PIK Rahasia

PIK Rahasia

Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama menuntut pemerintah membatalkan Proyek Strategis Nasional di Pantai Indah Kapuk 2 atau PSN PIK 2-Disway.id/Candra Pratama-

Saya pernah menjelajah daerah dekat pantai utara Tangerang. Mungkin sekarang sudah masuk plot PSN PIK2.

Saya marah: kenapa proyek transmisi dari Teluk Naga ke Tangerang tidak kunjung bisa dibangun.

Padahal tanpa transmisi itu investasi triliunan rupiah di PLTU Teluk Naga sia-sia. Dan lagi, saat itu, Tangerang krisis listrik. Byar-petnya luar biasa. Kawasan industri besar di sana mengeluh berat.

Saya sudah panggil kepala proyek transmisi. Sebenarnya tidak harus saya yang memanggil. Tapi proyek sudah keterlaluan terlambatnya. Marah tidak ada gunanya.

Saya dorong kepala proyek dengan kabar gembira. Saya beri semangat. "Kalau Anda bisa menyelesaikan proyek ini, Anda saya beri mobil baru dari uang pribadi saya".

Saya tahu tidak mungkin memberi semangat seperti itu boleh pakai uang PLN. Karena itu saya salut kepada Presiden Prabowo yang juga sering pakai uang pribadi untuk menyemangati anak buahnya.

Harga satu mobil hanya seperti sebutir debu bila dibanding keuntungan kalau proyek itu selesai. Setahun bisa untung Rp 2 triliun. Tiap tahun.

Hadiah itu rupanya kurang besar. Proyek tetap tidak bisa berjalan.

Penyebabnya: beberapa tanah yang akan dilewati transmisi tidak bisa dibebaskan. Tanah itu milik beberapa petani setempat.

Sebenarnya petani mau saja melepaskan tanah mereka. Asal harganya bisa untuk membeli sawah yang ukurannya sama di sebelahnya. Tapi PLN tidak mau membeli dengan harga yang diminta petani.

Bukan PLN tidak punya uang. Tapi PLN tidak boleh melanggar peraturan. Sebenarnya harga yang diminta petani itu hanya ibarat sebutir debu dibanding nilai proyek. Tapi PLN tidak boleh menyetujuinya.

Ada peraturan pemerintah: harga tanah untuk transmisi maksimal harus sekian rupiah. Patokan itu jauh di bawah harga yang diinginkan petani.

Bila PLN membayar di luar harga patokan maka akan dianggap korupsi. Pun bila itu sangat menguntungkan negara.

Pernah ada kasus serupa. PLN membayar ganti rugi pohon melebihi harga pohon yang dipatok pemerintah. Kepala PLN setempat, di Klaten Jateng, sudah hati-hati: minta persetujuan muspida (bupati, kapolres, dandim, kajari). Dirapatkan. Disetujui. Daripada rakyat demo.

Sekian tahun kemudian --ketika semua pejabat sudah berganti-- kepala PLN setempat jadi tersangka korupsi uang ganti rugi pohon tersebut. Dijatuhi hukuman 4 tahun --sekitar itu. Kami semua sedih.

Di Tangerang utara terjadi kasus serupa. Bukan pohon tapi transmisi. Sama saja. Ini sulit dipecahkan. Berlarut.

Akhirnya saya putuskan untuk ke lapangan. Saya akan menemui sendiri para petani itu.

Bertemu.

Begitu berdialog dengan para petani saya langsung berubah drastis. Dari marah menjadi terharu.

Para petani itu bercerita. Ceritanya membuat saya sedih: mereka jadi petani di situ karena tidak berdaya. Terpaksa. Mereka sudah tiga kali jadi korban penggusuran. Mereka korban pembangunan.

Awalnya mereka tinggal di dekat Kebayoran Baru. Masih sawah waktu itu. Lalu mereka digusur. Ke sekitar Condet. Masih sawah juga. Lebih murah.

Di dekat Condet pun wilayahnya berkembang. Mereka digusur lagi. Pindah ke dekat pantai utara Tangerang itu. Lalu mereka bertekad tidak mau lagi digusur.

Saya dengarkan kisah itu dengan menahan linangan air mata. Begitu selesai saya rapat dengan pimpinan proyek. Di dekat sawah itu. Saya minta kepadanya: mereka tidak boleh kita gusur.

Di situ saya juga putuskan. PLN membeli saja tanah di dekat lokasi itu. Bukan untuk transmisi. Untuk membangun gudang. Kalau bukan untuk transmisi PLN, boleh membayar dengan harga pasar. Dengan membeli tanah untuk gudang tidak ada peraturan yang dilanggar.

Begitulah. Transmisi dibelokkan sedikit ke "tanah gudang" PLN. Gudangnya sendiri rasanya tidak jadi dibangun. Proyek pun selesai. Triliunan rupiah bisa diselamatkan. Krisis listrik di Tangerang teratasi.

Mobil untuk kepala proyek tetap saya berikan. (Hallooo... masih kerja di PLN kah Anda?). Maafkan saya lupa nama Anda.

Sebenarnya saya ingin tetap merahasiakan cerita ini. Bisa dikira pansos terkait pagar laut. Toh sudah terjadi 14 tahun lalu.

Ada lagi alasan untuk tetap merahasiakannya: saya bisa jadi tersangka.

Saya bisa dianggap korupsi karena menyiasati peraturan. Apalagi masih banyak cara serupa saya lakukan untuk atasi krisis listrik di seluruh Indonesia saat itu.

Karena itu mohon cerita ini Anda baca sambil menyendiri. Jangan Anda share ke siapa pun. Cukup untuk Anda sendiri --sebagai rahasia kita berdua.(Dahlan Iskan)


Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 24 Januari 2025Busuk Mulia

Lagarenze 1301

Film India, di masa kecil saya, sangat sering menampilkan polisi antagonis yang selalu datang terlambat. Berlawanan dengan protagonis Inspektur Vijay, sosok yang menjadi harapan untuk hadirnya keadilan. Anak-anak sekarang lebih mengenal Ladusing (Lattu Singh), polisi yang lucu dan selalu gagal menangkap penjahat. Adanya di animasi Shiva yang tayang di TV. Sekali-sekali kita memang perlu menengok film India. Agar bisa belajar mengapa kita sangat sering terlambat dan gagal mengungkap permasalahan. Seperti yang terjadi di laut Tangerang itu, yang seolah seperti benang sengkarut, padahal sebenarnya sangat mudah diurai. Asal bukan Ladusing yang menangani.

Waris Muljono

Menko airlangga menegaskan, pik2 bukan psn. Yg berstatus psn adl ekowisata tropical coastland. Konon sblm rame soal pager laut ini, status psn ekowisata ini tdk akan "diutak atik" oleh pemerintahan baru. Tdk makan apbn. Tp publik termasuk pak DIS lebih familiar menyebut pik2 adl PSN. Apakah "status psn" yg melekat ke pik2 diingatan publik adl bagian dr "promosi" ? Setidaknya, menurut ahmad khozinudin di ilc karni ilyas, dgn status psn itu warga pesisir tangerang "melepas" tanahnya tanpa keridhoan. Warga takut dgn status psn tsb. Kata khozunudin : drpd tetap tergusur tanpa uang pengganti, gpp lah tanahnya dilepas dgn harga 200 permeter, gpp lah 100, gpp lah 50 ribu per meter. Masuk akal juga. Memanfaatkan status "istimewa" yg melekat di 1 proyek, utk memuluskan proyek disebelahnya yg bukan "istimewa". Toh pemilik proyeknya sama. Publik jg akhirnya melihat 2 proyek yg sebenarnya berbeda itu sbg 1 proyek yg "istimewa".

Jokosp Sp

Keputusan PSN PIK-2 diawali dari Janji proyek IKN yang akhirnya mangkrak, tentunya Aguan pemilik PIK-2 wajar minta kompensasi atas uang yang hilang. Yang memberi keputusan proyek IKN siapa?. Semua orang bisa menjawab dengar benar, Jokowi. Yang memberi keputusan PSN di PIK-2 siapa?. Semua orang bisa menjawab dengan benar, Jokowi. Apakah masih ada pembelaan yang kuat itu bukan Jokowi?. Hanya buzzer dan pendukungnya yang bilang kalau itu bukan Jokowi. Apa hubungannya pagar laut dengan sertifikat HGB di atas laut itu?. Pagar laut itu pembatas area, yang didalamnya ada sertifikat HGB. HGB di atas laut?. Itu hanya awal ,yang berikutnya ada penimbunan untuk dijadikan daratan. Bahwa dua PT pemilik adalah juga perusahaan di bawah Agung Sedayu Group semua orang juga tahu. Dan di dua PT itu ada pensiunan yang disebut "Jendral Londo Ireng" itu benar sebagai komisarisnya. Apalagi yang dicari untuk mengelak dan membela diri?. Yang jelas ada kerjaan baru buat para Buzzer. Namun kita semakin melihat apa yang mereka sampaikan semakin terlihat "ngasal" saja kalau ngomong. Kita tunggu nama-nama pribadi atas kepemilikan HGB itu disampaikan ke publik. Apakah akan ada tebang pilih dari Menteri ATR?, kita tunggu apakah harus publik dulu yang memviralkan baru dibuka?.

Mirza Mirwan

Astaghfirullah, gegara.nulis komentar sambil milkir konsep khotbah, saya keliru menyebut pulau buatan di Dubai. Yang benar adalah PALM JUMAIRAH, bukan PALM JAZEIRAH Dengan demikian kesalahan sudah diperbaiki. Ada baiknya Admin Disway menambah tool "edit" untuk tiap komentar.

Mirza Mirwan

Tidak jelas berapa km² luas laut di Tangersng yang pagarnya sepanjang 30,16 km itu. Pun tak jelas berapa biaya pembangunannya kelak, andai diteruskan. Pak DI menyebut pembenahan kawasan kumuh di Mumbai yang bertele-tele -- sudah digagas sejak 2004, baru mulai terlaksana akhir 2022. Yang dimaksud Pak DI adalah daerah slum Dharavi, seluas 600 acre (242,8 hektare/2,4 km²), yang dihuni sekitar 1 juta orang. Di daerah slum itu ada industri tekstil, kulit dan keramik. Nilainya sekitar US1miliar /tahun (Rp16 triliun). Nah...Dharavi Redevelopment Project itu keseluruhannya akan menelan biaya Rs20.000 crore (sekitar Rp41,2 trilun). Pemukiman warga dibuatkan apartemen, per-unit seluas 350 ft² (sekitar 32 m²), industrinya disiapkan tempat tersendiri, disamping tempat ibadah dan sekolah. Yang otak saya nggak nyampe untuk mikir itu lantas berapa ratus triliun biaya pembangunan di laut sepanjang 30,16 km itu. Untuk reklamasi saja sudah triliunan rupiah, tentu. Di Dubai itu ada Palm Jazeirah, pulau buatan yang menyerupai pohon palm. Tapi di Dubai tak ada nelayan yang penghasilannya hanya cukup untuk hidup alakadarnya seperti Indonesia.

Juve Zhang

Otoritas Tiongkok bukan kaleng kaleng.....100 kontainer isi Durian Thailand..... diperiksa mengandung Zat Pewarna Buatan yg Beracun....ditolak masuk.....kerugian Lebih dari Pagar Laut....sekitar 200 Milyar.an. .wkwkwk....harga Durian Thailand langsung Jatuh 50 %........siap siap masuk ke Negara yg Tak pernah mengetes Ada Zat Pewarna Buatan atau Tidak....yg penting Murah .... Thailand....Masuk Mulut....Nikmat....Soal Zat Pewarna Buatan Beracun....abaikan saja....toh katanya dibuang ke septic tank juga.....siap siap Banjir Durian. Thailand.....wkwkwk

Muh Nursalim

Intel partikelir. Tak ada yang menggaji tak ada yang peduli. Tapi kalau berhasil orang baru angkat topi. Pola Gibran bisa nyapres dan sukses bisa menjadi acuan. Rekayasan dulu aturan diam-diam baru melangkah. Model serupa dipakai untuk si ragil, kaesang. Nyaris sukses. DPR sudah sepakat ikuti fatwa MA yang menyatakan usia 30 itu saat pelantikan bukan pendaftaran. Sayang kepleset dengan privat jet. Rakyat horeg. Akhirnya DPR ngeper, balik kucing ngikuti putusan MK yang memperkuat aturan KPU. Nah. Ngapling laut hingga keluar HGB juga seperti itu. Siapkan aturan diam-diam. Dan sebenarnya sih bukan diam-diam, cuma caranya dengan menerbitkan aturan yang DPR pasti pusing mengkaji. Akhirnya main gedoq. Maka aturan2 turunannya mudah disesuaikan. Dan terbitlah HGB. Yang salah bukan pemasang patok, tapi DPR yang begitu mudahnya ACC aturan yang begitu destruktif.

Jo Neca

Pak Boyamin bergerak.Semua pengacara bergerak Pak Dahlan semakin was-was.Teman dekat semakin terjerat.Saya menonton kisah kasus ini.Siapa yang paling bertahan dari godaan BF.Pinjam istilah Juve Z.Dari sejak repotnasi.Yang berteriak paling lantang soal korupsi.Justru paling rentan godaan BF..Kita tunggu akhir cerita

Hendro Purba

Mana yang gratis : a. Makan siang anak sekolah b. Bansos c. Makan ikan tinggal ambil di laut d. Makan buah tinggal ambil. e. Berobat. Kalau disebut makan siang bergizi gratis tetapi dibiayai rakyat lewat APBN "dustakah" Prabowo ? Kalau dusta kenapa tidak ada pengkhotbah yang bersuara ?

Fiona Handoko

Selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp udin dan teman2 rusuhwan. "Trump anulir hampir 80 kebijakan biden di hari pertama menjabat. " Demikian berita di cnbcindonesia. Com. Di negeri kulon vanuatu. Presiden baru masih menimbang2, mengevaluasi kebijakan presiden yg lama. Yang sudah "cetha welo welo" Ketidakanuannya. Seperti status psn pik saja. Yaaah masih.... seperti kata bang oma sambil berjoged gemoy. "Sekarang tak tak tak tak ku tak mau tak mau tak mau tak, KU TAK MAU TAK !!!! "

Mirza Mirwan

Calon menteri pertahanan kabinet Trump, Pete Hegseth, sudah lolos dari Senat. Dalam pemungutan suara kemarin Hegseth meraih suara 51 setuju berbanding 49 menolak. Selain 47 suara (45 senator Demokrat dan 2 Independen) 2 suara lainnya berasal dari senator Republik: Lisa Murkowsky (R-Alaska) dan Susan Collins (R-Maine). Kenapa dua senator wanita dari Republik itu tak setuju, barangkali, karena ada laporan dari mantar iparnya bahwa dulu Hegseth melakukan KDRT pada Samantha, sewaktu jadi isterinya. Juga ada laporan sewaktu bertugas di militer dulu suka melecehkan tentara wanita -- pangkat terakhir Hegseth di militer adalah mayor. Ada juga laporan bahwa Hegseth punya kebiasaan minum yang berlebihan. Rencananya konfirmasi Senat akan diumumkan hari ini.

