Tanpa perubahan mendasar seperti transparansi anggaran, reformasi pelatihan, pengawasan kuat, dan reorientasi paradigma, maka reformasi tidak bisa berjalan baik.
"Menurut saya, evaluasi di tubuh Polri tidak efektif dilakukan manakala tidak dilakukan perubahan kepemimpinan. Transformasi leadership adalah syarat mutlak evaluasi dan perubahan dapat dilakukan dengan baik," tuturnya.
Pandangan serupa disampaikan Poengky Indarti, pemerhati kepolisian yang juga mantan anggota Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Menurutnya, langkah ini menandakan keseriusan institusi Bhayangkara dalam upaya berbenah diri secara internal.
Poengky optimis tim yang dibentuk Kapolri itu akan mampu membawa perubahan signifikan bagi Polri.
"Dengan adanya tim internal ini, saya melihat Polri sangat serius untuk berbenah. Apalagi pasca insiden unjuk rasa pada bulan Agustus lalu yang menjadi sorotan publik," ujar Poengky kepada Disway pada Rabu 1 Oktober 2025.
Dia menekankan keberadaan tim internal ini akan sangat strategis. Tim ini akan mampu mengidentifikasi akar permasalahan di dalam tubuh Polri secara lebih akurat.
"Yang paling memahami seluk-beluk dan permasalahan internal Polri adalah mereka sendiri. Hasil dari tim internal ini nantinya akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi tim reformasi bentukan Presiden," tuturnya.
Lebih lanjut, Poengky menyoroti pentingnya reformasi kultural yang menurutnya masih belum tuntas sejak bergulirnya reformasi 1998.
"Masyarakat masih menyaksikan adanya perilaku oknum anggota yang terkesan militeristik, arogan, bergaya hidup mewah, dan terkadang kurang profesional. Inilah yang perlu dibenahi secara serius," tegasnya.
Ia berharap, tim ini dapat mengakselerasi perubahan watak dan perilaku anggota Polri menjadi lebih humanis dan menghormati hak asasi manusia, sesuai dengan harapan masyarakat.
Langkah proaktif dari internal Polri ini dinilai Poengky sebagai itikad baik dan komitmen untuk menjadi lebih transparan dan akuntabel.
“Kehadiran Tim Transformasi Reformasi ini, telah menyalakan kembali harapan akan terwujudnya institusi kepolisian yang modern, profesional, dan dicintai rakyat,” tutupnya.
Terpisah, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohamad Choirul Anam, menyambut baik dan menyuarakan pandangan optimistis terhadap pembentukan tim reformasi Polri.
Menurutnya, langkah ini merupakan momentum krusial memperkuat institusi Polri agar lebih profesional, humanis, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Choirul Anam menegaskan upaya perbaikan di tubuh Polri bukanlah sesuatu yang dimulai dari nol.