Bantuan 2 T

Bantuan 2 T

BUKAN main. Hanya itu yang bisa saya tulis. Kok ada orang menyumbang uang Rp 2 triliun. Orangnya tidak pernah dikenal. Sudah lama pula meninggal dunia.

Saya harus menghubungi Prof Dr dr Hardi Darmawan. Saya tidak punya nomor telepon beliau. Tapi saya kenal dengan kakak beliau. Yang sejak sebelum pandemi tinggal di Singapura.

Saya hubungi sang kakak. Saya pun mendapat nomor telepon Prof Hardi. Saya kirim WA ke beliau. Lalu Prof Hardi yang menelepon saya kemarin sore. Awalnya beliau saya ajak bicara dalam bahasa Mandarin. Tapi Prof Hardi mengatakan tidak bisa berbahasa ibunya itu. Maka kami pun menggunakan bahasa Indonesia.


Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri dan Prof Dr dr Hardi Darmawan.

"Sumbangan itu betul ya, Prof? Kok fantastis sekali," kata saya.

"Betul. Saya kenal baik keluarga itu," jawab beliau.

Prof Hardi lantas bercerita. Tiga hari lalu beliau dihubungi putri pengusaha itu. "Saya diminta ikut menyaksikan," ujar Prof Hardi.

Prof Dr dr Hardi Darmawan adalah guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Juga aktivis di gereja Katolik Palembang. Termasuk menjadi pendiri lembaga pendidikan Katolik Caritas. Bahkan pernah mendapat penghargaan dari Sri Paus.

"Resminya bantuan itu nanti untuk kapolda, gubernur, atau Pemprov Sumsel?" tanya saya.

"Ke Kapolda Sumsel Pak Eko Indra Heri," ujar Prof Hardi.

"Siapa yang menentukan bahwa bantuan itu untuk kapolda Sumsel? Apakah atas arahan Prof Hardi?" tanya saya lagi.

"Bukan arahan saya. Itu langsung keinginan keluarga. Untuk diberikan ke kapolda," jawab Prof Hardi.

"Bantuan itu nanti bentuknya uang kontan, cek, atau transfer? Atau berbentuk bantuan bahan makanan?"

“Bentuknya uang. Akan ditransfer besok," jawab Prof Hardi kemarin sore. Berarti hari ini.

"Apakah boleh ditransfer ke rekening Polda? Juga apakah boleh dikirim ke rekening pribadi kapolda?" tanya saya sambil mengingatkan aturan yang ada.

“Masih diatur. Mungkin disiapkan rekening khusus."

Ya sudah.

Saya tidak ingin bertanya lebih lanjut tentang itu. Ada orang yang ingin menyumbangkan uang besar kok ditanya prosedur. Yang penting diterima dulu. Semoga yang menyumbang itu bisa menyaksikan dengan bahagia dari surga di atas sana.

Akidi Tio, pengusaha yang menyumbang Rp 2 triliun itu, meninggal tahun 2009 lalu. Saat itu Tio berusia 89 tahun. Berarti 101 tahun hari ini. Beliau meninggal akibat serangan jantung. Makamnya juga di Palembang.

Istri Tio sudah meninggal lebih dulu: tahun 2005. Juga di Palembang. Dalam usia 82 tahun. Mereka punya 7 orang anak. Hanya seorang, putri, yang masih tinggal di Palembang. Yang lain tinggal di Jakarta. "Semua jadi pengusaha sukses," ujar Prof Hardi.

Tio adalah pasien Prof Hardi. Istri Tio pasien istri Prof Hardi, yang juga seorang dokter. "Saya dan istri akrab dengan keluarga Pak Tio," ujar Prof Hardi.

Menurut Prof Hardi, keluarga Pak Tio sudah bersahabat dengan Kapolda Irjen Eko Indra Heri jauh ke masa belakang. Yakni ketika Eko masih perwira dan masih bertugas di Direskrim Polda Sumsel. Ketika Eko pindah tugas menjadi kapolres di Langsa, hubungan itu tetap akrab. Tio adalah orang Aceh. Ia lahir di Langsa, Aceh Timur. Salah satu adiknya punya pabrik di Langsa.

Saya pun menghubungi Bupati Aceh Timur Rocky Hasbalah Thaib. Siapa tahu kenal dengan keluarga Tio. "Beliau sudah lama meninggalkan Langsa. Kami tidak kenal di sini. Yang jelas di Langsa memang banyak penduduk Tionghoa sejak dulu," katanya.

Dilihat dari marganya (Tio), berarti Akidi dari suku Tiuchu. Di Palembang memang banyak juga suku Tiuchu. Laksamana Cheng Ho –dengan armadanya yang besar– cukup lama singgah di Palembang. Nama Palembang dalam bahasa Mandarin disebut Ju Gang (??) –pelabuhan besar. Sebagian armada Cheng Ho pilih  menetap di Palembang –tidak meneruskan pelayaran ke Jawa dan kembali ke Tiongkok.

