Rusia Gempur Kota Sievierodonetsk, Ukraina Bawa Persenjataan Lengkap dari AS

Rusia Gempur Kota Sievierodonetsk, Ukraina Bawa Persenjataan Lengkap dari AS

Vladimir Medinsky selaku kepala ngosiator Rusia mengungkapkan bahwa Ukraiana tak berniat damai perang berlanjut.-Twitter/@@mayameeroo-Disway.id

KYIV, DISWAY.ID - Pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di kota Sievierodonetsk, Ukraina pada Minggu 28 Mei 2022. 

Rusia juga mengklaim telah merebut pusat kereta api terdekat Lyman, saat Kyiv mengintensifkan seruannya untuk persenjataan jarak jauh setelah mendapatkan bantuan dari Amerika Serikan (AS) untuk membantu militer melawan di pasukan Ukraina di Donbas.

Keuntungan Rusia yang lambat dan solid dalam beberapa hari terakhir berhasil merebut semua wilayah Luhansk di Donbas, salah satu tujuan perang sebagai strategi Kremlin.

BACA JUGA:Ukraina Timur Hancur Lebur, Zelensksyy Desak Barat Sanksi Keras Rusia

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya dan pasukan separatis sekarang menguasai penuh Lyman, lokasi persimpangan kereta api di sebelah barat Sungai Siverskyi Donets di wilayah Donetsk yang bertetangga dengan Luhansk.

Namun, wakil menteri pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, mengatakan pertempuran untuk Lyman berlanjut.

Sievierodonetsk, sekitar 60 km dari Lyman di sisi timur sungai dan kota Donbas terbesar yang masih dipegang oleh Ukraina, berada di bawah serangan berat dari Rusia.

Artileri Rusia juga menembaki jalan Lysychansk-Bakhmut, yang harus diambil Rusia untuk menutup gerakan menjepit dan mengepung pasukan Ukraina.

BACA JUGA:264 Tentara Terakhir Ukraina di Mariupol Menyerah ke Pasukan Rusia

“Ada kehancuran yang signifikan di Lysychansk,” kata polisi Rusia.

Disebutkannya bahwa dalam waktu dekat Rusia memasuki Sievierodonetsk. “Pasukan Ukraina mungkin harus mundur dari kota untuk menghindari penangkapan,” kata Gubernur Serhiy Gaidai. 

Penasihat presiden Ukraina dan negosiator pembicaraan damai Mykhailo Podolyak mengulangi seruan untuk pengiriman peluncur roket jarak jauh buatan AS. 

Para pejabat AS mengatakan bahwa sistem semacam itu sedang dipertimbangkan secara aktif, dengan keputusan yang mungkin diambil dalam beberapa hari mendatang.

BACA JUGA:2 Bloger Terkenal Diburu Tentara Rusia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters