Pertamax Oplos

Pertamax Oplos

Pertamax dan Pertalite memiliki pengaruh yang berbeda meskipun sama-sama diproduksi oleh Pertamina. --Pinterest

SAYA bisa membayangkan suasana kebatinan para karyawan grup Pertamina saat ini: tertekan. Mereka harus berhadapan langsung dengan rakyat yang merasa ditipu secara masal.

Tentu mereka tidak ikut salah. Tapi perasaan mereka pasti menderita. Mereka tidak tahu apa-apa tapi seperti tertimpa bencana.

Tentu tuduhan korupsi hampir 1.000 triliun itu baru dugaan. Mayoritas karyawan juga tidak tahu: Pertamina membeli bensin Ron 90 yang dioplos dengan Ron 92 dijual sebagai Pertamax (Ron 92).

Para pengusaha pompa bensin juga tidak tahu. Sebagian besar pompa bensin Pertamina bukanlah milik Pertamina. Lebih banyak milik pengusaha kelas menengah. Mereka hanya pengecer. Bensinnya datang dari Pertamina. Mereka juga ikut tertekan: bisnis mereka menurun. Ikut disumpahi konsumen pula.

Anda sudah tahu: Pertamina dapat bensin dari dua sumber. Sekitar 60 persen dari kilang-kilangnya sendiri (Cilacap, Balongan, Balikpapan). Yang 40 persen dari pemasok swasta. Pemasok tersebut membelinya dari luar negeri, terutama Singapura.

Tidak banyak pemasok yang mampu ikut tender Pertamina. Seandainya saya diberi kesempatan pun tidak akan saya ambil. Tidak mampu. Nilai pasokan ini ratusan triliun rupiah. Pun bila hanya untuk keperluan tiga bulan.

Apalagi kalau salah satu syarat tender harus punya fasilitas stok sampai tiga bulan. Harus punya fasilitas blending. Harus punya pengalaman panjang di bidang itu.

Maka ketika Petral dibubarkan sekali pun akan muter-muter di situ juga. Di orang itu juga.

Kita belum tahu: apakah bensin hasil kilang Pertamina (Ron 90) langsung disalurkan ke pompa-pompa bensin sebagai Pertalite. Lalu yang dari pemasok swasta dijual sebagai Pertamax (Ron 92). Atau sebagian produksi kilang Pertamina itu juga ada yang dicampur dengan Ron 95 impor: jadi Ron 92 dan dijual sebagai Pertamax.

Pertamina baru akan punya kilang yang bisa memproduksi bensin Ron 92 sebentar lagi. Proyek kilangnya sedang diselesaikan. Di Balikpapan. Yakni kilang lama yang dipermodern. Diperbesar. Menjadi lebih besar dari Balongan. Harusnya Jokowi yang meresmikannya.

Tapi proyek ini kasihan: kena Covid-19. Tidak bisa beroperasi sesuai target: 2024.

Mungkin baru selesai tahun depan. Kontraktornya Hyundai, Korea. Biayanya Rp 60 triliun. Itu sebelum Covid. Juga sebelum ada aturan TKDN --harus menggunakan komponen produksi dalam negeri sampai 30 persen.

Indonesia memang sudah bisa memproduksi sebagian pipa yang diperlukan proyek kilang itu. Hanya harganya lebih mahal.

Terjadilah kenaikan harga proyek. Apalagi juga ada penambahan pekerjaan. Itu normal. Proyek selalu seperti itu. Masalahnya kenaikan harga itu mencapai lebih Rp 15 triliun.

Lalu muncul persoalan baru. Sebetulnya tidak baru. Begitulah proyek besar.

Tapi siapa yang harus bertanggung jawab atas kenaikan nilai proyek sebesar itu. Pertamina --sebagai pemilik proyek? Kontraktor --yang memenangkan tender?

Di swasta yang seperti ini mudah diselesaikan: dirundingkan.

