Terdesak, Austria Akhirnya Berani Bayar Gas Rusia dengan Rubel

Terdesak, Austria Akhirnya Berani Bayar Gas Rusia dengan Rubel

Seorang demonstran yang mayoritas wanita di Rusia mendukung langkah pemerintah terhadap penggunaan Rubel sebagai nilai bayar. -Pixabay/@Olesya88 -Disway.id

AUSTRIA, DISWAY.ID - Perusahaan Minyak dan Gas AUSTRIA (OMV) mengumumkan kesiapannya untuk membayar gas dari Rusia dengan mata uang rubel. Meski pun negara-negara eropa lainnya menolak.

Seorang pejabat senior perusahaan Austria, OMV menegaskan apa yang diminta Rusia tidak ada masalah. Pembayaran gas dengan rubel untuk bulan Mei disanggupi.


Seorang pekerja Rusia memutuskan aliran gas ke Jerman. Foto Parstoday: disway.id--

Pada bulan Maret, Rusia mengumumkan persyaratan pembayaran baru untuk ekspor gasnya ke negara-negara yang tidak bersahabat setelah sanksi keuangan Barat dijatuhkan terhadap Moskow.

BACA JUGA:Tolak Bayar Pakai Rubel, Rusia Hari Ini Resmi Putus Ekspor Gas ke Jerman, Krisis Energi Hantui Eropa

Direktur Eksekutif Perusahaan Minyak dan Gas Austria Alfred Stern, mengatakan bahwa Uni Eropa tidak akan mampu menggantikan gas Rusia dalam jangka pendek.

Bulan lalu, Federasi Industri Austria juga telah memperingatkan bahwa sekitar 300.000 pekerjaan di Austria akan terancam, jika pasokan gas Rusia dihentikan.

Semenatra negara-negara Uni Eropa, termasuk Belanda, Polandia dan Finlandia, serta beberapa perusahaan di Denmark dan Jerman, menolak untuk menerima persyaratan tersebut, dan Rusia akhirnya memutus pasokan gas mereka.

Untuk diketahui depot gas raksasa bawah tanah Haidach yang terletak di wilayah Austria, sudah sejak beberapa lama kosong, dan kemungkinan sampai musim dingin berikutnya tidak akan terisi penuh kembali karena konflik Jerman-Rusia terkait perusahaan Gazprom.

BACA JUGA:Rusia Pamer Nuklir, Jendral Jerman: Ukraina Bisa Rata dengan Tanah  

“Depot gas Haidach yang terletak di Austria, tersambung ke jaringan gas Jerman, dan melalui depot itu gas Rusia disalurkan. Fasilitas ini merupakan salah satu fasilitas penyimpanan gas terbesar di Eropa, dan mampu memasok seperempat kebutuhan gas tahunan Austria, tapi sejak lama depot gas ini kosong,” tulis Bloomberg dikutip Disway.id.

Sebagian fasilitas depot gas ini dikelola oleh perusahaan Gazprom Germania yang merupakan anak perusahaan Gazprom Rusia.

Setelah Jerman menghentikan aktivitas perusahaan ini, Rusia memutus pasokan gas ke perusahaan itu. Menurut surat kabar Deutsche Welle, bagian lain dari depot gas ini digunakan oleh anak perusahaan Gazprom, GSA, tapi sudah kosong sejak beberapa bulan lalu.

Depot gas Haidach secara strategis, sangat penting bagi Jerman dan Austria, karena Berlin menyimpan cadangan gasnya di sana, dan sebagian cadangan gas ini digunakan di dua wilayah Austria.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads