5 Pekan Beijing Lockdown, Posting Bernada Sarkasme Jadi Sorotan Pemerintah Tiongkok

5 Pekan Beijing Lockdown, Posting Bernada Sarkasme Jadi Sorotan Pemerintah Tiongkok

Ini terjadi di Haining, Zhejiang, China dua hari lalu. Pria tua ini keluar saat lockdown dan ditangkap petugas keamanan, lalu dia “dikendalikan secara fisik” dengan cara kejam ini. -Twitter/@@bxieus -

”Tetapi ketika volumenya tinggi postingan tersebut, maka tak lama bisa dihapus. Apalagi mencoba-coba mecibir pemerintah. Sulit nitizin menghidari sensor,” kata aktivis Jamestown Foundation Dr Willy Lam, sebuah think-tank yang berbasis di Amerika Serikat.

Dr Lam menambahkan,  sensor terbaru datang pada Jumat 22 April 2022 ketika video enam menit berjudul Voices Of April mulai dibagikan secara luas. 

Video, yang mendokumentasikan pembatasan di Shanghai yang berisi rekaman warga yang memohon kepada pejabat untuk kebutuhan dasar telah dihapus.

”Sejak itu diunggah di YouTube. Konten yang disensor seperti itu telah menyebar ke platform seperti Twitter dan Instagram, di mana konten tersebut berada di luar jangkauan sensor Pemerintah Tiongkok,” urainya. 

Tiongkok sendiri sekarang tengah berjuang melawan lonjakan kasus Covid-19 terburuk sejak pandemi mulai menghantam Shanghai dan Beijing

Hari ii Kamis, 28 April 2022, Shanghai melaporkan 10.622 kasus, turun dari sekitar 20.000 awal pekan ini. 

Tetapi situasi di Beijing tampaknya memburuk - kota itu mencapai angka 50 kasus pada hari Kamis, setelah sekelompok kasus ditemukan.

Di bawah kebijakan Pemerintah Tiongkok yang mengedepankan "nol dinamis" wabah apa pun tidak dapat ditoleransi, dan pihak berwenang telah menggunakan tindakan kejam seperti penguncian untuk mengurangi bahkan kelompok kecil infeksi.

Di Shanghai, di mana virus telah menyebar sejak Maret, pembatasan telah membuat 25 juta pendudud setempat merasa tertekan. Apalagi kebutuhan dasar hidup mereka sulit didapat. 

Dalam beberapa minggu terakhir, platform media sosial China seperti WeChat dan Weibo juga telah menjadi jalan bagi orang-orang untuk berbagi apa yang telah terjadi di kota. 

Melalui rekaman audio panggilan yang dilakukan oleh penduduk yang jengkel kepada pejabat setempat, dan video dari kondisi kehidupan yang buruk di pusat karantina.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: the straits times

Berita Terkait

Close Ads