thamrindahlan

Selamat siang. Menjelang shalat Jum'at awak bertanya kepada sahabat baru bernama ChatGPT perihal Busuk Mulia. Jawaban singkat " Busuk Mulia adalah konsep yang sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tampak buruk atau hina dipermukaan tetapi sebenarnya memiliki makna atau tujuan yang baik dan bermanfaat. Apakah Abah setuju dengan definisi si Chatgpt atau ada makna lain dibalik judul Busuk Mulia. Detektif Partikel di bilangin si ChatGpt : Memang ada di Indonesia tetapi profesinya tidak memiliki legal standing yang jelas dalam peraturan hukum. Nah anda sudah dibantu AI. Sekarang apa dong opini loe. Jangan copas aje. Awak berpendapat bau ya tetap bau tak bisa secara bersamaan didampingi Mulia pada satu dimensi waktu keadaan dan suasana. Bermula dari bau kemudian diubah jadi Mulia tepatnya wangi kenapa tidak. Jadi pagar laut itu sudah dibongkar. Busuknya sudah tercium. Mau diapain dihukum atau disuruh minta maaf kita tanya lagi ke Om Bonjamin. Detektif Janes Bond 007 belum dapat order menangkap DPO dan Pemilik Pagar Misterius. Semoga detektif swasta disini siapakah dia bisa membantu aparat penegak hukum. Anda sudah tahu di era Presiden Prabowo Subianto pembersihan di sana sini terus di gelorakan sampai di Busuk pembusuk menjadi buruk dan membusuk dengan sendirinya. Mereka tidak nyaman pun aman di NKRI berbenah mengembalikan aura kesatuan ramah tamah gotong royong dan anti KkN. Boleh lah pakai jargon Make Indonesia Great Again. Bukan meniru DT Salamsalaman

Liam Then

Entah fengshui seperti apa yang dimiliki oleh wilayah sekitaran PIK,muara karang dan sekitarnya. Itu tanah praktis mepet aer, sering kena rob pasang laut,Jalan umum sekitarannya pun sempit-sempit, tapi malah bahkan sertifikat HGB terbit ditanah yang permukaannya ada diatas laut. Proyek urug laut di Jakarta dari yang lalu-lalu, kita sudah tahu, ini masalah sensitif. Yang saya heran kenapa malah dilakukan secara terkesan senyap, sehingga orang pada kagetan. Sebenarnya jika HGB-nya sudah terbit, bukankah 1/4 kerjaan penting hampir selesai? 50 persennya tinggal mengusahakan penerimaan masyarakat. Kesan yang saya dapat orang Banten itu sangat loyal, jika sudah dukung, praktis tegak lurus,tidak menceng-menceng. Seandainya ini pekerjaan , sosialiasasinya tepat dan benar, jalan secara terang benderang dari awal, saya kira bisa lancar jaya. Ini dua bos kan orang super kaya, cukup borong beberapa lokasi yang disekitar jalan akses menuju rencana pulau urukan dengan harga yang baik, kalau perlu bangun satu dua komplek ruko ditepi Jalan akses ke situ, kemudian jalan akses langsung turun sponsor pemda lebarkan dan muluskan. Langkah ini pasti akan sebabkan antisipasi. Pas itu kabar pembelian beberapa bidang lahan dari masyarakat sekitar jalan akses itu, disebarkan. Plang billboard didirikan, yang kasih info bahwa lokasi ini 10-15 tahun lagi, bakal naik strata kelas. Kalau sudah begitu, bagaimana mungkin rakyat sekitar tak dukung. Masing-masing pasti berharap tanah dan rumah miliknya

Liam Then

Untuk lokasi di Muara Baru yang disebutkan Pak DI ditulisan. Meskipun bukannya tak bisa dan mungkin harap swasta turun tangan disitu. Pemda tentu harus jadi penggerak utama, kalo ngga bukannya jadi makan gaji buta. Divisi departemen ranah tata kota di pemda, saya yakin individu-individu didalamnya bukan kaleng-kaleng pengetahuannya, seminar dan diklat, pasti sudah sangat sering. Sama juga saya kira di divisi departemen UMKM dan divisi yang menaungi Perusahan Daerah, pasti penuh orang berpendidikan tinggi dan berkualitas. Cara pandang baru perlu digalakan untum muara baru, pakai cara pandang para pengembang gede itu, ini bukan daerah kumuh ,ini daerah padat penduduk penuh potensi ekonomi,lokasi super premium, buktinya orang kaya tumplek blek bangun gedong mewah, kompleks mewah didaerah sekitar,yang ditulis bahkan oleh Pak Bos hari ini "by hook or by crook". Tapi pemda tak perlu ikut cara begitu, yang lurus lurus dan resmi saja. Versi hayalan saya adalah seperti ini. Fokus dibeberapa langkah utama sbb : 1. Pemberdayaan manusia di lokasi tersebut. Fokus pemberdayaan di generasi mudanya, yang tua apa boleh buat, diajak maklum dulu, karena keterbatasan dana , saya yakin orang tua bisa legawa. Benahi institusi pendidikan dilokasi tersebut. Kualitas pendidik katrol kasih yang terbaik, bahan ajar fokuskan pada kemandirian dan wawasan. Jenis bahan ajar wawasan fokuskan kepada entrepreneurship dan cita hidup berstandar tinggi. Diharapkan dari upaya ini, mereka yang muda....

