Misteri SEA Games: Dari Suwardi Arland hingga Shin Tae-yong

Misteri SEA Games: Dari Suwardi Arland hingga Shin Tae-yong

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Sandy Walsh yang nonton bareng di kantor PSSI, Minggu 22 Mei 2022.-PSSI -Disway.id

BACA JUGA:Satu Dekade Manchester City Rajai Liga Inggris

Setelah kegagalan trio pelatih BASISKA (M.Basri, Iswadi Idris, Abdul Kadir) mempertahankan emas (kalah 0-1 dari Singapura di semifinal) SEA-Games Kuala Lumpur 1989 meskipun berhasil merebut medali perunggu. Pertanyaan sejenis bermunculan.

Mengapa harus dari Rusia? Kenapa bukan dari Brasil, Jerman, Belanda atau Italia..!! Tapi Kardono yakin pada kebijakannya. ’’Polosin adalah pelatih yang berkarakter. Itu yang kita butuhkan di timnas,’’ jelas Kardono ketika itu.

Kritikan utama selanjutnya kepada Polosin kala itu: latihan fisik sangat berat. Di awal, Polosin menerapkan porsi latihan fisik sampai 95%. Teknisnya hanya 5%. Sehingga ada satu dua 'pemain bintang' yang mundur dari pelatnas.

’’Jika level teknis kita dengan lawan sama, lalu apa yg bisa menjadi kelebihan kita selain ketahanan fisik,’’ jawab Polosin tempo itu yang memang ditargetkan merebut emas SEA-Games Manila 1991.

Hasilnya, Polosin menjawab tuntas semua keraguan itu dengan: medali emas SEA-Games Manila 1991. ’’Kami bermain seperti tidak mengenal lelah,’’ ujar kapten Ferryl Raymond Hattu.

Saat ini, kurang apa dedikasi dan kerja keras Ketua Umum PSSI Komjen Pol (P) Mochamad Iriawan. Di awal kepemimpinannya Garuda Muda yg ditangani Indra Sjafri mampu ke final SEA-Games Manila 2019.

Iwan Bule sudah melakukan segalahnya untuk mendukung perjuangan Garuda Muda di SEA-Games Hanoi 2022.

Mungkin lebih dari sekadar yang kita tahu di permukaan. ’’Kita harus terus berjuang untuk Merah Putih. Untuk 272 juta rakyat Indonesia. Jangan pernah menyerah,’’ tegas Iwan Bule kepada para pemain Garuda Muda seusai partai semifinal lawan Thailand (0-1), 19 Mei lalu.

Kita sepertinya harus lebih sabar menunggu kapan Shin Tae-yong bisa membayar lunas kepercayaan penuh dari Iwan Bule. Semua orang bisa melihat, para pemain Garuda Muda sangatlah berkualitas. Rakyat Indonesia menyaksikan langsung bagaimana perjuangan luar biasa Fachrudin Aryanto dan kawan-kawan.

Tapi seperti kata Iswadi Idris, ini misteri. ’’ Ada saja halangannya. Barangkali, misteri SEA-Games belum sepenuhnya bersahabat dengan Indonesia,’’  ucapnya.

Sudah 26 pelatih berganti sejak Suwardi Arland tahun 1977 hingga Shin Tae-yong hari ini. Kita baru berhasil merebut dua medali emas, lima perak dan empat perunggu.

Tapi seperti spirit Iwan Bule: perjuangan harus terus dilanjutkan. Karena membangun timnas adalah proses yg tidak akan pernah selesai. Never ending process. Bisa jatuh-bangun seperti di negara-negara lain.


Timnas Indonesia U-23 sukses raih perunggu SEA Games 2021 Vietnam-Instagram / @pssi-

Pulang Bawa Perunggu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: