Para pelaku sepakat bertemu di Kemayoran.
BACA JUGA:Apa Itu Gerakan Ayah Mengambil Rapor ke Sekolah yang Diluncurkan BKKBN? Simak Informasinya
BACA JUGA:Link dan Cara Registrasi Misa Natal 2025 di Gereja Katedral Jakarta, Dibuka Mulai Hari Ini
Di titik itu, Avanza bertemu Fortuner hitam yang dikemudikan Umri dan berisi Johanes Joko serta Mochamad Nasir.
Nasir sempat meminta korban dipindahkan setelah “mutar-mutar” ke Tanjung Priok, namun Erasmus menolak karena semakin lama korban ditahan, semakin berisiko.
Korban kemudian diikat dan dipindahkan ke Fortuner. MIP sempat berteriak, “Tolong, ini penculikan,” namun mulutnya kembali ditutup. Ia juga ditendang dua kali sebelum pintu mobil ditutup rapat.
Setelah proses pemindahan, Kopda Feri Herianto memberikan Rp45 juta kepada Erasmus sebagai bayaran penculikan.
Uang itu dibagi lima untuk anggota yang terlibat langsung.
BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Hunian dan Bantuan Isi Rumah untuk Korban Banjir Sumatera
BACA JUGA:Ahli: CMNP Bisa Kena Penalti Pajak Gegara Ubah Laporan Keuangan NCD!
Akhir Tragis di Tanah Kosong Bekasi
Di dalam Fortuner, kondisi korban mulai lemah. Hanya terdengar erangan kecil dan sedikit gerakan tangan. David Setia Darmawan kemudian menggantikan posisi sopir.
Sekitar 00.30 WIB, Fortuner tiba di lahan kosong di Kabupaten Bekasi. Korban kemudian diturunkan.
Mochamad Nasir melilitkan handuk ke leher korban, menariknya keluar, dan menyeretnya sebelum melemparkannya ke tanah.
Setelah membuang korban, para pelaku menuju SPBU untuk berganti pakaian.
Kepanikan Usai Aksi: Korban Ditemukan Meninggal