JATIM, DISWAY.ID -- Sebanyak 187 orang tercacat berada di Ranu Kumbolo saat Gunung Semeru erupsi pada Rabu, 19 November 2025. Termasuk di dalamnya rombongan dari Kementerian Pariwisata.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan, terdapat 137 pendaki yang telah menuju Ranu Kumbolo pada hari itu.
"Selain pendaki terdapat petugas, pemandu, porter, dan tim Kementerian Pariwisata (Kemenpar), sehingga total yang di Ranu Kumbolo berjumlah 187 Orang," ujarnya kepada awak media, Kamis, 20 November 2025.
BACA JUGA:Comeback! Mahalini Gelar Konser di Jakarta 14 Februari 2026
BACA JUGA:Rismon Sianipar Ngaku Dikenakan Wajib Lapor, Ini Kata Polisi
Dia menjelaskan, kehadiran tim Kemenpar di lokasi berkaitan dengan kegiatan pembuatan materi promosi wisata.
Meski erupsi terjadi, arah lontaran abu mengarah ke selatan dan tenggara, sementara Ranu Kumbolo berada di utara.
"Berdasarkan pengalaman yang ada kondisi ini membuat Ranu Kumbolo tidak terdampak oleh erupsi Gunung Semeru," jelasnya.
Petugas meminta seluruh pendaki dan rombongan yang berada di Ranu Kumbolo untuk tetap bertahan di lokasi pada Rabu malam, 19 November 2025. Sebab, kondisi cuaca hujan dan mulai gelap.
BACA JUGA:Pertamina Dorong Kemandirian Siswa SMA Lewat Ajang Ganti Oli Gratis di Seluruh Indonesia
BACA JUGA:UU MD3 Digugat ke MK, Pemohon Minta Rakyat Bisa Berhentikan Anggota DPR!
Mereka baru dijadwalkan kembali ke Ranu Pani pada Kamis, 20 November 2025, pagi.
Rombongan mulai turun pada pukul 07.30 WIB dan kelompok terakhir bergerak pada sekitar pukul 09.30 WIB.
"Hingga pukul 13.30 WIB, tercatat 66 pendaki telah tiba di Ranu Pani, sementara rombongan terakhir diketahui berada di antara Pos 3 dan Pos 2," jelasnya.
Dia menambahkan, seiring peningkatan status Gunung Semeru, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup seluruh aktivitas pendakian sejak Rabu, 19 November 2025, pukul 18.30 WIB.