Penolakan Warga New York Terhadap Netanyahu
Netanyahu, yang dianggap telah melakukan kejahatan perang di Gaza, menghadapi tekanan atas surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional.
Pun kehadirannya di New York tak begitu disambut dengan baik. Khususnya mayoritas delegasi negara walk-out ketia dia berjalan menuju panggung.
Tindakan seluruh delegasi negara di PBB merupakan bentuk protes terhadap Israel yang terus menerus melakukan penyerangan di Gaza.
Tak hanya itu, kehadiran Netanyahu juga sebenarnya ditolak oleh ribuan warga New York yang turun ke jalan.
Mereka memprotes kemunculan Netanyahu yang dengan santai melenggang di atas karpet merah, dengan pengamanan khusus.
"Dia tidak diterima di New York City," kata seorang perwakilan Gerakan Pemuda Palestina kepada Al Jazeera.
Pemuda itu juga mengkritik pemerintah Presiden Donald Trump yang memberinya kebebasan.
BACA JUGA:Amerika Akan Cabut Visa Presiden Kolombia atas Komentarnya di Pertemuan Pro-Palestina
"Sangat tidak masuk akal bahwa pejabat terpilih di AS, New York City, dan di seluruh negeri menggelar karpet merah untuknya," tambahnya.
Netanyahu kepada Hamas: Menyerah atau Mati
Di hadapan delegasi yang sedikit itu, Netanyahu dengan lantang menantang Hamas: menyerah atau mati.
Ia berdalih serangan pada Oktober 2023 sebuah kejahatan yang besar terhadap Israel.
Netanyahu merasa, Zionis berhak melalukan tindakan sebagai bentuk hak pertahanan.
Ia bahkan tak menggubris tekanan internasional dan kecaman terhadap genosida di Gaza.
Menurutnya, Israel harus menyelesaikan misinya; memberangus seluruh anggota Hamas di Gaza.
"Para pemimpin Barat mungkin menyerah di bawah tekanan. Saya jamin satu hal: Israel tidak akan menyerah," ujar Netanyahu.