Dengan pengalaman sebagai pelatih, Heitinga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan yang ia miliki diantaranya, mantan pemain top Eropa dan finalis Piala Dunia 2010, pengalaman melatih akademi Ajax (U17, U19, U21, Jong Ajax).
Ia pernah menjadi caretaker Ajax dengan poin rata-rata hingga 2,5 per pertandingan, pernah menjadi asisten pelatih di West Ham dan Liverpool, memiliki darah Indonesia dan koneksi kuat dengan sistem sepak bola Belanda.
BACA JUGA:Pemenang dan Pecundang Hasil Drawing Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Jadwal Cabor Sepak Bola SEA Games 2025 Hari Ini, Malaysia Lawan Laos!
Sementara kekurangan Heitinga, pengalaman sebagai pelatih kepala timnas senior masih minim, performa sebagai pelatih utama Ajax kurang memuaskan, masih kalah pengalaman dibanding kandidat lain seperti John Herdman dan Giovanni van Bronckhorst.
Meski demikian, statusnya yang sedang tanpa klub menjadikannya opsi menarik untuk PSSI karena ia bisa bergabung kapan saja tanpa hambatan kontrak.
John Heitinga: Melatih Timnas Indonesia Akan Sangat Istimewa untuk Saya dan Keluarga
Dalam wawancara yang viral di media internasional tahun lalu, John Heitinga secara terbuka membahas kedekatannya dengan Indonesia, sebuah sisi personal yang jarang ia ungkap.
Ia bahkan tidak menutup kemungkinan melatih Timnas Indonesia suatu hari nanti, sebuah pernyataan yang membuat publik semakin penasaran.
“Ayah Saya Lahir di Jakarta, Keluarga Saya dari Jawa,” ujarnya.
Heitinga menjelaskan bahwa setengah dari garis keturunannya berasal dari Indonesia.
“Ayah saya lahir di Jakarta. Kakek saya berasal dari Jawa, dan nenek saya juga lahir di sana. Lalu keluarga saya pindah ke Belanda pada akhir 1950-an,” ungkapnya.
Koneksi personal ini membuat Heitinga merasa memiliki hubungan emosional dengan Indonesia, sesuatu yang sangat berarti baginya.