Everyday Mandarin

Saya tiap pagi berangkat dari PIK2 menuju PIK1 (lebih dikenal sebagai PIK saja) antar anak sekolah. Dekat sekolah anak saya di PIK, beberapa kali saya bertemu dengan truk yang mengangkut timbunan bambu segar. Akhirnya, krn penasaran, sekali waktu saya turun dari mobil dan ngobrol dengan sopir truk bambu tsb. Namanya Pak G, domisili di daerah Banten. Bahkan saya rekam video truk dengan tumpukan bambunya saat itu, dan masih simpan. Menurut cerita Pak G saat itu, bambu-bambu itu digunakan untuk hutan mangrove di PIK, sambil menunjuk ke dalam hutan mangrove. Kami berada di pintu luar hutan margrove saat itu. Pak G dan anak buahnya sambil ngobrol sambil menurunkan bambu-bambu dari truknya. Baca Disway tadi siang, saya jadi teringat dengan Pak G. Iseng2 saya hubungi WA Pak G. Saya: Siang Pak G, itu bambu yang heboh pagar laut, bambunya dari Banten? G: Iya boss, itu bambu dari saya. Dan dia pun membeberkan ke saya hal lain yang membuat saya terhenyak. Saya merasa mendapat berita pertama yang belum pernah saya baca dari media mana pun.

Macca Madinah

Sertifikat di laut SHM/HGB-nya mudah keluar. Kok beda kali dengan SHMSRS alias Sertifikat Hak Milik Atas Rumah Susun. Rusun di bilangan Senen yg skrg ane tinggali sudah ditawarkan sekitar tahun 2010 atau malah sebelumnya. Waktu itu masuk ke projek 1.000 Menara SBY-JK. Pas beli agen propertinya bilang, dan itu juga tercantum di PPB-nya bahwa tanah yang dibangun jadi rusun itu adalah HGB Murni alias tanah betul-betul pemilik pengembangnya. BAST sudah dilakukan pada tahun 2012, langsung beberapa bulan kemudian dihuni. Bayangkeun, sampai sekarang sertifikat masih belum keluar entah apa apa alasannya. Padahal ada batas penggunaan HGB. Pengen rasanya melakukan class action, atau gugatan terhadap UU Rumah Susun, yang tidak bergigi, tidak ada tindakan kepada pengembang yang wanprestasi. Ape daye tangan tak sampai. Berharap sekali ada saudara atau kenalan atau malah mungkin Pak Boyamin sendiri yang tertarik mengendus masalah ini. Orang dibiarkan membeli rumah susun aka apartemen padahal aturannya masih banyak celah dengan penegakan hukum yang minim. Malah konsumen yang sering diserang balik #edisicurcol.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

DETEKTIF SWASTA BIN PARTIKELIR.. "Detektif partikelir yang lebih dulu ada adalah yang menyelidiki masalah suami-istri. Yakni detektif yang disewa istri agar perselingkuhan suami terungkap. Atau sebaliknya". Begitu tulis pak Dahlan di Catatan Harian Dahlan/ DISWAY hari ini.. Detektif, menurut definisi, adalah seseorang yang bertugas menyelidiki kasus-kasus tertentu, seperti tindak kriminal, pengumpulan bukti, atau pengawasan, biasanya atas perintah lembaga resmi seperti kepolisian atau pihak swasta. Detektif sering memiliki keterampilan khusus dalam analisis, investigasi, dan pengumpulan informasi. ### Detektif "swasta" atau "partikelir", di Indonesia belum diatur spesifik. Kegiatan mereka legal "jika tidak melanggar privasi atau hukum", seperti UU ITE dan KUHP. Mereka dapat beroperasi sebagai jasa konsultasi, namun tanpa wewenang penyelidikan seperti penegak hukum resmi.

