Bisnis Ilmu

Bisnis Ilmu

Dahlan Iskan bersama Nurpuji--

DAENG Tamalanrea ke kampus Tamalanrea, Universitas Hasanuddin, Makassar. Selasa lalu. Hanya satu orang yang ingin ia temui: Prof Dr Nurpuji A. Taslim. Dia guru besar ilmu gizi yang sudah memiliki 19 hak paten. Semua hasil penelitiannyi sendiri.

Kelebihannyi: dia peneliti tapi tetap menekuni bidang klinis. Dokter seperti ini tidak banyak. Pasti amat sibuk. Bahkan dia masih pula jadi dosen: mengajar di fakultas kedokteran Unhas.

Saya juga pernah kenal ilmuwan wanita seperti Nurpuji. Jauh lebih muda: Dr dr Purwati –mungkin sekarang juga sudah profesor. Dia peneliti. Klinis. Dosen. Dari Unair Surabaya. Bidangnya saja yang beda. Purwati di bidang stemcell. Saya sudah lebih 10 kali stemcell di Dr Purwati.


dr Purwati--

Dua wanita itu sama-sama berhasil mengembangkan hasil penelitian menjadi bisnis. Purwati akhirnya sangat terkenal sebagai ahli stemcell yang kemudian memiliki klinik sendiri. Di Jakarta. Laris sekali. Bahkan sudah pula punya rumah sakit.

Prof Nurpuji juga punya pabrik albumin. Kapsul. Juga laris. Sampai lahir produk yang menyainginya. Pabrik kapsul albumin itu hasil pengembangan penelitiannyi: ikan gabus sebagai sumber albumin.

Kapsul albuminnyi terbaik di Indonesia. Tertinggi kandungan albuminnya: 0,75 gram/kapsul. Itu karena Nurpuji tidak terlalu rakus laba. Dia lebih berorientasi wajah pasien-pasiennyi yang perlu pertolongan.

Bergerak di tiga bidang tentu membuat dua wanita itu amat sibuk. Tapi peneliti-klinis-dosen sebenarnya memang bisa saling dukung.

Sebagai peneliti dia tahu apa yang sangat dibutuhkan pasien. Sebagai dokter dia juga tahu penelitian apa yang akan bermanfaat bagi pasien.

Lalu, sebagai dosen dia bisa menugaskan mahasiswa S-2 yang mereka bimbing untuk membantu melaksanakan penelitian. Sekaligus menularkan ilmu dan jiwa keilmuan. Yakni jiwa agar mereka tertular cinta penelitian.

''Kelemahan'' orang seperti mereka: terlalu sibuk. Prof Nurpuji tidak punya waktu mengurus izin-izin di birokrasi agar kapsul albumin itu meningkat statusnya menjadi vito farmaka. Purwati tidak punya waktu urus birokrasi pendidikan sehingga telat sekali jadi profesor.

Saya ke Makassar juga untuk ke makam almarhum Alwi Hamu. Ia 30 tahun bersama saya mengembangkan grup Jawa Pos. Di makam itu saya minta maaf: waktu ia meninggal dua bulan lalu saya tidak bisa ikut melayat. Waktu itu saya diwakili Faisal Hamdan, direktur Disway Sulsel. Salah satu putra Pak Alwi Hamu, Subhan, memang pilih mengembangkan Disway di Sulsel.


Ziarah ke makam Alwi Hamu.--

Dari makam keluarga milik mantan Wapres HM Jusuf Kalla itu saya ke kampus Tamalanrea. Prof Nurpuji sudah menunggu di lantai lima salah satu rumah sakit milik Unhas yang amat sibuk. Saking sibuknya saya pilih turun dari lantai lima lewat tangga. Sekaligus berolahraga tambahan sebelum berbuka puasa.

"Dari 19 paten itu mana yang Prof paling banggakan?"

"Yang Albumin," jawab Prof Nurpuji.

"Nur Puji atau Nurpuji?"

"Nurpuji. Disambung".

"Seperti nama orang Jawa...."

"Ibu saya Jawa".

Ayah Nurpuji-lah yang Makassar. Tentara. Terakhir berpangkat Letkol. Pindah-pindah tugas. Saat berdinas di Jawa dapat jodoh wanita Jawa.

