Bakal Diajukan ke Unesco, Desa di Lebak Ini Berhasil Bentuk Masyarakat Siaga Tsunami

Bakal Diajukan ke Unesco, Desa di Lebak Ini Berhasil Bentuk Masyarakat Siaga Tsunami

Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan Abah Lala (kiri) menerima piagam penghragaan.-nurabidin-

LEBAK, DISWAY.ID-- Desa/Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten berhasil membentuk masyarakat siaga tsunami (tsunami ready community).

Keberhasilannya ini menjadikan Panggarangan layak diajukan ke lembaga dunia untuk mendapat pengakuan secara internasional.

Saat ini, penghargaan yang didapat berupa sertifikat dari Tsunami Ready Nasional.

Selanjutnya, desa ini akan diajukan ke IOC-UNESCO dan UNDRR, untuk mendapatkan pengakuan secara internasional.

Namun sebelum diajukan dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh BMKG.

Dalam rangka itu, Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mulai memverifikasi capaian 12 indikator Tsunamy Ready Desa Panggarangan, Kabupaten Lebak.

Verifikasi tahap ini dlakukan BMKG pada Rabu, 23 Maret 2022.

BACA JUGA:Kejati Banten Tahan Seorang Presiden Direktur Perusahaan Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Komputer

BMKG memverifikasinya bersama bersama 6 desa lain (dari seluruh wilayah Indonesia) menjadi yang pertama kalinya mendapat pengakuan National Tsunami Ready Board.

“Alhamdulilah kerja keras kita bersama masyarakat mendapat apresiasi dari tsunami ready. Walaupun sebenarnya kita tidak mengejar penghargaan melainkan bagaimana agar masyarakat sadar akan mitigasi bencana khsusnya ancaman bencana stunami,” kata Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan Abah Lala.

Abah Lala menerima sertifikat penghargaan dari tsunami ready nasional yang diserahkan Kepala Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Suwardi di villa Hejo Kiara Payung, Kecamatan Panggarangan, Rabu 23 Maret 2022.

“Jadi BMKG memverifikasi terlebih dahulu sebelum nanti asesmen yang dari Unesco datang sekitar bulan Juni atau Juli mendatang,” jelasnya.

Dari hasil verifikasi BMKG soal capaian kegiatan 12 indikator yang dilakukan oleh gugus mitigasi Lebak Selatan masih ada beberapa yang kurang.

BACA JUGA:Bocah asal Bekasi Suka Makan Kertas dan Sandal Jepit Sudah Seperti Cemilan

Seperti belum terbentuknya tim tanggap bencana desa dan minimnya anggaran.

“Apa yang belum terpenuhi dari tiap indikator nanti akan dibantu oleh BMKG untuk memenuhi indikator tersebut tentu saja sesuai dengan bidangnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, BMKG akan memberikan bantuan WRS New Generation/perangkat penerima peringatan dini gempa tsunami yang langsung tersambung ke satelit untuk Gugus Mitigasi Lebak Selatan.

“Nanti alat ini akan disimpan di Comand Center Gugus Mitigasi Lebak Selatan yang berlokasi di Villa Hejo Kiarapayung,” katanya.

Kepala Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Suwardi memuji dedikasi gugus mitigasi Lebak Selatan yang terus berupaya mewujudkan 12 indikator tsunamy ready. Sebab bukan perkara mudah melakukan kegiatan kemanusiaan tersebut.

“Kita sangat mengapresiasi gugus mitigasi Lebak Selatan ini. Mudah-mudahan terpilih oleh Unesco karena memang satu-satunya kegiatan mitigasi yang berasal dari komunitas masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait