NEW YORK, DISWAY.ID -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato lantang bahwa Israel tak akan berhenti menginvasi Jalur Gaza.
Hari demi hari pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina terus dilakukan.
Seolah tindakan militer Israel di Gaza dilakukan tiada hari dan waktu.
BACA JUGA:Marco’s Chop Shop Resmi Reopening di Mall Puri Indah, Hadirkan Pengalaman Premium Grooming
Rudal dan bom-bom yang dijatuhkan militer Zionis, setidaknya telah menewaskan 65.000 jiwa termasuk anak-anak dan wanita.
Kecaman dunia terhadap Israel telah menggema sejak beberapa pekan terakhir.
Mulai dari Inggris, Spanyol, Prancis, Australia dan mayoritas negara sekutu NATO, mendesak aksi boikot terhadap Israel.
Spanyol telah membuktikannya. Mereka menghentikan kerja sama dengan Israel di sektor pertahanan dan senjata.
Tak tanggung-tanggung, nilai kesepakatan yang diboikot Spanyol mencapai 200 juta Dolar Amerika Serikat.
Ketika berpidato di KTT Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Netanyahu mengutuk negara-negara Barat yang mendukung keberadaan negara Palestina.
BACA JUGA:Amerika Pasang Badan Bela Israel dari Pemboikotan di Piala Dunia 2026
Netanyahu menyebut Inggris Cs telah membuat keputusan yang amat memalukan.
"Itu menjadi sebuah keputusan yang memalukan bagi kalian semua," seloroh Netanyahu pada Jumat lalu, dikutip dari Al Jazeera, Minggu, 28 September 2025.
Netanyahu menilai pengakuan Barat terhadap Palestina akan mendorong Hamas (yang dia sebut sebagai teroris) bertindak lebih terhadap orang-orang Yahudi.
"Keputusan Anda yang memalukan akan mendorong terorisme terhadap orang Yahudi, dan terhadap orang-orang di mana pun," kata Netanyahu.