bannerdiswayaward

Angka Imunisasi Bisa Rendah akibat Hoaks, Ini Jurus Ampuh IDAI Lawan Misinformasi

Angka Imunisasi Bisa Rendah akibat Hoaks, Ini Jurus Ampuh IDAI Lawan Misinformasi

Melalui kolaborasi dengan International Pediatric Association (IPA), IDAI kini memperkuat advokasi, komunikasi publik, dan strategi edukasi berbasis sains untuk melawan disinformasi yang kian menyebar luas, terutama di media sosial.--IDAI

JAKARTA, DISWAY.ID - Melonjaknya misinformasi dan hoaks soal vaksin dinilai semakin mengancam upaya peningkatan cakupan imunisasi di Indonesia.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap vaksin dapat berdampak langsung pada meningkatnya risiko penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.

Melalui kolaborasi dengan International Pediatric Association (IPA), IDAI kini memperkuat advokasi, komunikasi publik, dan strategi edukasi berbasis sains untuk melawan disinformasi yang kian menyebar luas, terutama di media sosial.

Upaya ini menjadi bagian penting dalam memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan perlindungan imunisasi optimal demi mewujudkan Generasi Emas 2045.

BACA JUGA:Buntut KLB Campak, Menkes Budi akan ke Sumenep dan Dorong Akselerasi Imunisasi

Merayakan semangat Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang jatuh pada tanggal 12 November 2025 juga menyambut Hari Anak Sedunia pada 20 November 2025, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bersama dengan International Pediatric Association (IPA) menyelenggarakan ‘Experience Sharing Workshop: Pediatric Association Advocacy for Immunization Priorities’ pada tanggal 14 November 2025 di Jakarta.

Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan berbagi strategi inovatif dalam mengatasi tantangan program imunisasi, baik di tingkat nasional maupun global sekaligus menjadi aksi nyata dan wujud komitmen bersama dalam mempercepat peningkatan cakupan imunisasi sebagai investasi fundamental untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045.

Workshop ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, UNICEF, WHO, serta perhimpunan dokter anak dari berbagai negara seperti Nigeria.

Fokusnya adalah pada solusi praktis untuk meningkatkan cakupan imunisasi, mengatasi penolakan, dan memerangi misinformasi.

BACA JUGA:Bulan Imunisasi Anak Sekolah, Ini Daftar Vaksin untuk Siswa SD Kelas 1-6

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA, SubspKardio(K) menekankan di momentum Hari Kesehatan Nasional tahun ini, IDAI mengingatkan bahwa setiap anak yang terlindungi oleh imunisasi adalah calon pemimpin masa depan.

"Untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045, kita harus memastikan fondasi kesehatan mereka kuat sejak dini. Tantangan imunisasi yang kompleks, dari aspek logistik hingga sosial budaya, harus kita atasi bersama dengan kolaborasi dan inovasi. Workshop ini adalah langkah nyata IDAI dan seluruh mitra untuk menyamakan langkah, memperkuat advokasi, dan memastikan hak anak untuk hidup sehat dan terlindungi terpenuhi," jelasnya. 

IDAI juga menekankan bahwa Imunisasi adalah salah satu intervensi kesehatan yang paling ‘cost-effective’ dan telah menyelamatkan jutaan nyawa anak. Namun, tantangan yang kita hadapi semakin kompleks, tidak hanya secara teknis medis tetapi juga sosial dan budaya.

BACA JUGA:Siap-Siap! Pekan Imunisasi Nasional Vaksin Polio Bakal Digelar di 33 Provinsi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads