Dag-dig-dug Danantara

Dag-dig-dug Danantara

--

Tepat sekali Danantara menempati gedung pusat Bank Mandiri di sebelah timur Polda Metro Jaya. Nama gedung itu pun berubah. Dari Plaza Bank Mandiri ke Wisma Danantara.

Bank itu sendiri memindahkan kantor pusatnya ke gedungnya yang lain di Jalan Sudirman Jakarta. Dengan demikian Danantara tidak perlu membangun gedung baru yang megah dan mahal.

Plaza Mandiri sudah sangat megah. Tingginya 32 lantai. Lokasinya strategis. Akses menuju gedung itu sangat banyak. Bisa lewat depan, lewat samping maupun lewat belakang. Pun bisa diraih lewat SCBD. Saya bisa melihatnya dari kamar tidur saya di Capital Residence.

Tentu yang berubah hanya nama gedung. Pemilik gedungnya sendiri tetap Bank Mandiri. Pengelolanya pun bisa tetap PT Gedung Bank Exim –anak perusahaan Bank Mandiri.

Memang gedung itu awalnya milik Bank Exim. Baru selesai dibangun Bank Exim lenyap. Bank itu bersama Bapindo, BDN, dan Bank Bumi Daya merger menjadi satu Bank Mandiri.

Begitu strategis lokasi Wisma Danantara sampai saya pun, duluuu, sering meminjamnya untuk rapat. Terutama bila ada rapat dengan DPR.

Di sela-sela rapat itu saya perlu ruang rapat yang tidak jauh dari DPR. Ke gedung itulah rapat-rapat koordinasi BUMN dipindahkan. Lalu balik lagi ke DPR. Kembali lagi ke gedung itu. Lebih hemat waktu. Dari pada balik ke Kementerian BUMN di dekat Monas.

Tentu saya pernah menaiki tangga daruratnya. Mendaki pakai kaki. Sampai lantai 32. Itu sudah menjadi kebiasaan saya bila Jakarta hujan pagi-pagi –mengalihkan tempat olahraga. Dari lapangan Monas ke gedung-gedung tinggi milik BUMN. Secara bergilir.

Lantaran Jakarta sering hujan pagi, saya pun sudah pernah menaiki semua tangga darurat gedung pencakar langit BUMN. Termasuk yang kini jadi Wisma Danantara. Tidak jarang saya menemukan tangga darurat itu dipakai tempat menumpuk barang tidak terpakai. Saya infokan itu ke manajemen gedungnya. Tidak boleh seperti itu.

Direksi Danantara pasti kerasan berkantor di situ. Nyaman. Bisa banyak lahir ide terobosan. Terutama agar bisa membantu Presiden Prabowo Subianto untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Itu pula yang ditegaskan CEO Danantara Rosan Roeslani di depan Presiden Prabowo di saat peresmian kantor itu kemarin.

Delapan Persen.

Alangkah beratnya. Tapi Rosan seperti tidak berat mengucapkan dukungannya itu. Mungkin karena ia tidak menyebutkan itu sudah akan terjadi tahun ini. Mungkin bukan tahun ini. Tahun depan. Atau depannya lagi. Bisa juga depannya depan lagi.

Anda sudah tahu: Danantara akan mendapatkan uang dari dua sumber. Kumpulan dividen-dividen BUMN dan hasil investasinya sendiri. Dividen dari BUMN bisa diputar Danantara di investasi untuk meraih laba.

Kelak pemerintah tinggal memutuskan: apakah Danantara harus setor dividen ke menteri keuangan, atau Danantara diwajibkan membeli surat utang negara, atau Danantara ditugasi membiayai proyek-proyek negara yang sulit dapat uang dari APBN.

Danantara bisa lebih fleksibel dibanding perusahaan BUMN. Juga lebih lincah dibanding misalnya Bank Indonesia atau OJK. Semuanya itu milik negara tapi Danantara punya kelebihan dibanding BUMN, BI, dan OJK.

BI biasanya hanya bisa menggunakan ''laba''-nya untuk membeli surat utang negara. Tidak bisa untuk investasi. Atau membiayai proyek pemerintah.

Dengan menggunakan ''laba'' BI untuk membeli surat utang negara pun hakikatnya sama: pemerintah bisa memperoleh sumber dana APBN untuk pembangunan proyek negara.