Sejak lahir sampai S-1 Nurpuji di Makassar. Lalu mendapatkan gelar master di universitas di North Carolina, Amerika. Nurpuji lantas kembali ke Unhas untuk S-3.

Suaminyi saya kenal: komisaris di Bosowa. Pernah pula jadi dekan fakultas ekonomi di Unhas.

Saya pun minta maaf ke Prof Nurpuji. Saya telat tahu. Salah sangka. Ternyata bukan Universitas Brawijaya Malang yang lebih dulu meneliti kandungan albumin pada ikan haruan.

Waktu saya perlu-perlunya tambahan albumin (2005-2006) saya mencarinya di UB Malang. Berhasil. Tidak ke Prof Nurpuji. Ternyata tahun 2002 Prof Nurpuji sudah punya produk kapsul albumin.

Itulah kelebihan peneliti yang tetap menekuni bidang klinis. Prof Nurpuji bisa menghadapi langsung penderitaan pasien. Ada pasien yang di samping kekurangan albumin juga kekurangan uang. Dokter harus tetap menyelamatkan pasien yang miskin.

"Setelah jadi dokter jangan berhenti menjadi ilmuwan".

Itulah kalimat yang selalu saya ingat dari kemarahan Dr Shen Zhong Yang kepada tim dokternya. Yakni saat tim itu tidak kunjung bisa menyelesaikan keluhan saya pasca transplant hati. Pendiri rumah sakit pusat transplant di Tianjin, Tiongkok, itu sendiri seorang peneliti ternama. Ia punya toples berisi air di meja kerjanya. Di dalamnya ada barang. Itulah hati bayi yang gagal ia selamatkan saat pertama melakukan transplant.

Nurpuji dan Purwati tidak termasuk yang berhenti menjadi ilmuwan. Juga terus berbisnis di bidang mereka.

"Kenapa merek kapsul albumin Anda ini seperti nama petani di Jawa”?

"Bukan," jawanyi. "Itu gabungan nama saya dan kata albumin", tambahnyi.

Mereknya: Pujimin.(Dahlan Iskan)
 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 13 Maret 2025: BACA JUGA:Ayat Anggur

Em Ha

Ayat-ayat Belajar. Kalau kau tak ssnggup menahan lelahnya belajar. Siap siap menahan perihnya kebodohan. Di saat kau malas malasan. Banyak orang di luar sana mati matian belajar. Kalau kau tak jalan sekarang. Kau hatus lari besok. Kau harus berhasil dulu baru dihargai. Terkesan kejam, tapi dunia butuh pembuktian.

djokoLodang

-o-- YANG TERBAIK Kakek sedang berbincang dengan Cucu di ruang tengah. Kakek: "Saat menjalani hidup, Cucu, ada baiknya kamu bertanya kepada diri sendiri dari waktu ke waktu apakah kamu sudah menjadi "kamu" yang terbaik yang kamu bisa." Cucu: "Bagaimana saya tahu jika saya sudah menjadi "aku" yang terbaik yang saya bisa?" Tepat pada saat itu, Nenek membuka pintu dapur dan berseru: "Cucu, masuklah ke sini dan bereskan lagi dapur yang kamu buat berantakan tadi." Kakek: "Nah, itu dia, Cucu. Wanita-wanita dalam hidupmu akan memberi tahu kamu. Apakah kamu sudah menjadi "kamu" terbaik yang kamu bisa. ..." --koJo.-

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

ALGAE MEMANG TIDAK DISEBU DI DALAM AL QUR'AN.. Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa ayat yang menyebutkan berbagai jenis tanaman dan buah-buahan, seperti kurma, buah tin, dan zaitun, yang dianggap istimewa. Namun, mengenai alga, khususnya anggur laut (seaweed), tidak ada penyebutan langsung dalam teks Al-Qur'an. Mengapa? 1). Al-Qur'an lebih banyak menyebutkan tanaman yang umum dikenal dan tumbuh di wilayah Arab pada masa itu. Tanaman seperti kurma, zaitun, dan buah tin adalah simbol kemakmuran dan keberkahan. 2). Algae, termasuk anggur laut, tidak disebutkan, mungkin karena tidak menjadi bagian dari ekosistem yang dikenal oleh masyarakat pada saat Al-Qur'an diturunkan. Alga lebih umum ditemukan di lingkungan laut, sedangkan banyak ayat Al-Qur'an berfokus pada tanaman darat. 3). Meskipun alga tidak disebutkan secara eksplisit, ini tidak berarti bahwa keberadaannya tidak diakui. Al-Qur'an sering kali menggunakan simbolisme dan contoh dari alam untuk menyampaikan pesan moral dan spiritual. Penting juga untuk memahami bahwa Al-Qur'an lebih menekankan pada makna dan pelajaran yang dapat diambil dari alam, terlepas dari spesies tertentu yang "disebutkan".

siti asiyah

Ndilalah, sebelum sarapan Disway ada seliweran di fb saya tentang Universitas Oxford yang diperpustakaannya ada buku - buku terjemahan dari para ilmuwan Islam.Disertakan tulisan arab dikanannya dan terjemahan dalam bahasa inggris disisi kirinya. Jauh sebelumnya dimasa SMP , saya sangat senang dengan pelajaran sejarah yang diajarkan guru, saat kelas 2 seingat saya ada diajarkan tentang perang salib yang berjilid - jilid ( seingat saya sampai 11 kali ) dan setelahnya kami disuruh membuat tulisan tentang dampak baik perang salib yang menurut seorang teman adalah tersebarnya ilmu pengetahuan. Eropa yang gelap dan terkungkung khurafat tercerahkan dengan pemikiran - pemikiran logis para ilmuwan muslim dan banyak kitab - kitab ilmu diterjemahkan, sayangnya setelah itu kata guru Gembul dunia kebalik dikarenakan umat muslim yang lebih mengutamakan adab ketimbang ilmu.Bukannya ilmu yang utama tapi lebih pada pencarian nasab guru, adab pada guru, cium tangan sampai bolak balik tangan dan mitos - mitos berlebihan tentang guru dan para ulama. Walauhualam

ari widodo

sewaktu kecil dan bahkan sampai sekarang juga saya sering bertanya dalam hati kika melihat tanaman mulai yang kecil sampai yg pohon besar, tertarik dengan tanaman-tanaman yang secara manfaat belum banyak atau bahkan disentuh oleh manusia, beda dengan tanaman padi, pohon kurma, pohon zaitun atau bahkan pohon durian duri hitam atau tembaga kesukaan pak dahlan. Rumput-rumput, semak belukar atau bahkan tanaman berduri dan bahkan beracun mengapa diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa tapi manfaatnya buat apa. Seiring waktu pertanyaan itu sedikit terjawab bahwa Allah SWT menciptakan segalam sesuatu pasti ada maksud tujuannya alias tidak ada yang sia-sia. Tugas manusia adalah untuk Iqra, membaca, meneliti, meng-eksplor segala anugrah Tuhan yang ada di bumi, seiring dengan semakin majunya peradaban dan teknologi manusia berhasil mengungkap misteri tadi, satu demi satu makhluk ciptaan Tuhan yang berwujud tumbuhan bisa diketahui manfaat kegunaannya, mulai dari sumber makanan, sumber energi, bahan obat-obatan, kebutuhan perlengkapan manusia atau paling tidak tumbuhan diciptakan untuk menghasilkan oksigen sebagai kebutuhan dasar seluruh organisme. Otak atau akal pikiran manusia adalah salah anugrah manusia yang terbesar namun terbatas bahkan katanya dimasa depan ada yang mengatakan akan dikalahkan oleh AI alias kecerdasan buatan , Hal yang pasti yang tidak terbatas hanya karunia dan rahmat Allah SWT. Salam sehat dan bahagia selalu.

Maximilian

Jika di Injil ada myrrh yang tidak tumbuh di alam geografis Yerusalem -- tempat di mana ayat-ayat Injil diturunkan -- maka di al-Qur'an ada kisah pengerjaan kapal perahu besar yang dibangun oleh Nabi Nuh di atas gunung tinggi, padahal dunia perkapalan perahu itu tidak lazim di alam geografis masyarakat padang pasir Hijaz Saudi Arabia di mana ayat-ayat al-Qur'an diturunkan. Maka lagi-lagi, asumsi bahwa "tidak disebut karena tidak tumbuh / tidak eksis di alam di mana kitab suci hadir", roboh lagi.

Fa Za

Anggur laut tidak dapat dipadankan dengan buah anggur. Demikian juga bulu babi tidak dapat dipadankan dengan hewan babi. Tetapi, waini, buaya darat dapat disamakn dengan hewan buaya. Sama-sama suka daging mentah.

Maximilian

Sekarang fokus ke inti tulisan. Pernyataan Mas Fahrul bahwa "lemak yang sudah dipecah tidak bisa lagi menumpuk", ini memerlukan klarifikasi lebih lanjut. Sebab gini, dalam konteks metabolisme normal, energi yang tidak digunakan cenderung disimpan kembali sebagai cadangan lemak, kecuali ada mekanisme tambahan yang mencegah ini. Kecuali, senyawa dalam anggur laut bisa meningkatkan aktivitas termogenesis, maka energi yang tidak digunakan bisa dilepaskan sebagai panas, sehingga tidak menumpuk kembali sebagai lemak.

Wilwa

@FaZa. Tak ada Nabi di negeri subur bagai surga seperti Indonesia? Hmmm. Itu pasti karena istilah “Nabi” (English: “Prophet”, Mandarin 聖人) itu sendiri kita adopsi dari bahasa Timur Tengah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia. Beda dengan Inggris atau Tiongkok yang punya padanan kata untuk Nabi. Konon ada hubungannya dengan terminologi “Nubuat” (English “Prophetic”). Bisa meramal masa depan. Yang jelas Nabi (atau Rasul) bukan kosa kata lokal Nusantara. Bahkan lazim bahwa tak ada lagi orang yang boleh disebut sebagai Nabi. Paling pol “Wali”. Gus Dur misalnya, sudah dianggap semacam “Wali” karena bisa “meramal” si A si B di masa depan jadi ini jadi itu. Di India, Mirza Ghulam Ahmad diangkat jadi “Imam Mahdi” atau semacam Nabi “akhir zaman” oleh sebagian (bukan seluruh) pengikutnya, langsung saja aliran “Ahmadiyah” (pengikut MIrza Ghulam Ahmad) dihujat sebagai pengikut aliran “sesat” oleh aliran “mainstream”. Istilah Nabi itu sudah menjadi semacam “privilege” atau “copy right” / hak cipta untuk “utusan” dari Timur Tengah. Samalah seperti istilah “Messiah” / “Massiakh” yang sudah jadi “privilege” untuk “Yahshua ha Massiakh / Jesus Christ”. Atau istilah “Buddha” yang sudah jadi hak cipta untuk “Buddha Siddharta Gautama Sakyamuni”. Hmmm. Minimal begitulah kalau ditinjau / dianalisis secara “religious terminology”

Maximilian

@Fa Za: komentar Anda keliru, Nabi Ibrahim diutus ke Mesopotamia yang subur. Begitu pula Nabi Yusuf yang diutus ke negeri Mesir yang dekat dengan lembah sungai Nil yang menyuburkan pertanian gandum di masa itu. Kemudian Nabi Hud, diutus ke wilayah negeri kaum 'Ad yang kaya dengan kesuburan vegetasi. Kamudian Nabi Shalih, diutus ke wilayah negeri kaum Tsamud yang juga subur karena memiliki banyak sumber mata air.

Fa Za

Tidak ada nabi di negeri yang subur, karena orang yang hidup di negeri yang subur tidak memerlukan janji-janji surga.

Maximilian

kalau ceritanya seperti itu, jadinya bukan kitab suci lagi, tapi buku ensiklopedi

Edy Yanto

Bisa di bayangkan klau kitab kitab suci itu turun nya di alam Nusantara ini..dri buah dukuh sampai buah durian..dri rambutan sampai ke buah Tengkawang dll..bisa bisa setengah kitab abis buat ngulas buah buahan...

