BEKASI, DISWAY.ID -- Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi Adelia meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera memfasilitasi tempat rehabilitasi bagi korban serta pelaku anak yang berhadapan dengan hukum.
Hal tersebut disampaikan Adelia melihat adanya pelecehan seksual, dilakukan oleh siswa Sekolah Dasar (SD) berinisial Y terhadap temen sebayanya di wilayah Kecamatan Medan Satria.
"Harapan kami sebenarnya adanya tempat rehabilitasi bagi korban dan pelaku anak, di Kota Bekasi sayangnya belum ada," ujarnya.
BACA JUGA:2 Pelaku Penggelapan 6 Mobil Rental Senilai Rp 5 Miliar Dibekuk
BACA JUGA:Buntut Napi Kabur, Lapas di Papua Tengah Diperketat Kementerian Imipas
Adelia menuturkan, berdasarkan banyaknya kasus kekerasan terhadap anak, proses pemulihan dan penanganan baik bagi korban maupun pelaku kerap berakhir di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor.
Sementara itu, ia menegaskan bahwa proses pemulihan bagi korban dan pelaku harus terus berlanjut hingga kesehatan mental mereka pulih sepenuhnya.
Adelia menjelaskan berdasarkan sejumlah kasus pelecehan anak di bawah umur, pemulihan serta penanganan korban dan pelaku hanya kerap berhenti di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi.
Sementara pemulihan korban dan pelaku dinilainya wajib ada keberlanjutan hingga mental mereka pulih total.
Dengan begitu, Adelia menilai Pemkot Bekasi harus menyegerakan pertimbangan untuk membangun pusat rehabilitasi yang sudsh dilengkapi dengan para anggota psikiater forensik dan psikiater klinis anak.
BACA JUGA:Pengukuhan Pengurus Apindo Banten 2024-2029, Fokus Ciptakan Iklim Investasi hingga Lapangan Kerja
BACA JUGA:Mayoritas Napi yang Kabur di Lapas Nabire Anggota KKB: Ada Pelaku Pembunuhan Danramil!
"Kami butuh tempat rehabilitasi yang dibutuhkan anak-anak yang menjadi korban atau pelaku supaya memutus mata rantai ini," ungkap dia.
Adelia berharap agar pemerintah seharusnya dapat cepat serta sigap dalam menyediakan pusat rehabilitasi.
Terlebih terdapat sejumlah gedung pemerintahan yang saat ini tidak terpakai dan mampu dimanfaatkan untuk sementara waktu.