Di BUMN itu tidak mudah. Harus minta persetujuan dewan komisaris. Dewan komisaris takut  menyetujui. Takut dituduh korupsi. Masih juga harus minta persetujuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Bukan hanya tidak mudah. Rumit. Padahal kontraktor harus menyelesaikan proyek. Kalau kontraktornya tidak kuat proyek pasti macet.

Kalau kenaikan nilai proyeknya sampai lebih Rp 15 triliun kontraktor mana yang kuat.

Kalau pun akhirnya kilang Balikpapan selesai dibangun tidak mungkin bisa diopersikan. Persoalan kenaikan nilai proyek harus selesai. Sebelum selesai tidak akan ada serah terima proyek --dari kontraktor ke Pertamina.

Untunglah dirut Pertamina yang baru, Simon Aloysius Mantiri, dekat dengan presiden. Bisa lebih mudah mencarikan solusi. Agar kilang raksasa itu bisa segera berproduksi.

Kalau tidak nama Pertamina buruk di mata kontraktor internasional. Padahal Pertamina masih akan dapat penugasan baru lagi: membangun kilang minyak di Tuban, Jatim.

Saya akan mencari tahu apakah kilang-kilang baru itu sudah didesain untuk bisa mengolah minyak mentah dari Indonesia sendiri.

Anda sudah tahu: setiap wilayah memproduksi minyak mentah yang berbeda spesifikasinya. Tidak ada kilang yang bisa mengolah minyak mentah dari semua wilayah/negara.

Setiap membangun kilang harus jelas dulu akan mendapat minyak mentah dari mana. Baru desainnya disesuaikan.

Untuk bisa mandiri, BBM masih harus dibangun beberapa kilang lagi. Agar tidak tergantung pada orang seperti Mohamad Reza Khalid. Begitu hebatnya tuduhan oplosan ini.

Sampai orang seperti Ahok, komut Pertamina saat itu, mengaku tidak tahu ada praktek seperti itu. Ahok menyarankan dibongkar habis saja ke mana uangnya mengalir.

Saya memuji wartawan Liputan6 yang mewawancarai Ahok dengan sangat baik. Eksklusif. Anda lihat sendiri videonya.

Untuk membersihkan Pertamina harusnya Ahok, di video itu, jadi direktur utama. Bukan komisaris utama. Jabatan komut hanya seperti macan ompong. Tidak bisa memecat. Kalau bisa memecat sudah ia pecat  semua.

"Tapi lebih baik jadi macan ompong dari pada macan sirkus," katanya di Liputan6 itu. Saya tidak bisa menebak siapa yang ia maksud dengan macan sirkus.

Maksudnya: jadi macam ompong masih bisa menyemprot dan memarahi mereka. Meskipun yang dimarahi biasanya hanya diam menunduk sepanjang rapat.

"Kalau saya yang jadi dirut satu hari bisa saya beresi," katanya.

Saya setuju dengan Ahok. Pertamina buka-bukaan saja. Toh uang hampir seribu triliun itu masuk ke perusahaan. Ups...bukan begitu. Pertamina beli bensin oplosan dengan harga Ron 92. Padahal yang diterima dari pedagang hanya Ron 90.

Berarti uang hampir Rp 1.000 triliun itu masuk ke penjual oplosan? Pertamina membeli dengan harga Ron 92 menjual dengan Ron 92. Tidak dapat apa-apa. Pertamina tertipu hampir seribu triliun. Kerugian negara.

Berarti seluruh karyawan Pertamina juga harus marah: perusahaanya ditipu hampir seribu triliun.

Mengapa bisa ditipu. Selama lima tahun. Senilai sampai hampir seribu triliun. Ahok saja tidak tahu. Apalagi karyawan biasa Pertamina.

Namun Ahok juga seperti agak meragukan tuduhan itu benar-benar terjadi. Jangan-jangan, ia bilang, latar belakangnya hanya ingin ganti pemain saja. "Kejagung kan menduga, boleh juga dong kita juga menduga," katanya.

Ahok akan dengan senang hati datang bila dipanggil Kejagung. Akan ia serahkan semua data yang ia miliki. "Asal dibuka untuk umum," katanya. "Saya dulu juga menunggu dipanggil DPR tapi gak dipanggil-panggil," katanya.

Dalam pembelian itu Pertamina tentu akan berpegang pada sertifikat mutu: bahwa bensin yang dibeli (dari pemasok) sudah memenuhi syarat sebagai Pertamax.

Sudah ada lembaga yang bertanggung jawab atas pemeriksaan mutu itu: Lemigas. Kita belum tahu apa kata Lemigas.

Membeli BBM impor rumit. Membangun kilang sendiri mahalnya bukan main dan IRR-nya hanya sekitar 6 --balik modalnya baru 12 tahun. 

Semua kerumitan itu dan semua kemahalan itu, sebenarnya bisa hilang dengan dua kata: mobil listrik.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 2 Maret 2025: Doa Sritex

Sobat Blusur

Sudah tahu punya utang koq gak mau bayar. Urusan pintarnya (jika tidak boleh dikatakan licik) usaha orang lain dalam mengakali utang piutang itu urusan mereka tapi kewajiban utama kita adalah membayarnya (masio kepontal-pontal pas nyicil). Koq ISO sakmono gedene suge utang seng ora sehat. manajer keuangan perusahaan sekarang rasa-rasanya perlu mereset ulang pola pikirnya. Utang koq dijadikan pedoman buat tumbuh dan berkembang (tanpa keinginan untuk jadi maju, pokok'e berkembang terus sampai rindang kayak beringin, ajooor kuning kabe.)

djokoLodang

-o-- NASIHAT KAKEK Kakek: "Cucu, ... Jangan pernah lupa, kita hidup di dunia yang menakutkan dan berbahaya." Cucu: "Iya, Kek. ..." "Terkadang sesuatu yang paling kamu cintai bakal menyakiti kamu ....," Kakek melanjutkan, sambil menggerak-gerakkan jari telujuknya, menunjuk ke arah Cucu. "Kenapa jari Kakek dibalut tensoplat?", tanya Cucu. "Itu dia, Cucu ...," sahut Nenek. "Saat Kakek membuka bungkus karton pizza tadi, jarinya tergores tepinya yang tajam ..." --koJo.-

Lagarenze 1301

Andai Sritex dibeli oleh raksasa tekstil lalu dijadikan pabrik baru dengan nama baru, maka sebagian besar eks karyawan Sritex akan menjadi orang yang paling beruntung. Kena PHK, dapat pesangon, lalu kerja lagi di tempat baru yang pekerjaannya sama. Bagaimanapun, perusahaan baru itu butuh tenaga kerja dalam skala besar dengan keahlian dan keterampilan yang sudah teruji. Merekrut eks karyawan Sritex adalah pilihan paling logis jika pabrik mau cepat berproduksi dan berlari kencang. Tapi, mohon maaf, menjadi orang paling beruntung itu hanya "andai". Bagaimama jika pesangon susah cairnya, atau perlu waktu lama, dan jumlahnya tidak seperti yang diharapkan? Bagaimana jika pabrik Sritex tidak dibeli oleh perusahaan tekstil lain? Jikalah seperti itu, bukannya untung yang diharap, malah buntung yang didapat. Jadilah satu lagi lampu yang redup.

Wilwa

餘 artinya remainder, surplus, excess (noun), remaining, surplus, spare (adjective), remain, leave over (verb). Dibentuk dari dua simbol yaitu 食 (food, cereal, makanan, bebijian) dan 余 (cottage, hut, pondok, rumah beratap jerami). Jadi 餘 sebenarnya adalah pictograph dari “lumbung”, sebuah tempat untuk menyimpan “kelebihan/surplus” beras, gandum, millet, dan sejenisnya.

Wilwa

Iwan Kurniawan dan Iwan Setiawan. Marga Ie (baca: i) di”indonesia”kan jadi Iwan. Hmmm. Tebakan saya ada dua: kalau bukan 餘 ya 俞 aksara Mandarinnya. Dua-duanya disebut Yu dalam Pinyin (dibaca: Yii, mirip i, tapi mulut Anda harus monyong atau membentuk lingkaran sambil mengucap : iiii...)

Wilwa

@ErGham. Pertalite (RON 90) dioplos Pertamax (RON 92) jadi Pertalitemax (RON 91) juga pernah saya lakukan. :):):). Untuk mobil jadul yang telah saya jual. Tarikan memang jadi lebih mantap. ☕️

Jokosp Sp

Saya bisa luruskan @OM Juve. Yang disebut POME ( Palm Oil Methyl Ester ) atau bisa disebut Minyak Kelapa Sawit belum ada sampai 100% bisa diaplikasikan di Mesin Unit Diesel untuk menggantikan konsumsi Solar murni. POME 100% itu harus dicampur dengan Solar murni dengan perbandingan misal 5% : 95%, atau 10% : 90% sampai dengan POME 20% : 80% Solar murni. Ini yang sudah pernah kami lakukan riset dan diaplikasikan di Unit Komatsu, Scania, Volvo, Caterpilar, Cummins dll di perusahaan kami dulu. Dan sampai saat ini masih dengan menggunakan formula 20 : 80 itu. Ketika dicampur dengan 5% POME Engine tidak ada penurunan performance, namun jika sudah di 15-20% akan ada penurunan torsi sebesar 2%. Itu hasil pengetesan Engine baru maupun Engine eks Overhaul yang kami test di Work Shop Testband. Sifat Biosolar dari POME itu bagus di gas buang dan lubricity, namun kelemahannnya bersifat korosif terhadap kerak dalam tangki di pemakaian awal. Juga POME bersifat menyerap air bebas, dan punya titik beku yang rendah seperti minyak goreng ( testnya mudah bisa dimasukkan ke kulkas/ ditempatkan ditempat dengan suhu dingin, maka akan mudah membeku ). Jadi pencampuran 20% POME tidak akan cocok di proyek yang menggunakan unit di suhu rendah seperti di Freport atau di daerah Dieng sana. Jika anda punya Unit Mesin Diesel maka harus ada pasang tambahan Filter Solar kerapatan 4 micron dan sering men_drain air dalam tangki unitnya. Ini bertujuan tidak ada sludge yang muncul dari ganggang yang tumbuh.

Juve Zhang

Ketika 10000 liter Ron 90 akan di oplos 10000 liter Ron 92 maka perlu Blender punya pak MR....di Banten.merak....Ron 92 akan diatas ...Ron 90 dibawah....maka mesin kuat harus mengaduk adonan ini jadi membaur..... setelah membaur baru dikirim ke Pertangaco .....alibi Pertangaco kuat....itu milik pak MR ....kita tak punya....kita bebas tuduhan....padahal satu satunya customer pak MR cuma Pertangaco ini.....alamak alibi kelas kecamatan ini....kalau pengacara jagoan sudah habis nih Pertangaco....

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@Wilwa.. MENGAPA NATO TETAP EKSIS, WALAU PERANG DINGIN DAN PAKTA WARSA SUDAH TIADA..? NATO tetap eksis meskipun Perang Dingin telah berakhir dan Pakta Warsawa bubar karena beberapa alasan utama. 1). Pertama, munculnya ancaman baru seperti terorisme internasional dan konflik regional memerlukan kerjasama militer yang kuat. 2). Kedua, NATO telah memperluas keanggotaan dengan mengundang negara-negara Eropa Timur dan Tengah, yang meningkatkan stabilitas di kawasan tersebut. 3). Ketiga, NATO berperan dalam operasi di luar wilayah anggotanya, seperti di Afghanistan dan Libya, menunjukkan relevansinya dalam keamanan global. 4). Keempat, aliansi ini mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia, menciptakan ikatan yang kuat di antara anggotanya. ### Dengan prinsip pertahanan kolektif yang tertuang dalam Pasal 5, NATO tetap menjadi pilar penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Eropa dan sekitarnya, beradaptasi dengan tantangan yang terus berkembang di dunia yang kompleks ini.

Riza Choironi

Kolom kometar tanpa pak Mirza rasanya seperti buka puasa tanpa kurma. Terasa ada yg kurang. Tapi ya mgkin beliau mau fokus ibadah di bulan Ramadhan, sehingga mengurangi baca portal berita dan lebih banyak baca Al-Quran atau dzikir. Seingat saya, dulu, sebelum disway lahir, pak Dahlan juga akan berhenti bersosmed, termasuk rehat menulis, di saat bulan Ramadhan memasuki hari ke-21. Beliau menghabiskan malam Lailatul Qodar bersama istri di Makkah sambil menjalani ibadah umrah sampai habis lebaran. Patut ditunggu, apakah beliau akan kembali ke kebiasaan lama tanpa berhenti menulis, ataukah akan fokus ibadah dan mendelegasikan isi disway kepada komentator terpilih. Hitung-hitung mewadahi calon penulis hebat di CHDI. SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MELAKSANAKAN. SEMOGA BERKAH DAN DITERIMA. AMIN.

Liam Then

Pak Ahok ini ngomong juga sudah makin mirip politisi, sebentar tempe sebentar dele. Dulu bukankah dia pernah bilang, ditawarin posisi dirut pertamina tapi yang bersangkutan tak mau, katanya kalo komisaris ada uang ada waktu , kalo dirut ada uang tak ada waktu. Kok sekarang ngomong, ndak dikasih jabatan dirut? Harap jangan lupa Ahok ini politisi.

Wilwa

Setelah menyimak youtube Blak-Blakan Ahok Soal Korupsi Pertamina, memang seharusnya pengambilan uang tunai hingga ratusan milyar rupiah harus distop Bank Indonesia. Karena terindikasi untuk korupsi. Transaksi di atas 1 milyar mestinya harus TRANSFER agar tercatat secara DIGITAL siapa pengirim dan siapa penerima. Sedikit banyak mencegah kasus korupsi. Tinggal apakah ada kemauan pejabat BI menetapkan kebijakan krusial yang penting untuk pencegahan korupsi.

Nimas Mumtazah

Assalamu'alaikum Pak Amat.. Sy ingin mengucapkan terima kasih Kepada bapak. Setiap kali menulis sesuatu, entah itu puisi ataupun artikel pendek yg teringat dari beliau adalah penulisan tanda baca. Masukan beliau santun dan mengena. Kalau tulisan tidak ada titik komanya, pembaca harus punya nafas panjang , bilamana jelas tanda baca pada sebuah tulisan, pembaca tak sulit mengatur nafas( itu yang saya tangkap dari masukan beliau ketika saya menulis puisi di kolom komentar Disway) Pak Amat, teguran halus panjenengan bener² nempel di kepala, Ilmunya tetap di tunggu pak Salam sehat bersama keluarga tercinta.

Liam Then

Mineral tanah jarang menjadi begitu penting. Di Amerika, yang luas itu sebenarnya tak kurang kandungan mineral tanah jarangnya, tapi eksplorasi dan proses ekspoitasinya ibaratmya sudah terpasung oleh UU lingkungan yang ketat. Sehingga agak susah mereka upayakan didalam negeri. Padahal zaman sudah beranjak ke era komputasi AI,era Drone Army, yang semuanya rakus mineral tanah jarang. Sebenarnya saya kepikiran di Indonesia, yang ratusan ribu atau mungkin jutaan tahun jadi jalur vulkanis cincin api dunia. Berapa kekayaan mineral tanah jarang kita yang terkandung di sedimen laut Jawa yang cukup dangkal itu? Kalau kita kuasai teknologi ekstraksinya. Bayangkan kayanya Indonesia nanti.

Jadwal Sholat Pro

Kepentingan Inggris selain tanah jarang, juga menjadikan Ukraina bemper untuk melemahkan Rusia. Lumayan cuma modal duit saja, ga pake modal nyawa prajurit.

Lagarenze 1301

Volodymyr Zelensky mungkin tidak sadar jika dirinya yang baru saja lepas dari mulut singa, justru sedang masuk ke mulut buaya. Setelah cekcok dengan Trump dan diusir dari Gedung Putih, Zelensky disambut hangat di London. PM Keir Starmer malah memberi pinjaman Rp 47 tiriliun sebagai modal perang melawan Rusia. Setulus itukah Inggris memberi pinjaman yang sangat besar hanya untuk imbalan aset Rusia yang dilumpuhkan Ukraina? Inggris jelas sedang mengincar sesuatu dari Ukraina. Setidaknya, sama dengan yang diincar AS: mineral tanah jarang. Kalau Trump blak-blakan, Starmer lebih persuasif. Tapi, keduanya sama saja: no free lunch, my friend. Dan, Zelensky sedang menyantap makanannya dengan lahap.

Liam Then

Dari kemaren saya masih tak habis pikir. Pemerintah kenapa masih andalkan swasta impor ,kemudian Pertamina beli? Apakah susah menteri ESDM, atau menteri BUMN kasih telpon ke menteri energi Arab Saudi atau UEA, minta harga bagus ? Kemudian disetiap pulau utama di Indonesia, set satu pelabuhan yang mampu disandari tanker minyak, bangun fasilitas penampungannya juga. Dengan begini, minyak impor yang kita beli, langsung bisa sandar ke tujuan masing-masing pulau, tanpa perlu biaya distribusi ekstra seperti model sekarang, dari luar negeri ke Jawa, kemudian dikirim ulang ke seluruh penjuru Indonesia. Bayangkan hematnya, tanker minyak impor untuk kebutuhan energi Papua misalnya,langsung bongkar di Papua, begitu pula untuk Sulawesi,Kalimantan, Sumatra, Halmahera? Orang kita mungkin demennya genggam kekuasaan, sehingga sulit desentralisasi segala sesuatu. Padahal kita sudah punya yang namanya wawasan nusantara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 95

  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Wilwa
    Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Jadwal Sholat Pro
      Jadwal Sholat Pro
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Wilwa
      Wilwa
    • MULYADI PEGE
      MULYADI PEGE
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Kujang Amburadul
    Kujang Amburadul
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • DeniK
    DeniK
  • Liam Then
    Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
  • HONDA CBR150R
    HONDA CBR150R
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Tivibox
    Tivibox
    • Kujang Amburadul
      Kujang Amburadul
  • Sobat Blusur
    Sobat Blusur
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Waris Muljono
    Waris Muljono
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Waris Muljono
      Waris Muljono
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Alex Ping
    Alex Ping
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • Wilwa
      Wilwa
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Wilwa
      Wilwa
  • Pakdhe joyo Kertomas
    Pakdhe joyo Kertomas
  • Tivibox
    Tivibox
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Wilwa
    Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
  • Tivibox
    Tivibox
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Wilwa
    Wilwa
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Kujang Amburadul
    Kujang Amburadul
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • MULYADI PEGE
    MULYADI PEGE
  • Antonio Samaran
    Antonio Samaran
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Muhammed Khurmen
    Muhammed Khurmen
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Waris Muljono
    Waris Muljono
  • my Ando
    my Ando
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN

Berita Terkait