Stok Kedelai Alami Defisit Besar, 'Paksa' Indonesia Gantungkan Nasib Pada Australia

Selasa 22-03-2022,17:27 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Pertanian Syahrul Yasin mengatakan bahwa stok kedelai mengalami angka defisit yang sangat besar, yakni minus sampai 2,59 juta ton.

Kebutuhan tahunan untuk stok kedelai yang mencapai 2,98 juta ton jelas masih belum memenuhi total ketersediaan hingga 391,28 ribu ton.

Dengan angka tersebut, Indonesia terpaksa masih harus bergantungkan diri untuk impor ke Australia sebanyak 2,84 juta ton.

Akan tetapi untuk mayoritas ketersediaan bahan pangan lainnya disebut saat ini masih relatif aman.

BACA JUGA:Begini Modus Penyalahgunaan Bansos PKH Diungkap Kajari Tangerang Nova Elida Saragih

BACA JUGA:Fenomena Pergerakan Tanah Mengancam 200 Jiwa Warga Manggarai Barat

Ada empat komoditas bahan pangan lain yang mengalami defisit yakni kedelai, bawang putih, daging sapi, dan gula konsumsi.

Mentan Syahrul menuturkan bahwa berdasarkan frognosa neraca komoditas pangan strategis Januari-Desember 2022, ketersediaan bahan pokok seperti beras, jagung, bawang merah, cabai rawit merah, daging dan telur ayam rasa hingga minyak goreng masih aman.

"Untuk beras, jagung, bawang merah, cabai merah, daging ayam, telur ayam, dan minyak goreng, ketersediaannya diperkirakan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri," kata Mentan Syahrul, dikutip dari PMJ News pada Selasa (22/3/2022).

"Namun untuk komoditi kedelai, bawang putih, daging sapi, gula konsumsi. Pemenuhannya selain dari produksi dalam negeri, juga terutama dari substitusi impor yang ada," sambungnya.

BACA JUGA:Kadaluarsa 2027, LaNyalla Desak Pansus Gerak Cepat Temukan Novum Baru Kasus BLBI

BACA JUGA:Doni Salmanan Pernah Beri Rizky Billar Hadiah Dalam Bentuk Dollar? Begini Faktanya!

Sementara itu stok bawang putih juga masih kurang, defisitnya mencapai 366,9 ribu ton dengan total kebutuhan tahunannya mencapai 621,88 ribu ton.

 

Kini di Indonesia sendiri stok bawang putih hanya tersedia 254,98 ribu ton, maka masih harus impor 606,37 ribu ton.

Kategori :