Yeri menyebut pengangkutan sampah baru dilakukan sebagian dalam dua hari terakhir dan berlangsung pada tengah malam.
Namun, hingga kini masih banyak sampah yang belum dibersihkan.
"Baru dua malam kemarin diangkutin, itu pun cuma sedikit. Semalam belum diangkut lagi. Yang bersih cuma di pinggir jalan, yang ini masih belum," sebutnya.
Menurut Yeri, pengangkutan sampah dilakukan sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. Ia menilai proses tersebut belum maksimal karena hanya melibatkan satu truk di beberapa titik.
"Ngambilnya tengah malam, jam dua sampai jam tiga pagi. Itu juga bukan semua, masih banyak yang tersisa," ujarnya.
Ia menuturkan, penumpukan sampah seperti ini baru pertama kali terjadi. Biasanya, sampah di kawasan Pasar Ciputat rutin diangkut setiap pagi dan tidak pernah dibiarkan menumpuk lama.
"Kalau dulu, mah, nggak pernah kayak gini. Biasanya pagi jam 10 sudah diangkut. Kalau penuh, datang lagi truk lain. Disapu, disiram, nggak ada bau," tuturnya.
Yeri menduga terjadinya penumpukan sampah berkaitan dengan persoalan keterbatasan tempat pembuangan akhir (TPA). Akibat kondisi tersebut, warga dan pedagang ikut terdampak.
"Jualan di sini jadi terganggu, apalagi soal kesehatan. Bau sampah ini jelas mengganggu," ucapnya.
Ia menambahkan, aroma tak sedap kerap terbawa angin hingga masuk ke warung makan di sekitar pasar, membuat pengunjung merasa tidak nyaman.
"Kalau lagi makan di warteg, baunya sampai ke dalam. Kalau lagi ada angin, makin terasa," imbuhnya.
Sebagai warga yang telah lama tinggal di kawasan tersebut, Yeri berharap penanganan sampah bisa segera diselesaikan secara menyeluruh agar lingkungan kembali bersih dan aktivitas masyarakat tidak terganggu.
"Kasihan pedagang di sini. Harapannya ya semua cepat diberesin, biar nggak ada bau dan orang bisa beraktivitas dengan nyaman lagi," harapnya.
Kondisi tersebut juga dinilai mencemari lingkungan, menimbulkan bau tak sedap, serta merusak pemandangan di ruang publik.
Tidak Ada Penampungan Sementara
Muhajir (58), warga yang juga tinggal di sekitar lokasi mengatakan tumpukan sampah terjadi lantaran tidak adanya tempat penampungan sementara.