Begitu besar harapan pada Danantara. Begitu megah kantor yang diberikan untuk dipakainya. Begitu tinggi misinya.

Tiga tahun pertama masa jabatan Presiden Prabowo akan habis untuk mendewasakan bayi Danantara. Setelah itu kesibukan akan beralih ke kampanye Pilpres berikutnya.

Bila yang terpilih orang yang berbeda Anda pun bisa membayangkan bagaimana dag-dig-dugnya Danantara.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 1 Juli 2025: Garuda Danantara

MZ ARIFIN UMAR ZAIN

GARUDA. Teringat Weles, keponakan isteri, yg kerja di maintenance Garuda, di Makasar. Teringat almarchuum om Heri, suami bulik saya, yg suka ditugasi ngontrol keuangan cabang2 Garuda di Makasar dll. Semoga Garuda selalu sukses, berbarokah.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

REKOMENDASI UNTUK MENYEMBUHKAN GARUDA.. Jika akar masalah Garuda adalah lemahnya arus kas, stagnasi strategi bisnis, dan ketergantungan pada dana talangan, maka solusi tidak cukup hanya bersifat finansial. 1). Pertama, revisi model bisnis. Garuda harus realistis: fokus pada rute-rute menguntungkan, kurangi ego layanan penuh (full service) jika tidak mendatangkan margin. Rute-rute "emosional" atau simbolik yang merugi perlu dihentikan. 2). Kedua, optimalkan anak usaha seperti GMF dan Citilink. Jangan hanya sebagai beban internal, tapi sebagai sumber nilai tambah melalui efisiensi, sinergi, dan pembukaan pasar eksternal. 3). Ketiga, perkuat manajemen risiko dan transformasi digital. Pengambilan keputusan berbasis data, bukan asumsi atau semata warisan masa lalu. 4). Keempat, evaluasi kepemimpinan. Direksi baru haruslah memiliki rekam jejak reformis, bukan hanya administratif. Kepemimpinan yang berani mengambil keputusan tidak populer namun strategis sangat dibutuhkan. 5). Dan terakhir, suntikan dana harus dihubungkan dengan milestone kinerja. Bukan diberikan tanpa syarat. Danantara berhak menuntut hasil, bukan hanya janji. ### Garuda tak bisa lagi hanya "diselamatkan." Ia harus dibangun ulang secara jujur, berani, dan cerdas.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

PERCAKAPAN DUA BANKIR: TENTANG GARUDA YANG TAK JUGA "TERBANG".. A: "Garuda minta Rp17 triliun. Dapatnya cuma Rp6,5 triliun. Itu pun pinjaman komersial." B: "Seperti minta infus, dikasih kopi pahit. Biar melek mungkin?" A: "Tapi lucu juga ya. Setelah homologasi, katanya sudah lean dan sehat. Ternyata masih megap-megap buat bayar perawatan." B: "Mungkin waktu bikin proyeksi tiga tahun lalu, mereka lupa satu hal penting." A: "Apa tuh?" B: "Bahwa pesawat itu nggak bisa terbang pakai semangat nasionalisme doang." A: "Hahaha... Benar. Ini bukan soal bailout, tapi business model. Rute-rute rugi masih dipaksakan. Anak usaha belum digarap optimal." B: "Dan suntikan sekarang bentuknya utang berbunga. Artinya: kalau nggak efisien, ya makin berat." A: "Ya. Kalau ini perusahaan swasta, mungkin kita udah kasih status: 'Watchlist with oxygen mask'." B: "Atau 'landing gear failure: return to base'!" A: "Kasihan sih... tapi ya Garuda harus belajar: restrukturisasi utang itu start line, bukan garis finish."

rmsambelidjo kediri

Sebuah perush jika rugi mestinya malu apa tidak sih menjadi direkturnya? Aku lihat di foto2 yg beredar direksi dan komisarisny ttp tampil necis. Tersenyum bahagia spt tnp masalah. Menurutku, stdkny copotlah jas2 mahal itu dan ganti saja dgn kaos putih berkerah agar kelihatan bhw anda2 sedang prihatin. Pakai kaos dan melepas jas jg bisa menunjukkan bhw anda ingin lbh bebas dan sungguh2 bergerak agar perush bisa keluar dari problem burukny. Anda, para direksi, sudahkah anda melakukan efisiensi? Tiket anda sll d atas kompetitor2 anda namun ceritany sll tragis: rugi dan rugi.

Waris Muljono

Ga perlu diragukan lagi komitmen Prabowo demi menyelamatkan garuda. Bahkan sejak dia jadi menhan. Beberapa orang bersaksi, bahkan pernah dikisahkan sendiri oleh prabowo, ketika Garuda akan dipailitkan Prabowo menawarkan supaya anggaran di kementriannya, kementrian pertahanan dipotong untuk menyelamatkan Garuda. Kl ga salah , pertimbangan prabowo diantaranya adl garuda dianggap simbol nasionalisme, atau patriotisme. Atau yg senada dengan itu. Tp prabowo jg pernah mengkritik tata kelola BUMN, yg sangat bergantung pada suntikan penyertaan modal negara. Nampaknya "suntikan" 6.5 T yg berupa pinjaman komersil inilah jalan tengahnya.

Jokosp Sp

Terbaca di tulisan pintu belakang bak truk "Banyak orang membenci pemalak dan koruptor. Tetapi lebih banyak orang mencintai jadi pemalak dan koruptor. Dan tidak banyak pilihan jadi supir seperti aku yang jujur". Hebat sekali yang punya ide itu.

Mbah Mars

Sebuah maskapai penerbangan baru saja membuka rute penerbangan ke bandara di daerah yg tergolong pelosok. Mayoritas penumpang adalah orang kampung. Kebanyakan dari mereka baru pertama kali naik pesawat. Oleh karena itu, pramugari diberi tugas tambahan untuk mewawancarai penumpang yg baru turun dari pesawat: “Bagaimana kesan ibu dengan pesawat ini ?” “Luar biasa. Enak sekali naik pesawat” “Syukurlah” “Tapi, satu yg tidak enak” “Oh, ya Bu? Tentang apa ?” “Tempat kencing di toilet terlalu tinggi. Menyulitkan. Apalagi untuk anak-anak. Tadi saya terpaksa menggendong anak saya agar bisa kencing”

Achmad Faisol

kalau memang dalih penyelamatan garuda adalah nasionalisme, maka pertanyakan nasionalisme para pegawai dan petinggi garuda indonesia (GI)... apa bukti nasionalisme mereka...? tampilkan di web site, buat video di instagram, dll milik GI... saya, dan saya yakin semua rakyat ingin tahu sejauh mana mereka mau berkorban... kalau cuma ingin gaji besar, tetapi ga ngerti perusahaan sedang merugi, ya mending pindah... GI ditutup bukan berarti kita ga nasionalis... GI bukanlah lembaga tinggi negara... GI itu bumn, boleh ditutup... kalau terus berdalih nasionalisme, mending jadikan GI salah satu lembaga tinggi negara, setara dengan dpr, mk, presiden, dst...

Sri Wasono Widodo

Atas saran Donald Trump, sang kakek, Kai Madison anak Trump Jr bersegera naik Qatar Airways dari Old Doha ke Paris. Pesawat Qatar Airways 41 yang berangkat dinihari tak terasa sekitar pukul 08.00 waktu setempat mendarat di Bandara Charles de Gaulle, karena perjalanan bersama sang pacar sungguh mengasikkan. Mereka berdua segera naik taksi online menuju hotel Le Royal Monceau di tengah kota Paris. Ketika hampir sampai hotel driver melirik menara Eiffel yang tampak menjulang dari kejauhan dan bertanya kepada sang pacar:"Did you ever mount her?". Sang Pacar menjawab:"Not yet". Rupanya Kai Madison tersinggung dengan jawaban itu dan dengan ketus merespon:"He lied, almost every night".

Achmad Faisol

ada maskapai yang sering dimaki-maki orang karena sering delay, tetapi tetap saja orang-orang tersebut naik maskapai itu lagi... masa garuda ga kalah...

sings sings

Hmmmmm bandara Dhoho Kediri dengan investasi 12 Triliun tanpa penerbangan mungkin akan senasib dengan Bandara Kertajati, bandingkan dengan Bandara Singkawang yang hanya 427M setiap hari ada 2 penerbangan ke Jakarta PP

Lagarenze 1301

Santai Sejenak. Jakarta, suatu pagi. Seorang pria menaiki pesawat Garuda dan duduk di kursi kelas bisnis. Ia melihat ada wanita cantik di sebelahnya. "Perjalanan bisnis atau liburan?" ujar pria itu memulai percakapan. Wanita itu tersenyum dan berkata, "Bisnis. Aku akan menghadiri konvensi tahunan tentang seksualitas di Bangkok." Si pria menelan ludah. Inilah wanita paling cantik yang pernah dilihatnya, kini duduk di sebelahnya, dan dia akan menghadiri pertemuan tentang seks. Pria itu berjuang mempertahankan ketenangannya, lalu bertanya, "Apa urusan Anda di konvensi itu?" "Aku dosen dan peneliti," jawab si wanita. "Aku menggunakan pengetahuanku untuk menghilangkan beberapa mitos populer tentang seksualitas." "Benarkah? Mitos macam apa yang ada?" "Satu di antara mitos populer adalah bahwa pria suku Han di Tiongkok yang paling diberkahi dari semua pria. Padahal sebenarnya pria suku Jawa yang paling diberkahi,” katanya. Dia melanjutkan, “Mitos populer lainnya, pria Prancis adalah kekasih terbaik. Padahal sebenarnya pria dari Sunda yang terbaik.” Terus, “Aku juga menemukan bahwa kekasih dengan stamina terbaik adalah pria dari Batak." Tiba-tiba, wanita itu menjadi sedikit tidak nyaman dan tersipu. "Maaf," katanya, "Aku seharusnya tidak membicarakan semua ini dengan Anda. Aku bahkan tidak tahu nama Anda.” “Mulyono,” kata pria itu, “Namaku Ujang Mulyono, tapi teman-teman memanggilku Lamhot.”

djokoLodang

--- FILSAFAT HIDUP (3) Profesor berhenti sejenak... lalu menambahkan: "Jadi — luangkan waktu untuk orang-orang yang kamu cintai. Bermainlah dengan anak-anakmu. Jadwalkan pemeriksaan kesehatan yang telah kamu tunda. Ajak pasanganmu makan malam — bahkan jika itu hanya pizza atau teh di dapur. Cucian kotor, tugas, pekerjaan... semuanya bisa menunggu." Seorang siswa mengangkat tangannya: "Dan apa yang dilambangkan oleh kopi?" "Saya senang Anda bertanya. Ini pengingat sederhana: Betapapun penuhnya hidup ini, selalu ada ruang untuk minum kopi bersama seseorang yang berarti." --koJo.-

djokoLodang

FILSAFAT HIDUP (2) Kelas itu pun tertawa terbahak-bahak. Ketika suara tawa mereda, ia berkata: "Toples ini melambangkan hidupmu. Bola golf adalah hal-hal yang benar-benar penting — keluarga, kesehatan, anak-anak, teman, dan gairahmu. Bahkan jika semua hal lainnya lenyap, jika kamu memiliki ini, hidupmu akan terasa penuh. Kerikil adalah hal-hal lain yang penting — pekerjaanmu, rumah, mobilmu. Pasir adalah sisanya — tugas harian, kekhawatiran, rutinitas, gangguan. Jika kamu mengisi hidupmu dengan hal-hal kecil terlebih dahulu, tidak akan ada ruang untuk hal-hal yang benar-benar penting."

djokoLodang

-o-- FILSAFAT HIDUP (1) Profesor filsafat masuk ke ruang kuliah dengan beberapa benda di atas meja. Ia mengambil sebuah toples kaca besar dan mengisinya hingga penuh dengan bola golf. Ia bertanya kepada para mahasiswa, "Apakah toples ini sudah penuh?" Mereka menjawab serempak, "Ya, sudah penuh." Ia menuangkan sekotak kerikil kecil. Toples dikocok pelan, dan kerikil-kerikil itu mengisi ruang-ruang di antara bola golf. "Dan sekarang?" tanyanya. Para mahasiswa tersenyum, "Sekarang sudah pasti penuh." I Ia menambahkan sekotak pasir. Pasir itu diayak ke dalam celah-celah terkecil. "Dan sekarang?" tanyanya lagi. Kelas itu tertawa, "Tidak mungkin ada yang lain yang bisa muat sekarang!" Dari bawah meja, ia mengeluarkan dua cangkir kopi dan menuangkannya ke dalamnya. Kopi itu meresap ke dalam pasir, mengisi setiap celah yang tersisa. ---

