Namun, meski tanpa hubungan diplomatik formal, Indonesia sebelumnya telah berkoordinasi dengan Israel untuk menjatuhkan bantuan kemanusiaan dari udara ke Gaza, dan disebut tahun lalu sedang mempertimbangkan normalisasi untuk bergabung dengan OECD.
Presiden negara itu, Prabowo Subianto, dilaporkan luas pada Oktober berencana mengunjungi Israel, meski Jakarta membantah adanya rencana tersebut.
Sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan kepada The Times of Israel bahwa ia awalnya menyetujui perjalanan tersebut tetapi batal setelah rencana itu bocor ke media karena khawatir terhadap penolakan domestik.
Indonesia juga termasuk negara yang diajak Amerika Serikat berdiskusi mengenai rencana Pasukan Stabilitas Internasional (ISF) di Gaza, bersama Azerbaijan, Mesir, dan Qatar.
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono mengatakan bulan ini bahwa Indonesia siap mengerahkan setidaknya 20.000 pasukan ke Gaza untuk membantu menjaga perdamaian, menunggu resolusi Dewan Keamanan PBB yang menetapkan ISF agar dapat berpartisipasi dalam pasukan tersebut.