Udin Salemo

paman Sulis jual aki merk yuasa/ beliau berjualan di daerah blok M/ zaman finalis kungfu occrp berkuasa/ laut bisa dibuatkan sertifikat hgb dan shm/ (wkwkwkwkwk............................................) di Pekanbaru ada daerah Tangkerang/ penduduk sehat makan ikan wader/ aku "salut" pada nelayan Tangerang/ buat pagar laut berpuluh kilometer/ (sugoooiii.........................................) #mantu_pagar laut

Liáng - βιολί ζήτα

selingan Mungkin ada benarnya, pemikiran Alm. Harry Sabar Tobing yang dituliskan di dalam lagunya, bahwa Jakarta itu "bagai pinggul gadis remaja" - sehingga begitu menarik perhatian - banyak sekali orang yang tumplek ke Jakarta - meski Jakarta sudah terasa sempit - (dan mestikah diperluas dengan segala cara !!)..... "Lenggang Jakarta" - Andi Meriem Matalatta (hasil karya Alm. Harry Sabar Tobing) Lenggang lenggok Jakarta Bagai pinggul gadis remaja Setiap pandangan s'lalu menatap Penuh harapan untuk menjamah Lenggang lenggok Jakarta Suka membuat orang lupa Terpikat oleh manisnya cerita Mudah jadi jutawan di sana Ribuan mimpi-mimpi ada Menggoda mereka Jangankan cari surga dunia Neraka dunia pun ada Lenggang lenggok Jakarta Jadi simbol maju usaha Tak kurang banyak juga yang kecewa Akhirnya cuma buang waktu saja

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

PAGAR BANGSA.. Di Tangerang menurut berita memang ada "pagar laut". Tetapi di Indonesia sebenarnya juga ada "pagar bangsa".. ### Yang dimaksud dengan "pagar bangsa" adalah semua anggota "Korps Wanita Angkatan Darat", atau "Kowad". Ya iyalah, karena semboyan Kowad adalah: "Bukan Melati Penghias Taman, Tetapi Melati PAGAR BANGSA". Semboyan ini mencerminkan peran aktif dan tanggung jawab prajurit wanita di lingkungan Angkatan Darat sebagai pelindung dan pengabdi bagi bangsa dan negara. Bukan hanya sebagai simbol atau pelengkap tentara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 132

  • my Ando
    my Ando
  • my Ando
    my Ando
  • Mojo Sugiarto
    Mojo Sugiarto
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Liam Then
    Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Liam Then
      Liam Then
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Tivibox
    Tivibox
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Eko Mahendro
    Eko Mahendro
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Kujang Amburadul
    Kujang Amburadul
  • Ismail Hasan
    Ismail Hasan
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Tivibox
      Tivibox
  • Ouw Emzi
    Ouw Emzi
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Tivibox
      Tivibox
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • DeniK
    DeniK
  • Tivibox
    Tivibox
  • cater pulpis
    cater pulpis
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • DeniK
    DeniK
  • Tivibox
    Tivibox
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Zak cen Fu
    Zak cen Fu
  • Tivibox
    Tivibox
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Tivibox
    Tivibox
    • Kujang Amburadul
      Kujang Amburadul
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Prieyanto
    Prieyanto
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Pry
    Pry
    • Pry
      Pry
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • siti asiyah
    siti asiyah
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Captain Bejo
    Captain Bejo
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Ima Lawaru
    Ima Lawaru
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Ima Lawaru
    Ima Lawaru
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN

Berita Terkait