Jokosp Sp

9. Ambil alih rute gemuk dan jam penerbangan sibuk yang sudah diberikan ke si Li** oleh pejabat terdahulu. 10. Bersihkan dari pejabat korup, ganti dengan yang profesional dan punya kompetensi tinggi. Cari orang yang mau kerja keras, bukan yang cari fasilitas. Apalagi dari titipan penguasa.

Er Gham 2

Garuda kalau mau survive dari kacamata orang awam terhadap dunia penerbangan: 1. Tutup bisnis yang tidak terkait, misal hotel 2. Tutup cateringnya. Kasih roti dan minuman ala kadarnya. 3. Usahakan tidak menginap di kota tujuan. Mahal sewa bandara nya, mahal hotelnya. 4. Tidak perlu lagi armada antar jemput. Suruh crew pakai taksi online. Nanti reimburse. 5. Tutup lounge dan stafnya 6. Tidak perlu gaya gaya an jadi sponsor event 7. Tawarkan pensiun dini bagi staf di ground dan kantor pusat. Jumlahnya melebihi maskapai lain dengan rute dan armada lebih banyak. 8. Ini yang terpenting: potong gaji direksi dan komisaris, potong gaji pilot yang ketinggian, kurangin jumlah pramugari per penerbangan. Tidak perlu ada pramugara juga.

pak tani

Garuda identik dengan harga tiket yang mahal. Walaupun begitu, ada saja customer yang fanatik terbang menggunakan Garuda, dibanding pesawat domestik lainnya. Service nya memang jempolan, salah satu kemudahannya adalah reschedule tiket. Bisa reschedule berkali kali tanpa biaya tambahan. Serta dukungan CS yang sangat responsif. Sayangnya market yang seperti itu tidak banyak. Kita kan lebih suka dengan kearifan lokal : MURAH MERIAH !! Eh, Garuda yang murah justru saham nya Harga IPO saham Garuda 750, sekarang 70an. Bahkan sempat dibawah gocap. Dulu. Saham gocap itu kasta terendah di IHSG kita. Kalau pegang saham gocap bisa berarti duit nyangkut. Mirisnya. Dari awal IPO, Garuda tidak pernah bisa 'terbang' tinggi. Langsung nyngsep. Harga IPO itulah harga tertinggi saham Garuda sepanjang masa ( ATH). Sekarang hanya dihargai 10% dari harga IPO, mirip saham Gudang Garam, minus 90%.

Gregorius Indiarto

Kalau di perusahaan swasta, untung dan rugi bisa dilihat atau ditanya ke karyawan, "Dapat bonus kah tahun ini?" Kalau di perusahaan negara mah beda. Meski laporan tiap tahun rugi, tapi tiap tahun bisa lebih dari sekali karyawan dapat bonus. Itu cerita karyawan BUMN, yang pernah dipimpin oleh seseorang, yang sekarang lebih dikenal sebagai mantan sesuatu. Met sore, salam sehat, damai dan bahagia.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 132

  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Indra Pamungkas
    Indra Pamungkas
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Fuad Nurhadi
    Fuad Nurhadi
  • didik mangkubata
    didik mangkubata
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Sadewa 19
      Sadewa 19
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • yea aina
    yea aina
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
  • Ketut Bagiarta
    Ketut Bagiarta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Sadewa 19
      Sadewa 19
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Waris Muljono
    Waris Muljono
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
  • Tivibox
    Tivibox
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • pak tani
    pak tani
    • Waris Muljono
      Waris Muljono
  • agus budiyanto
    agus budiyanto
  • Slamet Sejati
    Slamet Sejati
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Flo Kareto
    Flo Kareto
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • DeniK
    DeniK
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Macca Madinah
      Macca Madinah
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Bubun K
      Bubun K
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • didik mangkubata
      didik mangkubata
  • Sadewa 19
    Sadewa 19
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Sadewa 19
      Sadewa 19
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN