Penting! Virus Monkeypox Sudah Masuk Inggris dan Amerika Serikat, Kenali Karakteristik dan Gejalanya
Virus Cacar Monyet Muncul di Inggris-mattthewafflecat-Pexels
BACA JUGA:Harga Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart 20 Mei 2022, Termurah Amanda Refill 1 Liter Rp 22,200
Ada pun gejala lainnya, sebagai berikut:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Kedinginan
- Kelelahan
- Ruam
Virus Monkeypox Datang dari Afrika Barat
Seperti diberitakan Disway.id sebelumnyam, kasus dugaan pertama virus cacar monyet di wilayah Prancis telah terdeteksi. Tepatnya di wilayah Paris/Ile-de-France.
Demikian penjelasan Kementerian Kesehatan Prancis, Jumat 20 Mei 2022, di tengah tanda-tanda penyebaran virus di sekitar dunia.
Monkeypox adalah virus yang menyebabkan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.
Biasanya ringan, meskipun ada dua jenis utama. Pertama jenis Kongo, yang lebih parah dengan kematian hingga 10 persen. Kedua jenis Afrika Barat, yang memiliki tingkat kematian pada sekitar 1 persen kasus.
BACA JUGA:Comeback Luar Biasa Everton Selamatkan dari Degradasi
Setelah Prancis sejumlah kasus cacar monyet kini telah dilaporkan atau diduga di Inggris, Portugal, dan Spanyol.
Wabah ini meningkatkan kewaspadaan masyarakat keempat negara itu. Kasus ini sebelumnya menyerang Afrika barat dan tengah.
Monkeypox adalah virus yang menyebabkan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.
Biasanya ringan, meskipun ada dua jenis utama: jenis Kongo, yang menunjukan gejala kematian hingga 10 persen. Jenis Afrika Barat, yang memiliki tingkat kematian lebih dari 1 persen kasus. Kasus kasus Inggris telah dilaporkan sebagai strain Afrika Barat.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Menjamak Salat Dibolehkan saat Hujan, Simak Hukum dan Syaratnya
“Secara historis, wabah ini sudah 8 kali terjadi di eropa, dan ini penyakit biasa,” kata Jimmy Whitworth, seorang profesor kesehatan masyarakat internasional di London School of Hygiene and Tropical Medicine.
Portugal telah mencatat 5 kasus yang dikonfirmasi, dan Spanyol sedang menguji 23 kasus potensial. Tidak ada negara yang melaporkan kasus sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: