Wabah Cepat
Ilustrasi Kereta Cepat India-Devona Vaiya-Harian Disway-
Wabah kereta cepat menyebar ke mana-mana --kecuali ke Amerika Serikat. Setelah Whoosh Jakarta-Bandung kini India segera punya: Mumbay-Ahmadabad.
Empat kali lebih jauh dari Whoosh. Bahkan melewati muara sungai di laut Gujarat. Bukan pakai jembatan, tapi terowongan bawah laut: hampir 50 km panjangnya. Seperti terowongan kereta bawah laut antara Aomori-Hokkaido di Jepang. Atau antara Prancis dan Inggris. Ingin rasanya melewati keduanya lagi setelah lebih 20 tahun berlalu.
Bedanya yang India ini untuk kereta cepat. Bekerja sama dengan Jepang dan Prancis. India ingin menguasai teknologi kereta cepat. Budaya berkereta di India sangat tinggi --seperti di Tiongkok. Menguasai teknologi kereta cepat bagi India sama dengan memenuhi kebutuhan hidup seluruh rakyatnya.
Jalur pertama yang dipilih memang jalur gemuk. Kota Mumbay adalah metropolitan terbesar di India --bukan ibu kotanya, New Delhi. Anda sudah tahu kekuatan ekonomi Mumbai: ibarat New York-nya Amerika. Sampai-sampai India seperti miring ke barat.
Lalu lihatlah Ahmadabad: kota terbesar di negara bagian Gujarat. Anda juga sudah tahu: Gujarat adalah California-nya India. Ekonomi Gujarat naik 9 persen setiap tahun sejak Narendra Modi jadi gubernur di sana. Dua periode. Bayangkan, selama 10 tahun ekonomi tumbuh begitu tinggi.
Itulah yang kelak mengantarkan Modi menjadi perdana menteri India --kini di periode kedua.
Anda pun bisa menduga kenapa jalur pertama kereta cepat di India menghubungkan Mumbay dan Ahmadabad. Dengan demikian kalau saya ingin ke rumah asli Mahatma Gandhi lagi tidak perlu lagi naik pesawat.
Apa yang terjadi di India pasti dilihat Pakistan. Bulan lalu Pakistan memutuskan membangun kereta cepat pertamanya. Juga langsung jarak jauh: Lahore-Karachi. Jarak dua kota itu 3 cm --di buku lama peta bumi saya. Saya simpan buku itu karena peta bumi akan jadi barang langka --sejak ada Google map.
Sebelum zaman Covid saya ingin jalan darat menelusuri jarak itu. Biarlah dengan kereta butut atau naik bus umum yang sampai miring ke kiri. Tapi tubuh tua ini akan menjerit untuk perjalanan 18 jam seperti itu. Akhirnya saya naik pesawat. Padahal saya ingin tahu atmosfer ekonomi di daerah-daerah antara Lahore-Karachi. Akhirnya yang penting saya tahu Karachi --dengan segala kebesarannya, kemiskinannya, keruwetannya, dan kekumuhannya.
Proyek kereta cepat pertama itu seperti berniat akan mengalirkan lebih cepat pertumbuhan ekonomi tinggi di Lahore ke Karachi.
Untuk memotret ekonomi wilayah seperti itulah saya pilih jalan darat ke bagian-bagian lain Pakistan --yang jarak tempuhnya kurang dari lima jam. Saya tahu Anda sudah mengira kereta cepat di Pakistan ini buatan mana. Perkirakan Anda pun tidak salah: dari negara yang huruf depannya T.
Masih banyak negara yang terkena wabah kereta cepat Tiongkok. Termasuk Afrika Selatan. Dari Pretoria ke Johannesburg.
Yang immun dari wabah itu hanya satu: Amerika Serikat. Di sana kereta cepat seperti penyakit musiman. Kadang muncul di mana-mana kadang lenyap begitu saja. Seperti tergantung partai apa yang berkuasa berikutnya.
Yang paling serius Anda sudah tahu: kereta cepat jurusan San Francisco-Los Angeles. Proyeknya sudah dimulai. Sudah sejak 30 tahun lalu. Sampai sekarang pun belum mencapai sepertiganya. Bagaimana kelanjutannya seperti menunggu bunyi tokek. Diteruskan. Tidak. Diteruskan. Tidak. Lebih banyak tidaknya. Rasanya, kalau pun tokeknya sudah mati belum juga akan jadi.
Tapi di Amerika terus muncul pula berita baru: akan membangun kereta cepat dari Houston ke Dallas. Dari Los Angeles ke Las Vegas. Sayang, banyak tokek juga di jalur-jalur itu.
Tiongkok sendiri Anda sudah tahu. Di saat negara lain mengejar dengan kereta berkecepatan 300 km/jam Tiongkok mulai masuk ke proyek kereta yang lebih cepat lagi: 600 km/jam. Rupanya Tiongkok seperti judul film tahun 1990-an --Kejarlah daku terus berlari. (Dahlan Iskan)

Pengumuman Gathering Perusuh #4--
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 26 Juli 2025: Pasca Hasto
MZ ARIFIN UMAR ZAIN
DARI ASET, menjadi non aset. Dari piutang, jadi hutang. Dari kawan jadi lawan? Dari laba jadi rugi. Dari senyum jadi cemberut.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
KELAINAN MENU REPLY SUDAH NORMAL.. Alhamdulillah. Mulai hari ini saya udah bisa menggunakan menu reply. Sebelumnya, setiap kali saya gunakanenu reply tuk jawab komentar manteman, begitu tekan SEND, langsung kembali ke BERANDA. Dan jawaban komen saya, RAIB entah ke mana. Tadi pagi tiba-tiba tergerak tuk hubungi tim IT Disway tuk di check. Ternyata sekarangbdah bisa. Makasih tuk mas Eddy PW, dari tim IT Disway. Dan juga pak Tommy. Salam hormat.. ### Kalau ada manteman yang mengalami hal serupa, kontak saya ya..
Leong Putu
Sawi dipotong direbus / Bikin juga sambel petai/ Jokowi saiki dadi bos/ Bukan lagi petugas partai/
Leong Putu
Lebih baik gaji 7 juta tapi bersyukur, daripada gaji 3 juta tapi mengeluh. #starus WA
Nusantara Hijau
Di kita, peran seperti itu sedikit banyak mirip yang dilakukan oleh sebagian LSM. Atau ormas. Mewakili rakyat untuk menyampaikan aspirasi ke anggota dewan yang disebut 'Wakil Rakyat'. WAKIL. Awak karo sikil.Badan dan kaki. Harus ada kepala. Kalau mau sempurna. WAKIL RAKYAT. Awak, sikil,rakyat. Harusnya rakyat yang jadi kepala. Ada di atas. Terhormat. Yang mulia. Tapi di kita Anggota Dewan dipanggil Yang Muliya.Padahal kelakuannya kadang jauh dari mulia.Alias Hina. "Waaakil Rakyat..." "Sehaarusnyaa merakyat..." ,suara Iwan Fals terngiang di telinga. Tapi bukan di telinga gajah.
Komentator Spesialis
PDIP itu terlalu kuat. Ada atau nggak ada jokowi juga nggak ngaruh. Itu bukan hasil omongan kosong atau survey belaka. Tapi hasil aktual pemilu tahun 2024 yang lalu. Ada atau tidak ada jokowi hampir tidak berpengaruh. Kalau keluarga jokowi pede dengan PSI ini ya silahkan. Tetapi menurut saya, orang sudah muak dengan kebohongan kebohongan yang mereka buat. Orang sudah muak dengan kelakuan bikin hukum di negara ini kacau. Harapan akan reformasi pupus. Aturan aturan diobrak abrik dan diakali. Seperti contohnya rangkap jabatan, peran polri dan TNI. Negara ini kembali pada situasi yang bahkan lebih buruk dari jaman Pak Harto. Kalau jaman Pak Harto, rakyat masih diperhatikan.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
PENYAMPAIAN ASPIRASI KE WAKIL RAKYAT DI INDONESIA: FORMAL, TAPI SERING TAK EFEKTIF.. Di Indonesia, aspirasi masyarakat ke wakil rakyat umumnya disampaikan melalui reses DPR/DPRD, kunjungan kerja, forum RDP (Rapat Dengar Pendapat), atau surat resmi dari individu/organisasi. Ditambah: demo, dan "viral". Sayangnya, mekanisme ini sering bersifat formalitas, tidak selalu berdampak nyata pada kebijakan. Saat masa reses, anggota dewan seharusnya turun ke dapil menyerap aspirasi. Namun, laporan banyak menyebut biaya reses (ratusan juta rupiah) justru tak sepenuhnya digunakan untuk bertemu rakyat, tapi lebih ke perjalanan dan akomodasi. Praktik lobi politik juga ada, tapi belum diatur jelas secara hukum seperti di Amerika. Indonesia tidak memiliki lobbying firm resmi, lobi lebih sering bersifat informal dan tertutup, bahkan rawan gratifikasi atau "titipan" kepentingan. Organisasi atau asosiasi yang ingin memengaruhi kebijakan biasanya menggunakan jalur kenalan pribadi, elite partai, atau pengaruh lewat media. Akibatnya, proses penyerapan aspirasi tidak setransparan dan seterstruktur seperti di negara maju. Tanpa mekanisme legal dan akuntabel, aspirasi masyarakat rawan tidak diakomodasi secara adil.
