Final Liga Europa: Eintracht Frankfurt vs Rangers, Polisi Sevilla Antisipasi Rusuh

BACA JUGA:Air Mata Dybala Tumpah di Allianz Stadium, Momen Emosional Juventini: Terima Kasih Chiellini

Untuk diketahui Rangers bermain di final Eropa pertama mereka sejak Liga Eropa 2008 ketika saat itu kalah dari Zenit St Petersburg di Manchester.

Pelatih Rangers Giovanni van Bronckhorst telah mendesak para penggemar klubnya untuk berperilaku terbaik. “Tidak jarang kami bisa mencapai final Eropa, jadi kami harus menikmati momen ini dan memastikan kami tidak menimbulkan masalah,” kata Van Bronckhorst dalam konferensi pers.

“Saya tidak berpikir tentang jumlahnya. Anda membawa 50 orang dan mereka menyebabkan kekacauan," kata Van Bronckhorst.

Klub Skotlandia belum pernah memenangkan trofi Eropa selama 50 tahun sementara Eintracht Frankfurt berusaha untuk mengakhiri penantian 42 tahun mereka untuk kejayaan Eropa, setelah memenangkan Piala UEFA pada 1980.

Pelatih Eintracht Frankfurt Oliver Glasner memuji fans timnya jelang final. “Penggemar kami luar biasa. Mereka telah berusaha keras untuk mengikuti kami keliling Eropa,” kata Glasner.

Atmosfer yang mereka ciptakan. Antusiasme dan semangat yang mereka bawa adalah satu hal, tetapi ada faktor tak berwujud yang membuat Anda merinding.

“Kami memiliki dua tim dengan penggemar luar biasa dan mungkin penggemar tandang terbaik di Eropa. Diperkirakan sekitar 150.000 penggemar dari kedua klub dan itu luar biasa,” pungkas Glasner.

50 ribu fans Eintracht udah sampe di Sevilla. Dresscode masih sama: putih #UELfinalpic.twitter.com/lAoaiqH79w — Spieltag Indonesia (@SpieltagIndo) May 18, 2022

Sumber: