Setelah UU SSW

Setelah UU SSW

DENGAN redanya demo anti UU Cipta Kerja dua-tiga hari belakangan ini sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar kuat–secara politik.

Tapi itu tidak akan ada artinya kalau Jokowi belum pernah bisa menunjukkan kekuatannya di sektor satu ini: ekonomi.

Kekuatannya di politik ini bisa jadi hanya menyimpan bara yang panas di bawah permukaan.

Memang, bara itu bisa dipadamkan. Atau jangan-jangan tidak. Tapi bara di bawah permukaan itu hanya bisa padam oleh dua siaraman.

Pertama,  kesungguhan dalam mempermudah semua jenis usaha –termasuk UMKM.

UU Cipta Kerja ini bisa jadi hanya monumen mati jika pelaksanaan di lapangannya jauh panggang dari api. Kita sudah biasa melihat banyaknya peraturan yang  baik –tapi tidak begitu praktiknya.

Kedua, bila pertumbuhan ekonomi benar-benar meroket. Kalau ekonomi ternyata biasa-biasa saja, bara itu akan kian panas.

Untuk yang pertama itu pemerintah akan menghadapi dirinya sendiri: birokrasi yang sebesar kapal Titanic ini. Bisakah nakhoda kapal besar itu membelokkannya. Secara tiba-tiba. Tanpa oleng. Apalagi tenggelam.

Kecepatan membuat UU ini mengagumkan. Cara meredam penentang UU ini juga menunjukkan nyali yang tinggi.

Tapi semua itu hanya akan menjadi cela kalau ternyata tidak bisa menundukkan birokrasinya  sendiri.

Birokrasi yang akan bisa membuat UU ini seperti masakan Padang –enak dipandang sekaligus enak dirasakan.

Dari ikut diskusi di TV One kemarin malam, saya jadi tahu bahwa peraturan pelaksanaan UU ini ternyata tidak banyak. Hanya 43 peraturan –38 peraturan pemerintah dan 5 peraturan presiden.

Itu berarti pembuatannya juga bisa cepat. Tidak memerlukan persetujuan siapa-siapa. Tinggal presiden sendiri yang perlu tanda tangan.

Berarti akhir tahun ini pun UU itu bisa dijalankan –lengkap dengan aturan pelaksanaannya.

Begitu cepat.

Sekali lagi, tinggal satu masalah ini: sudah siapkah kapal besar kita melakukan manuver sesuai dengan kehendak nakhoda?

Kalau itu berhasil kita masih harus sukses melakukan siraman kedua. Agar bara itu padam. Siraman kedua ini adalah: pertumbuhan ekonomi. Ini menyangkut eksternal. Yang tidak mudah dikendalikan.

Kalau kita tidak berhasil membuat pertumbuhan ekonomi tinggi maka kelelahan membuat UU ini tidak terbayarkan.

Maka sebenarnya kita ingin tahu: dengan senjata baru UU Cipta Kerja ini berapa persenkah pertumbuhan ekonomi yang bisa dihasilkan? Yakni yang bisa menciptakan kerja seperti dimaksudkan di judul UU itu?

Ternyata, UU inikah yang diandalkan ketika pemerintah merencanakan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 4 sampai 5 persen?

Angka pertumbuhan itu disampaikan di dalam pidato presiden di DPR 16 Agustus lalu. Waktu itu saya terkejut –dan agak meragukan. Terutama karena beratnya pandemi ini. Kok begitu beraninya merencanakan pertumbuhan yang begitu tinggi.

Waktu itu saya tidak menghitung bahwa UU Cipta Kerja ini bisa dikebut secara SSW –set-set wuet.

Namun biar pun sudah ada UU SSW mungkinkah angka 5 persen itu tercapai?

Pun setelah ada UU SSW, saya masih sulit menebak dari mana investasi sebesar 3 persen dari PDB itu bisa didapat. Padahal tanpa investasi yang besarnya 3 persen dari PDB itu target pertumbuhan tersebut sulit dicapai.

Maka satu-satunya sumber yang saya lihat hanya ini: Tiongkok. Negara itulah yang secara nyata punya dana lebih. Apalagi kalau Tiongkok akan terus mengurangi tabungannya di Amerika. Untuk dialihkan ke negara lain.

Tentu Arab Saudi juga punya uang. Berlimpah. Tapi di mana logika ekonominya? Agar  petrodolar itu bisa mengalir ke Indonesia?

Saya tidak menemukan jalurnya yang logis. Saudi akan tetap lebih tertarik untuk menanamkan uangnya di Amerika –bodyguard-nya itu. Indonesia bisa dianggap tidak penting di mata Saudi –meski pun kita menganggap Saudi itu penting.

Rencana investasi Saudi di kilang pun dengan mudahnya  batal!

Lalu di mana logikanya Tiongkok mau menanamkan investasinya di Indonesia?

Salah satu yang bisa masuk logika adalah di neraca perdagangan. Tiongkok selalu surplus ketika berdagang dengan Indonesia.

Angka surplus itu yang bisa kita harapkan sebagai sumber investasi Tiongkok di Indonesia. Seperti juga selama ini: Tiongkok selalu menginvestasikan surplus neraca perdagangannya dengan Amerika untuk membeli obligasi di sana.

Itu berarti hubungan Indonesia-Tiongkok adalah suatu keniscayaan. Kecuali ketika Prabowo yang ke Amerika minggu ini bisa pulang dengan tiba-tiba membawa Donald Trump ke Indonesia.(Dahlan Iskan)

Yang hobi gowes, terutama yang pemula, ini ada tips dan trick bersepada saat musim hujan.

Mumpung masih Oktober ikutan program Warna-Warni Bulan Bahasa Disway yuk. Cari tulisan-tulisan aneh di ruang publik, lalu kirim ke Disway. Pengirim terpilih akan mendapatkan merchandise menarik. Cara ikutnya klik unggahan Instagram di bawah ini:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 227

  • Mak Kudun
    Mak Kudun
  • Nnnn
    Nnnn
  • Andri
    Andri
  • BankTanah
    BankTanah
    • ndobleh
      ndobleh
    • BankTanah
      BankTanah
  • Wachidin Sudirohusodho
    Wachidin Sudirohusodho
    • Pamankura
      Pamankura
  • Rudianto
    Rudianto
  • Godzilla
    Godzilla
    • donwori
      donwori
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Setnov
    Setnov
    • akal satnop
      akal satnop
  • asal komen
    asal komen
    • Hvz
      Hvz
    • Mastot
      Mastot
  • Halu
    Halu
    • Halu
      Halu
  • Panggiring
    Panggiring
  • Nurkolis
    Nurkolis
    • Mas tot
      Mas tot
  • nur rochemat
    nur rochemat
  • Kalila
    Kalila
    • asal komen
      asal komen
  • Domba Nyasar
    Domba Nyasar
    • Juventus
      Juventus
  • yusman
    yusman
    • JK
      JK
    • Koh Ti Am
      Koh Ti Am
  • SDR
    SDR
  • Fendi
    Fendi
    • Aqdw
      Aqdw
    • Cuma tanya
      Cuma tanya
    • donwori
      donwori
  • Whatever
    Whatever
  • asi
    asi
  • Millenial dukung Omnibus
    Millenial dukung Omnibus
  • Ibukota Dana UAE dan SoftBank
    Ibukota Dana UAE dan SoftBank
    • bleh.bleh
      bleh.bleh
  • saeful
    saeful
    • Arigato
      Arigato
    • donwori
      donwori
  • Andi
    Andi
    • JK
      JK
    • Kurker
      Kurker
    • Andi
      Andi
  • Andi
    Andi
    • Tukiyem
      Tukiyem
    • Herman
      Herman
    • asal komen
      asal komen
  • Buruh Kuli
    Buruh Kuli
    • Andi
      Andi
  • Nikimito
    Nikimito
    • Bau Apek
      Bau Apek
    • asal komen
      asal komen
    • Duwi Eko Setiyo Gomo
      Duwi Eko Setiyo Gomo
    • Markipul
      Markipul
    • jono
      jono
    • .
      .
    • Aron
      Aron
    • Kurangliterasi
      Kurangliterasi
    • Jlentreh Kan
      Jlentreh Kan
    • Nurkolis
      Nurkolis
    • Mas tot
      Mas tot
    • Hartawan
      Hartawan
  • Luqi
    Luqi
    • asal komen
      asal komen
  • Zaki m
    Zaki m
    • Mas tot
      Mas tot
  • Suhari
    Suhari
  • Stephany Situmorang
    Stephany Situmorang
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Geleng2
    Geleng2
  • donwori
    donwori
    • Ulergeni
      Ulergeni
    • Tukiyem
      Tukiyem
    • k-drone
      k-drone
  • Menghela nafas
    Menghela nafas
  • Yosef Maria Florisan
    Yosef Maria Florisan
  • I am is I am
    I am is I am
    • Miftahul
      Miftahul
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
    • Hariyanto
      Hariyanto
    • asal komen
      asal komen
  • Demiko
    Demiko
    • Kampretos
      Kampretos
  • Heri
    Heri
    • Gaksukamancing
      Gaksukamancing
  • Ra Tanca Ra Mudeng Ra Won
    Ra Tanca Ra Mudeng Ra Won
    • ihsanm
      ihsanm
    • Klepon Yang Sering Off
      Klepon Yang Sering Off
  • Terwelu Luwe
    Terwelu Luwe
    • Ambil Mediannya Saja
      Ambil Mediannya Saja
  • Manto Simare-mare
    Manto Simare-mare
  • Fajar
    Fajar
  • Dede
    Dede
    • Abdul
      Abdul
  • kang waras
    kang waras
  • Denik
    Denik
    • Pakan Bebek
      Pakan Bebek
  • Anto Hoed
    Anto Hoed
    • Nnnn
      Nnnn
  • Andre
    Andre
  • wiha
    wiha
  • waladalah
    waladalah
  • Meroket
    Meroket
    • Siapa ya ?
      Siapa ya ?
    • Denik
      Denik
    • donwori
      donwori
    • AntiBuzzeRp
      AntiBuzzeRp
    • ongol2 enak
      ongol2 enak
  • Arif
    Arif
  • Oliver Kahn
    Oliver Kahn
    • Mimpibagus
      Mimpibagus
    • donwori
      donwori
  • ananda mikola
    ananda mikola
    • ruwet
      ruwet
  • Test
    Test
  • Boy
    Boy
    • Otole
      Otole
    • Otole
      Otole
    • Worksmart
      Worksmart
    • Mas Gie
      Mas Gie
    • Test
      Test
    • Monitoring Oil
      Monitoring Oil