Satya Laksana
Ada yang bilang gini: sang raja dan keluarganya gak akan goyah dilawan dengan frontal atau dengan dikritik, dihina melalui meme, lagu. Keluarga itu sudah kebal hinaaan Gak akan jatuh juga bila digugat secara hukum. Semua aparat dan institusi sudah dibuat hutang budi dan dipegang kartunya. Cara yang efektif menggulingkan raja adalah dengan cara sebaliknya. Dipuja puji, diberi keleluasaan, di sanjung: Hidup... Raja.. hidup raja.. Sampai terlena dan terpeleset sendiri.. Mantu dan kroninya di medan udah hampir tergelincir tuh.. buat mereka terasa aman dan nyaman berbuat sesuka hati sampai tergiling sendiri .
Achmad Faisol
PDI-Perjuangan pasca Jokowi ... ... Suaranya bisa tinggal 11 persen di Pemilu 2029. Maksimal 13 persen. ####### badai terbesar adalah 2024, dan suara pdip 16,72%... badai telah berlalu... kalau pdip sesuai tulisan pak DI di 2029, maka sungguh ter-la-lu...
Suharno Maridi
Rupanya bagi PDIP lebih mudah melepas Jokowi dan keluarga dibanding Hasto. Bahkan untuk melaksanakan kongres pun PDIP mengulur waktu menunggu keputusan sidang Hasto. Jika Hasto bebas sdh dipastikan menjadi Sekjen lagi. Kasus korupsi Hasto ini adalah kasus permainan uang di internal partai yg sebenarnya sdh lazim dan jadi "bisik2 tetangga".. Memang selama ini masyarakat hanya tahu bau nya tanpa tau siapa yg kentut nya. Jika untuk kasus korupsi Hasto PDIP demikin habis2an membela, maka menjadi pertanyaan apakah sesungguhnya kasus Hasto sebenarnya adalah kasus Partai..? Kasus Hasto dari sisi lain juga memperlihatkan sisi lemah PDIP. Jika PDIP demikian sulit mencari ganti Hasto maka dapat dimengerti jika PDIP hingga saat ini sangat sulit mencari ganti Megawati. Kuatnya posisi seseorang pada suatu organisasi justru menjadi jebakan bagi organisasi itu jika organisasi tidak menemukan jalan untuk regenerasi dan PDIP masih di posisi itu.
Hardiyanto Prasetiyo
Pasca Hasto, lbh tepatnya pasca sidang Hasto. Ada banyak fakta diantaranya : Hasto tak terbukti merintangi penyidikan, Uang suap jg tak terbukti diberikan dan berasal dari Hasto dari fakta sidang PAW serupa yg sdh inkracht, Hasto masih tetap jadi sekjen partainya dan Harun Masiku sebagai man of the match msh sukses bersembunyi, hilang tak tentu rimbanya. Uniknya ada satu keganjilan yg anda semua seharusnya tahu, ketua majelis hakimnya selalu memakai masker mulai awal sidang hingga vonis meskipun yang bersangkutan juga sudah mendeklarasi bahwa sidang terbuka untuk umum. Ini janggal & kontradiktif, sidang terbuka tp ketua majelis hakim masih agak tertutup. Nampaknya ini pesan kuat dari Pak Hakim bahwa harga diri yang bersangkutan tdk mau tercoreng dan wajahnya diabadikan oleh media dan wartawan hanya dengan vonis titipan yg sedikit dibumbui dengan tekanan. Ups…
Sadewa 19
Sejak reformasi 1999 sampai pemilu terakhir 2024, PDIP sudah menang 4 kali, 3 kali nya menang berturut-turut. Jika demikian maka sudah 20 tahun PDIP menjadi Rajanya DPR, anggotanya menjadi penghuni gedung kura kura terbanyak. Saat demo reformasi, saya kira maksimal 20 tahun, negara ini akan maju. Point-point utama reformasi adalah membasmi KKN, Korupsi-Kolusi-Nepotisme & menegakkan supremasi hukum. Melihat kondisi saat ini, rasanya hal tsb justru makin sulit dihapuskan. Ternyata orang-orang PDIP juga tergoda untuk korupsi, untuk kolusi, untuk nepotisme, sama seperti partai besar pendahulunya. Partai wong cilik, partai wong besar ternyata sama saja. Seorang pakar pernah mengatakan, jika suatu negara sulit maju,.maka yg patut disalahkan pertama kali adalah para ketua parpol, para elit politiknya. Merekalah pembuat kebijakan, 26 tahun terakhir ini. Mungkin yg diperlukan, bukan partai tengah yang besar, cukup partai-partai kecil yg militan, yg mempunyai komitment yg sama untuk memberantas korupsi, untuk menegakkan supremasi hukum, untuk memajukan bangsa ini. Ciri ciri satria piningit itu berparas seperti Batara Kresna, dan berwatak seperti Baladewa. Prabowo muda sudah memenuhi setengah syarat itu. Apakah ia mampu kuat dan tegas seperti Baladewa ? Kuat dan tegas membasmi koruptor ? Kuat dan tegas membela rakyatnya ? Sejarah yg akan mencatatnya.
