Tepis Informasi Keliru Soal PSN PIK 2, Muannas Alaidid Sebut ada Upaya Adu Domba Jokowi dan Aguan

Selasa 10-12-2024,23:42 WIB
Reporter : Candra Pratama
Editor : Fandi Permana

TANGERANG, DISWAY.ID -- Konsultan Hukum Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, Muannas Alaidid menilai, jika terdapat upaya untuk memanipulasi yang dilakukan oleh salah satu media terhadap Sugianto Kusuma (Aguan), terkait PSN di PIK-2 dan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Muannas mengungkapkan, sebuah kekeliruan besar terjadi dalam wawancara di media tersebut pada 8 Desember 2024, terkait respons Aguan berinvestasi di IKN.

BACA JUGA:Klaim Said Didu Didukung Menteri Soal PSN PIK 2 Dibantah Muannas,Pemerintah Tidak Pernah Dukung Penebar Hoaks

BACA JUGA:Nusron Wahid Beberkan Tata Ruang PSN PIK 2 dan Batas Area Hutan Lindung

Diketahui dalam berita tersebut, kata Muannas, Aguan dikutip mengatakan, "Mengapa Anda mau berinvestasi di IKN? Perintah, ha-ha-ha... Kami mesti menjaga wajah presiden."

Namun, Muannas berpendapat bahwa kutipan tersebut tidak utuh dan keluar dari konteks yang sebenarnya.

"Ada kekeliruan besar dalam cara (media tersebut) mengutip jawaban Aguan. Apa yang sebenarnya dikatakan Aguan adalah, 'Sebagai anak bangsa, muka presiden harus kita jaga di mata dunia'," ujar Muannas kepada awak media, Selasa, 10 Desember 2024.

"Itu adalah respons yang penuh penghargaan terhadap presiden, bukan pernyataan yang menggambarkan tekanan dari Presiden Jokowi," sambungnya.

BACA JUGA:Komentar Menohok Said Didu: Saya Hanya Kritik PSN-PIK 2, Kok Ada yang Tersinggung?

Kekeliruan itu, menurut Muannas, menimbulkan kesan seolah-olah Aguan ditekan untuk berinvestasi. Padahal itu tidak benar.

Muannas menilai bahwa kekeliruan dalam penyajian berita itu telah dimanfaatkan oleh kelompok tertentu yang selama ini aktif menyerang PSN PIK 2 dan IKN.

“Kesalahan ini dimanfaatkan oleh Said Didu dan kelompoknya untuk melancarkan serangan terhadap Aguan. Mereka mencoba membenturkan Aguan dengan Jokowi dengan cara yang sangat keji dan manipulatif," tuturnya.

"Ini adalah upaya untuk memecah belah dan menciptakan perpecahan di antara mereka yang sebenarnya bekerja untuk kemajuan Indonesia," tambah Muannas.

Tak berhenti di situ, Muannas juga mengingatkan bahwa peran media sangat penting dalam menjaga objektivitas dan keakuratan informasi.

BACA JUGA:Protes Keras Usai Dipolisikan Akibat Kritik Proyek PSN PIK 2, Said Didu: Oligarki Mengambil Hak Rakyat!

Kategori :