Perawat Raisa

Perawat Raisa

Perawat baru itu bernama pendek: Raisa. Tapi langkahnya panjang: tidak pernah lelah. 

Raisa adalah juga satu-satunya perawat yang tidak akan pernah tertular Covid-19.

Dia seorang, eh, sebuah robot.

Tempat dinas Raisa di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Yang dikhususkan untuk pusat penanganan Covid-19 di Surabaya.

Penempatan pertama Raisa sebenarnya di lantai 5. Itulah lantai khusus untuk ICU. Tapi di ICU itu pekerjaannyi tidak sebanyak kemampuannyi.

Akhirnya Raisa dimutasi ke lantai 4 --yang beban kerjanya lebih besar.

Raisa dilahirkan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Bidannyi terdiri dari 4 dosen dan 12 mahasiswa --elektro, komputer, informatika, dan mesin. Kepala bidannya: Rudy Dikairono ST, MT --dosen Fakultas Teknik Elektro ITS.

Dengan hadirnya Raisa, beban perawat di rumah sakit itu berkurang --terutama beban mental. Kemungkinan tertular sangat berkurang.

Raisa-lah yang lebih sering berhubungan dengan pasien. Dia yang lebih sering ke kamar pasien --mengantarkan obat, alat ukur suhu, atau makanan minuman. 

Kadang Raisa perlu agak lama di dekat pasien. Yakni ketika pasien memerlukan dialog dengan perawat atau dokter. Raisa memang dilengkapi kamera dan screen. Pasien bisa bertanya kepada perawat yang wajahnya muncul di layar. Lalu si perawat menjawab lewat layar itu.

Begitu tugas di kamar itu selesai Raisa kembali ke ”meja kerja”-nyi: kumpul bersama perawat jaga di ujung lantai itu. 

Raisa yang satu ini belum sepenuhnya ”dewasa”. Raisa sengaja dilahirkan dengan kecerdasan terbatas. Dia masih harus dibantu dengan remote control.

Bukan karena ITS tidak mampu. Tapi karena waktu. ”Robot ini harus sudah jadi dalam dua minggu,” ujar Rudy Dikairono.

Waktu itu ”cepat berfungsi” lebih utama daripada ”kecerdasan yang sempurna”. Apalagi yang diprioritaskan adalah faktor keamanan perawat dan dokter. Bukan tingkat kecanggihannya. 

Dengan hadirnya Raisa, kadar pertemuan langsung perawat dengan pasien turun 60 persen. Begitulah keterangan perawat di rumah sakit itu.

Tentu saya tidak bisa melihat langsung kerja Raisa di lantai 4 itu. Prosedur ke RS itu sangat ketat. Apalagi saya adalah jenis orang yang paling rawan tertular --tiap hari saya justru minum obat penurun imunitas.

Tapi saya bisa minta tolong seorang dokter. Saya titip pertanyaan untuk perawat di sana. Saya kenal dokter itu. Si dokter kenal perawat itu. ”Turun 60 persen,” adalah kata-kata perawat ke DI’s Way lewat sang dokter.

Raisa terbukti bisa menunjukkan prestasi kerja. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun memesan lagi dua Raisa. Sedang anggaran dari Kementerian Ristek Dikti masih cukup untuk membuat satu Raisa lagi. Berarti akan ada tiga Raisa baru di Rumah Sakit Unair.

”Yang satu sudah selesai. Dua Raisa lainnya bisa jadi dalam enam hari ke depan,” ujar Rudy.

Rudy kini lagi menyelesaikan S3 di ITS. Yang penelitiannya juga tentang robot. Khususnya robot sepak bola. ”Robot sepak bola itu paling advance,” ungkap Rudy.

Ia sendiri bukan pemain bola. Hanya suka menontonnya. Tapi membuat robot sepak bola sungguh sulit. ”Tiap tahun ada pertemuan ahli robot sepak bola,” kata Rudy. ”Tahun ini mestinya di Prancis. Batal gara-gara Covid-19,” tambahnya.

Rudy ini anak Sidoarjo --dari Desa Sukodono. Sampai sekarang ia masih tinggal di desa itu. Tiap hari PP ke ITS di kawasan timur Surabaya. 

Tentu SMA-nya juga di Sidoarjo --SMAN 1, satu kandang dengan Rektor ITS sekarang.

Setamat S-1 Elektro ITS, Rudy ambil double degree: di ITS dan di Fachhochschule Darmstadt, Jerman.

Tim ITS, katanya, bisa membuat Raisa hanya dalam dua minggu berkat pengalaman panjangnya.