Maximilian

Ayat suci pertama dalam kitab suci al-Qur'an, yakni surah al-Alaq ayat 1, bunyinya adalah perintah untuk membaca / meneliti / mengobservasi, yang mana ini adalah gerbang pertama, menuju kemajuan di berbagai bidang kehidupan, khususnya sains dan teknologi. Sedangkan ayat suci terpanjang, dalam kitab suci al-Qur'an, yakni surah al-Baqarah ayat 282, adalah perihal urusan finansial / ekonomi. Demikianlah, corak khas sebuah kitab suci sejati --> hanya membahas hal yang grand, kolosal, dan essential. Masa' iya kitab suci harus membahas rinci soal rumput laut, atau ganggang, atau teripang?

Muh Nursalim

nah gitu. yang diotak atik itu makhluk. selama ini riset uin tu yang diteliti tuhan. bahkan mencari partikel tuhan. ujungnya bingung ndak ketulung. kalau neliti makhluk kalaupun tidak ketemu hasilnya efeknya hanya rugi waktu rugi pikiran. tapi seorang peniliti pasti akan semakin penasaran dengan obyek risetnya. akhirnya bisa teriak. Eureka ! itulah nikmatnya penelitian makhluk. ujungnya bisa kaya dan maslahat bagi manusia.

Bahtiar HS

@Pak Djoko Lodang Ada lagi yang memecah lemak jadi energi. Yakni Puasa. Puasa yang makannya seperti biasa. Betul sekali Pak DL. Kita ini mengaku puasa ramadhan sebulan penuh. Tp praktiknya, puasa dari shubuh sampai maghrib. Nggak makan minum dan yg membatalkan. Tp mari ngono balas dendam. Makannya 5 kali: (1) Ta'jil, (2) makan habis maghrib, (3) makan habis tarawih, (4) nyemil waktu tadarusan di masjid--gorengan, polo pendem, kopi, dan ditutup (5) makan sahur. Itu artinya puasa hanya SETENGAH bulan. Lha habis itu spt nggak puasa. Mestinya siang hari imsaku 'anith tho'am (menahan diri dari makan minum dll). Malamnya mestinya "puasa lagi" dengan taqliluth tho'am (menyedikitkan makan). Yakni dg cara menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Namanya menyegerakan berbuka (sebab setelah itu sholat maghrib) ya mestinya makan minum nggak banyak. Dan mengakhirkan sahur, ya berarti mepet shubuh. Dan itu pun mestinya sedikit. Selebihnya nggak makan-makan lagi. Minum gak papa. Baru kalau bs spt itu, bener shuumuu tasihuu. Berpuasalah, maka kamu akan sehat. Kalau nggak, lemaknya justru nambah. Gula darah naik krn berbuka dan makan yg manis2. Dan pengeluaran justru meroket. Padahal logikanya kalau puasa, mestinya pengeluaran menurun. Hehehe.

Fiona Handoko

Selamat pagi bp thanrin, bung mirza, bp agus, ka wilwa dan teman2 rusuhwan. Di UIN ada mata kuliah khusus : halalan tayyiban. Di Unika (universitas katolik) juga ada 2 mata kuliah khusus. Diajarkan di semua jurusan. Yaitu pengantar filsafat. Dan logika. Mengapa kedua mata kuliah tersebut wajib diambil oleh semua mahasiswa? Pasti rusuhwan bpk denny sudah tahu. Belajar filsafat dapat melatih mahasiswa untuk berpikir kritis terkait bagaimana, apa dan mengapa sesuatu hal harus dilakukan. Sedangkan belajar logika, bermanfaat untuk melatih mahasiswa berpikir dengan benar. Sehingga mahasiswa bisa menarik kesimpulan dari suatu permasalahan dengan tepat.

Fiona Handoko

Selamat pagi bp djoko, bp jokosp, bp jo, bp mul, mas aat dan teman2 rusuhwan. Suatu malam minggu, mas aat bertamu. "Diikk. Tampaknya kita memang berjodoh. / Selain wajah kita sama2 berminyak. / Aku sering di booingin pertamax. / Kamu sering di booingin minyakita. /"