DeniK
Menunggu pertarungan antara gajah dan banteng. Berteduh di pohon beringin yang di dahan nya bertengger burung garuda .
Lagarenze 1301
Santai Sejenak. Seorang pria divonis penjara 35 tahun. Baru lima tahun mendekam di dalam terungku, ia sudah tidak tahan. Pria itu membobol penjara dan melarikan diri ke kota. Ia lalu masuk ke satu rumah yang dihuni pasangan suami-istri muda dan menodong mereka dengan senjata. Si narapidana mengamati pasangan itu sejenak, kemudian mencengkeram leher si istri dan berbisik lirih di telinganya. Setelah narapidana menjauh, si suami mendekati istrinya dan berkata, "Pria itu sudah dikurung entah berapa lama, sudah bertahun-tahun tidak bertemu wanita. Biarkan saja ia melakukan apa yang ia mau. Kita mungkin bisa keluar dari sini dengan selamat." Si istri menatap suaminya dan berkata, “Aku sangat senang kamu membuat keputusan seperti itu. Ia baru saja berbisik kepadaku bahwa ia menganggap kamu sangat seksi.”
Achmad Faisol
kalau semua banding karena kualitas hakim rendah, buat apa ada hakim level bawah...? menghabiskan uang negara, tetapi tidak bermanfaat, dong...
Achmad Faisol
filsafat hukum. azas hukum. norma hukum. ternyata, hakim kasus pak tom ga bisa membedakannya... demikian kata prof. mahfud md... kok bisa, ya...?
Lagarenze 1301
Kemarin saya mampir ke resto-kafe teman saya. Di lereng bukit. Di tengah kerindangan pohon. Pengunjungnya ramai. Tapi, ada yang aneh. Biasanya, saya nyeruput kopi arabika hasil pour-over V60 dengan diiringi lagu-lagu yang sedang populer. Kali ini tidak. Tak ada suara Lyodra atau Tiara Andini. Tak ada pula "Stecu-Stecu" yang membuat jempol kaki bergoyang. Saya telepon ownernya, yang teman saya itu. Nggak seru kalo nggak ada musik. Apalagi pengunjung kafe kebanyakan anak muda. "Lagi tiarap dulu. Kita belum tahu bagaimana ujungnya kasus Mie Gacoan di Bali," katanya. Saya pun browsing kasus Mie Gacoan. Polda Bali telah menetapkan Direktur PT Mitra Bali Sukses yang pemegang lisensi waralaba Mie Gacoan di Bali, I Gusti Ayu Sasih Ira, sebagai tersangka. Kasusnya, tidak membayar lisensi pemutaran lagu di gerai Mie Gacoan. Pelapornya, Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Sentra Lisensi Musik Indonesia (SELMI). Rupanya ada aturan bahwa restoran harus membayar lisensi menyeluruh atau blanket license agar bisa memutar lagu di tempat usahanya. Tarifnya Rp 120 ribu per kursi per tahun. Tempat usaha membayar lisensi sesuai jumlah kursi yang ada. Kalau sudah bayar, bebas memutar lagu apa saja tanpa perlu lagi membayar royalti per lagu. Ooo, begitu rupanya. Pantas saja banyak pengunjung yang pakai headset. Putar lagi sendiri dari HP. Tak perlu bayar lisensi.
Juve Zhang
Ketika pemegang saham terpenting BYD kumpul mereka tanya Sang Legenda suatu pertanyaan sangat penting....jawab Wang :" We Walk The Talk".....sangat Berkelas dan dikagumi semuanya....Wang tipe ucapan nya bisa dipegang.....bukan Trumpet yg pagi siang sore kicau kicau gak jelas..... Legenda menyebut kan Wang sering makan di kantin karyawan duduk berjejer sama karyawan nya yg banyak dan ngobrol sama mereka ......jelas Wang asalnya orang miskin tahu pedihnya jadi orang miskin.....ketika sukses dia sedih Ortu sudah meninggal ketika dia remaja.....makanya raut wajah Wang jarang senyum.... mungkin mengenang Ortu nya .....yg jelas kata kata Wang bisa dipegang semua pemegang saham lega.....Dia jelas orang Besar .... Walk the Talk......BYD akan jadi penentu dunia otomotif ke depannya Dia leader yg tidak suka Kong Kali Kong.....bukankah Mobil listrik sudah dikuasai Tiongkok....mengapa dia tidak kong kali kong?.....inilah hebat nya Wang Chuan Fu....dia memotong harga sampai 34% gemparlah dunia Kang Ouw mobil listrik Tiongkok.....Wang benar benar tipe Kapitalis Sejati.....Wang tidak suka Kong Kali Kong mencekik leher pembeli Mobil BYD.....jika harga batere jatuh maka dia diskon harga Mobil nya 34%.....sebuah hitungan masuk akal ..... bukankah batere komponen utama mobil listrik....dia tidak aji mumpung....dan sukarela di turunkan harga mobilnya..... Legenda Mobil sudah hadir di mancanegara..... menghancurkan kong kali kong pabrikan lain....ini tipe Gladiator....
Liáng - βιολί ζήτα
Terlindas oleh roda zaman. Zaman sudah berubah !! Perubahan itu terjadi dengan sendirinya. Suka ataupun tidak suka, perubahan itu tidak mungkin bisa dicegah. Begitu banyak faktor yang mempengaruhinya, akumulasi berbagai dinamika kehidupan seperti : tingkat pendidikan yang lebih baik, pemahaman akan perpolitikan yang lebih matang, cita-cita akan masa depan bangsa yang lebih baik, dan lain sebagainya, menjadi akselerasi dari perputaran roda zaman itu sendiri. Generasi pengendali roda zaman sekarang ini sudah memasuki masa senja, tidak lama lagi langit di atas mereka pun akan gelap gulita. Sementara generasi baru yang lebih dinamis mulai merangsek ke dunia perpolitikan dengan pemikiran barunya Maka, tak ayal lagi pertarungan politik antara generasi baru hasil dari re-generasi para pengendali roda zaman sekarang ini dengan generasi baru yang terlahir secara alamiah dari zaman yang baru tak dapat dihindari. Sayangnya pertarungan tersebut tak terlihat secara kasat mata. Siapa yang akan terlindas duluan oleh perputaran roda zaman ini ?? Entahlah..... tetapi ada satu hukum alam yang diakui kebenarannya oleh dunia, yaitu : para pengendali roda zaman sekarang ini - jikalau tidak dapat menangkap dinamika "zeitgeist" sekarang ini, maka roda zaman akan melindasnya lebih cepat !!
Runner
Ilmu hukum itu ternyata bisa “eksak” ya. Begitu pandangan orang atau sebagian orang yang baru paham yang berlatar belakang “ilmu pasti”. Ya itu. “Mens Rea” itu eksak. Bisa seeksak 2 + 2 =4. Angka 4 nya itu bukti bukti dipersidangan. Itu jelas. Maka kalau ada yang bilang hasilnya misalnya 5… aneh ya. Kan harusnya eksak.
Komentator Spesialis
Saya sangat prihatin soal kasus Tom Lembong. Tidak terbukti korupsi. Tidak terbukti memperkaya diri. Impor gula dilakukan oleh Mendag yang lain, bahkan lebih banyak. Kok yang dihukum cuman Tom Lembong kalau impor gula dianggap bermasalah ? Soal keadilan, ajaran Islam mewajibkan berlaku adil terhadap semua. Tidak memandang SARA. Karena sesungguhnya keadilan itu mendekatkan kepada ketaqwaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

Komentar: 150
Silahkan login untuk berkomentar