ITS sudah punya tim robot yang mapan. Tiap tahun ada saja gelar juara yang diraih. Baik tingkat nasional maupun internasional. 

Misalnya tim robot sepak bola itu --juara nasional. Itulah robot sepak bola pertama ITS --dengan penggerak roda. Tahun berikutnya lebih maju lagi. Disebut robot Ichiro --penggeraknya sudah bukan roda lagi. Pemain sepak bolanya sudah berlari dengan kaki.

Lalu diciptakan lagi robot Barunastra --robot kapal. Yang kita tahu pergerakan kapal itu juga begitu sulitnya --terutama saat ”take off” dan ”landing”.

Tiga robot ITS itu semuanya sudah serba otomatis. Bisa diandalkan. Motonya: Satu hati. Untuk negeri. Wani! 

Jadi, bahwa Raisa masih perlu pakai remote control itu karena memang diinginkan begitu.

Hampir saja saya tidak mengenal Raisa. Kalau saja Rektor ITS, Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Ph.D, tidak usil. Tiba-tiba saja saya baca, di medsos, Prof Ashari jadi humas Unair. Tanpa dibayar dan tanpa SK. Rektor ITS itu mempromosikan Unair.


Prof Ashari rektor ITS (kiri) dan Rektor Unair, Prof M.Nasih (dua dari kiri).

Ups... Ternyata mempromosikan ITS juga. Lewat prestasi tim robotiknya itu. ”Nama Raisa sendiri usulan dari Unair,” ujar Prof. Ashari. Waktu belum dibawa ke Unair namanya masih Raitsa --ada huruf ”i-t-s” di dalamnya. 

Raisa, kata Prof Ashari, adalah hasil kerja sama dua universitas besar di Surabaya itu. 

Prof. Ashari baru satu tahun jadi rektor ITS. Ia seperti ”anak hilang” yang kembali ke ibu kandungnya. Lima tahun lamanya Ashari ”berjuang” di Bandung. Di luar ITS. Untuk menjadi rektor Universitas Telkom pertama. Yakni gabungan empat sekolah tinggi Telkom --yang merger menjadi Universitas Telkom. Prof. Ashari-lah bidan penggabungan itu.

Tahun lalu Universitas Telkom menduduki peringkat satu universitas swasta di Indonesia. Dengan jumlah mahasiswa 30.000 orang. 

Kini Prof. Ashari sudah pulang ke kandang. Ia alumnus Elektro ITS. Rumahnya di Sidoarjo. Di Desa Wonoayu --dekat pesantren besar Bumi Shalawat milik Gus Ali. 

Setamat S-1 Ashari mencari beasiswa sendiri. Belum ada email waktu itu. Semua proposal ia kirim lewat faksimile. Usahanya berhasil. Ia diterima di Curtin University di Perth, Australia Barat. Di situ Ashari menyelesaikan gelar S-2 dan S-3 nya.

Meski rektor ITS, Prof. Ashari tetap tinggal di Desa Wonoayu. Tidak mau pindah ke Surabaya. ”Saya memilih bersama ibu di Wonoayu. Tinggal ibu. Ayah sudah meninggal,” ujarnya.

Ayah-ibunya asli Desa Wonoayu itu. Petani. Mencangkul dan menanam padi. Tapi 4 anaknya mentas semua: dua doktor, satu dokter, satu lagi direktur BUMN besar.

Ashari rajin mempromosikan Raisa. Apalagi akan segera lahir Raisa-Raisa berikutnya. Dengan nama depan tetap Raisa.

Adik Raisa itu kemungkinan akan diberi nama Raisa Tiara. Tugasnya di lantai 2. Adiknya lagi bisa saja bernama Raisa BCL --Backer Calm Down Labour. Untuk lantai 3. Adik ketiga di lantai 4: Raisa Rosa --ransum, obat, salep, antiseptik.

Adik-adik Raisa dibuat lebih pintar. Bisa mengukur suhu dan lain-lain. Sedang Raisa sendiri akan balik ke lantai 5 --ke ICU. Tapi Raisa akan cuti dulu dua-tiga hari. Agar kameranya bisa muter-muter. Untuk memonitor berbagai sudut ruang ICU. Dokter dan perawat ICU bisa tidak sering-sering ke dalam. 

Raisa dan adik-adiknya akan terus membuat Ashari lebih sibuk. Sampai ia rela menurunkan pangkatnya sendiri menjadi humas Unair. Hasil lebih penting dari status. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 161

  • Selular Update
    Selular Update
  • Nur Rochma
    Nur Rochma
  • BBM
    BBM
  • Irvan Mb.
    Irvan Mb.
  • rezki
    rezki
  • Rudi
    Rudi
  • Aslakhul Umam
    Aslakhul Umam
  • Oalah Ngonoto
    Oalah Ngonoto
  • Misbah
    Misbah
  • djoko heru
    djoko heru
  • Edhi
    Edhi
  • Budy
    Budy
  • Tekno BGT
    Tekno BGT
  • Minthuk
    Minthuk
  • Habibie
    Habibie
  • Trimo
    Trimo
  • J-bubble
    J-bubble
  • New era
    New era
    • New Girl
      New Girl
  • Yosef Maria Florisan
    Yosef Maria Florisan
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Jersey Printing
    Jersey Printing
  • njeplak
    njeplak
  • Imau compo
    Imau compo
    • Didik
      Didik
  • Ari I
    Ari I
  • Bajul
    Bajul
    • Buntung
      Buntung
  • Hoho
    Hoho
  • Nuswantara
    Nuswantara
  • its mania
    its mania
  • Sunaryo Sun
    Sunaryo Sun
    • minji
      minji
  • Jelita 238
    Jelita 238
  • Arek Pilang
    Arek Pilang
  • Sobatambyar
    Sobatambyar
  • ozi
    ozi
  • Rudianto
    Rudianto
  • Abi faris
    Abi faris
  • Satrio
    Satrio
  • scr jujur
    scr jujur
  • Bay
    Bay
  • Arif
    Arif
  • Co
    Co
  • Budiati
    Budiati
  • nur rochemat
    nur rochemat
  • Rudiansyah JA
    Rudiansyah JA
  • Demiko
    Demiko
    • warga NU biasa
      warga NU biasa
  • Heri Prasetyo
    Heri Prasetyo
  • Thanrin Dahlan
    Thanrin Dahlan
  • eswan
    eswan
  • asmoro
    asmoro
  • Ariza Hayari
    Ariza Hayari
    • kelik
      kelik
  • Aisya alchinta
    Aisya alchinta
  • Sugiri
    Sugiri
  • Rofiq
    Rofiq
  • MasTunk
    MasTunk
  • fira
    fira
    • Pencari Kayu
      Pencari Kayu
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • Antikadrun
    Antikadrun
    • Aa
      Aa
    • Robert
      Robert
    • Agus H
      Agus H
    • Frank
      Frank
    • Namaku Kadrun
      Namaku Kadrun
  • Joyo
    Joyo
  • Sakura
    Sakura
  • Jati Tirto
    Jati Tirto
  • Luqi
    Luqi
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Idub
    Idub
    • henlo
      henlo
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Abby
    Abby
    • Doi nya kadrun
      Doi nya kadrun
    • Camat Kadrun
      Camat Kadrun
    • Lurah Kadrun
      Lurah Kadrun
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
    • Opor
      Opor
    • Paul Buzzer
      Paul Buzzer
    • Jelita 238
      Jelita 238
    • Opor
      Opor
  • Aristn
    Aristn
    • Borne
      Borne
    • Anto Hoed
      Anto Hoed
    • Baby
      Baby
    • Aristn
      Aristn
  • Azmi
    Azmi
    • Arif
      Arif
  • Muh Abu Taufiq
    Muh Abu Taufiq
  • Agus Sujarwo
    Agus Sujarwo
  • cak mbm
    cak mbm
  • Angga
    Angga
    • Jelita 238
      Jelita 238
    • Sugiri
      Sugiri
    • Pembina Buzzer
      Pembina Buzzer
  • Denik
    Denik
    • Wkwk
      Wkwk
  • Raiso ngono ngene
    Raiso ngono ngene
  • dwi bambang
    dwi bambang
  • Ahmad Karni
    Ahmad Karni
  • Win
    Win
  • DAHLANIS AKUT
    DAHLANIS AKUT
    • Wkwk
      Wkwk
  • Gunawan
    Gunawan
  • I WAN
    I WAN
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Abdul
    Abdul
  • njeplak
    njeplak
  • Nuswantara
    Nuswantara
    • Najih
      Najih
    • Nuswantara
      Nuswantara
    • Nuswantara
      Nuswantara
    • Paijo
      Paijo
  • argobel
    argobel
    • Paijo
      Paijo
    • Athena
      Athena
    • hugo
      hugo
    • Arkana
      Arkana
    • Adminnya Admin
      Adminnya Admin
    • Dian Temi
      Dian Temi