Liáng - βιολί ζήτα

Sederhananya : penelitian terhadap sesuatu itu bisa sebagai pertama-kali-nya, bisa juga melengkapi hasil penelitian sebelumnya karena adanya indikasi-indikasi tertentu yang memungkinkan untuk lebih dikembangkan, bahkan bisa juga sebagai bantahan atas hasil penelitian sebelumnya yang ternyata tidak akurat, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebaiknya hasil penelitian Fahrul Nurkolis dipublikasikan di Jurnal - Jurnal Ilmiah Internasional. Begitu banyak Perguruan Tinggi di dunia ini yang telah melakukan berbagai macam penelitian - juga yang sedang berlangsung - ataupun yang akan dilakukan, di berbagai bidang keilmuan. Lantas, bagaimana Anda bisa tahu, bahwa penelitian yang sedang Anda lakukan ataupun yang akan Anda lakukan itu, kalau ternyata sudah dilakukan oleh orang lain ataupun sedang dilakukan oleh orang lain ?? Atau sebaliknya, bagaimana dunia luar bisa tahu penelitian yang sedang Anda lakukan itu ?? Demikian pula dengan hak patent, sebaiknya di tingkat internasional. Sekilas saja, kalau tidak salah, anggur laut (caulerpa lentillifera) itu sudah dibudi-dayakan di Filipina, juga di Jepang, seusai Perang Dunia II. Sudah pasti dikarenakan ada nilai lebihnya, maka dibudi-dayakan. Lantas, nilai lebihnya tersebut berdasarkan apa, kalau bukan hasil dari suatu penelitian ?? Memang, bisa saja yang membudi-dayakan belum tentu yang melakukan penelitian, tetapi yang pasti ada nilai lebihnya dari yang dibudi-dayakan itu. Silahkan dicermati saja...

sinung nugroho

anggur laut, begitu Pak DI dan kebanyakan orang memberi nama. Kemarin Pak DI bilang di Jepara untuk urap dan anggur laut itu disebut lawi lawi dan itu salah. Lawi lawi adalah penyebutan angggur laut oleh orang Sulawesi Selatan, sedangkan orang Jepara menyebutnya Latoh. Sebelum ada budidaya latoh ini adalah adanya musiman. Latoh, Horong horog dan Sate Kikil makanan rakyat Jepara yang membuat saya jadi ingin pulang kampung

Liáng - βιολί ζήτα

Sayang sekali ya... Abah DI sebagai sahabatnya James F. Sundah sedang di Ethiopia... padahal 2 mingguan yang lalu itu, di Jakarta berlangsung "Konser 7 Ruang" sebagai dukungan moril terhadap James F Sundah. Dan... dari kemarin-kemarin saya menunggu tulisan Abah mengenai "Konser 7 Ruang" itu... Padahal, Abah DI bisa saja menghubungi mantan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru - Pak Tantowi Yahya, yang meng-inisiasi pertunjukan tersebut. Rupanya... Abah mungkin lupa... juga mungkin sudah lupa - ketika menyanyikan lagu "lilin-lilin kecil" sambil berlinang air mata itu... di camp perusuh ke-3 itu... Sayang sekali...

Jadwal Sholat Pro

Keberhasilan riset itu terkait banget dengan kesungguhan dari tokohnya. Walaupun biaya trilyunan diberikan ke orang atau tim yang tidak memiliki ide riset yang mendarah daging di kepala dan sekujur tubuhnya, uang itu akan mengalir habis tanpa jejak atau menguap naik tanpa bekas. Jadi, kalau riset Indonesia mau maju, sebaiknya institusi riset termasuk BRIN berburu tokoh yang benar-benar mencintai riset.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 42

  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
  • Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
    Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
  • Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
    Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
    • Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
      Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
  • Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
    Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
  • Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
    Maximilian, CEO Pohon Uang Indonesia
  • Bahtiar HS
    Bahtiar HS
  • sinung nugroho
    sinung nugroho
  • Macca Madinah
    Macca Madinah
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
    • Macca Madinah
      Macca Madinah
    • Jadwal Sholat Pro
      Jadwal Sholat Pro
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • Ima Lawaru
    Ima Lawaru
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • ari widodo
    ari widodo
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • yea aina
    yea aina
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • yea aina
      yea aina
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Em Ha
    Em Ha
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Jhel_ng
    Jhel_ng
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Abia Abiyyu Vlog
    Abia Abiyyu Vlog
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Upielz One
    Upielz One
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN