Sedangkan pihak FBI yang melakukan penyelidikan mengatakan jika Jabbar juga tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas aksi tersebut dan akan terus menyelidiki pihak-pihak yang ikut terlibat dibalik serangan tersebut.
BACA JUGA:PPN 12 Persen Hanya Berlaku Barang Mewah, Begini Reaksi Hotman Paris
BACA JUGA:Kembali Berlaku! Ganjil Genap Jakarta Hari Ini 2 Januari 2025 di 25 Ruas Jalan
Beberapa bom pipa yang disamarkan sebagai pendingin kemudian ditemukan di sepanjang Bourbon Street dan telah dihubungkan ke detonator jarak jauh yang ditemukan di truk Jabbar.
Presiden terpilih Donald Trump ikut buka suara atas peristiwa tersebut dan mengatakan jika tersangka bukan warga Amerika.
"Saya mengatakan bahwa para penjahat yang datang ke Amerika jauh lebih buruk daripada para penjahat yang ada di negara kita,” terangnya.
“Pernyataan ini terus-menerus dibantah oleh Demokrat dan Media Berita Palsu, tetapi ternyata itu benar," tulis Trump di akun sosial medianya.
BACA JUGA:Komisi XI DPR RI Minta Pemerintah Sosialisasikan Barang Mewah yang Kena PPN 12 Persen
Trump juga menuliskan bahwa pihaknya mendukung penuh penyelidikan dan akan segera kembali memulihkan keamanan di New Orleans.
Siapa Shamsud-Din Jabba
Shamsud-Din Jabba yang berusia 42 tahun, besar di Texas dan bertugas di militer Amerika selama 10 tahun.
Dalam melakukan aksinya, Jabbar mengenakan pakaian militer dengan menambrakan mobilnya kekerumuman warga yang tengah merayakan pergantian tahun.
Setelah menyelesaikan tugasnya di militer, Jabbar pindah ke taman trailer Houston yang kumuh dan memelihara domba di halamannya.
BACA JUGA:Kelas Menengah Diprediksi Terpuruk di Tahun 2025, Ekonom Singung Kerja Sampingan
BACA JUGA:Ole Romeny Bakal Satu Tim Bareng Marselino Ferdinan, Nilai Transfer ke Oxford United Terungkap!