadi serentak di banyak tempat merupakan indikasi kuat adanya masalah fundamental dalam rantai penyediaan makanan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga proses distribusi.
Tiga Poin Krusial yang Didesak IDAI
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