Prof Hardi sendiri lahir, besar, dan sekolah di Palembang. Pun gelar dokternya dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Setelah itu dr Hardi memperdalam ilmu penyakit tropik di Amerika Serikat. Yakni di New Orleans.

Prof Hardi ingat persis sosok Tio yang rendah hati. "Setiap datang ke tempat praktik saya selalu hanya mengenakan baju dan celana putih," ujarnya.

"Tapi mengapa semua teman saya yang Tionghoa di Palembang tidak mengenal Tio?" tanya saya.

Itu, katanya, karena Tio sangat rendah hati. Juga tidak mau menonjol. "Beliau banyak sekali menyumbang. Tapi selalu hanya atas nama hamba Tuhan," ujarnya.

Beliau, katanya, pernah punya pabrik kecap, pabrik mebel, kebun sawit, dan juga kontraktor bangunan.

Saya pun menghubungi teman lama. Nihil. "Saya tidak kenal nama itu sama sekali," jawab Alex Noerdin –dua kali menjadi Gubernur Sumsel yang sukses.

Lalu saya menghubungi seorang mantan menteri asal Palembang. Jawabnya sama.

Saya juga menghubungi lima orang pengusaha Tionghoa di sana. Tidak ada yang mengenal nama itu.

Saya hubungi juga seorang Tionghoa bermarga Tio. "Saya tidak tahu siapa beliau. Tapi sebagai sesama marga Tio saya ikut bangga," katanya.

Berarti pengusaha ini memang luar biasa rendah hatinya. Low profil high profit. Dan yang seperti itu banyak sekali di lingkungan masyarakat Tionghoa.

Saya punya banyak teman Tionghoa seperti itu. Sehari-hari hanya pakai sandal. Bajunya pun lusuh dan dari kain yang biasa-biasa saja. Namanya tidak pernah disebut di mana-mana. Tapi uangnya luar biasa banyaknya.

Saya malu kalau pakai baju bagus di depan mereka. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 207

  • Mbah Sangkil
    Mbah Sangkil
  • Nama di bawah
    Nama di bawah
  • Kim Jong Wi
    Kim Jong Wi
  • Mukidi tito
    Mukidi tito
  • Dwi suprapto
    Dwi suprapto
    • Mukidi
      Mukidi
  • Komentator
    Komentator
  • Velofee Apparel
    Velofee Apparel
  • Aji M Yusuf
    Aji M Yusuf
  • Tionghoa Jawa
    Tionghoa Jawa
  • Anti GarongBerdasi
    Anti GarongBerdasi
  • Liam
    Liam
  • Jhonny
    Jhonny
    • 99%positif, Super Amal.
      99%positif, Super Amal.
  • Thamrin Dahlan
    Thamrin Dahlan
  • News Ponsel
    News Ponsel
    • donwori
      donwori
  • Lastamasta
    Lastamasta
  • Hamba
    Hamba
    • Liam
      Liam
    • Laundry pakaian.
      Laundry pakaian.
    • Mukidi
      Mukidi
  • Bung Hari
    Bung Hari
  • oi
    oi
  • vivi
    vivi
    • minji
      minji
  • hrs
    hrs
  • Asiong
    Asiong
    • minji
      minji
    • Mukidi
      Mukidi
  • Achmad
    Achmad
  • Icul
    Icul
  • vivi
    vivi
  • Timbang sitompul
    Timbang sitompul
  • Tan
    Tan
    • Pemburu Reptil
      Pemburu Reptil
  • Andreas ong
    Andreas ong
  • vivi
    vivi
  • She Li Shio Lang
    She Li Shio Lang
    • Liam
      Liam
  • Terang Sekali
    Terang Sekali
  • Teochew
    Teochew
  • Aziz
    Aziz
    • Agung
      Agung
  • Amin Syukron
    Amin Syukron
    • Kadroen
      Kadroen
  • Didin
    Didin
  • 2 T
    2 T
    • abahe bocah2
      abahe bocah2
    • 33 T
      33 T
  • Denik
    Denik
    • Dion
      Dion
  • roineS sideM
    roineS sideM
    • Mbah DUKUN
      Mbah DUKUN
    • Mak kudun
      Mak kudun
    • Ma mak kadun
      Ma mak kadun
  • Batman
    Batman
    • Budi
      Budi
    • Herry
      Herry
    • 10 ribu T
      10 ribu T
    • Lia
      Lia
  • Tukiyem
    Tukiyem
  • Jokowi Lover
    Jokowi Lover
    • ♤♡◇♧
      ♤♡◇♧
    • gurunmiskin
      gurunmiskin
  • Wk wk wk
    Wk wk wk
    • DS
      DS
  • Fantastis
    Fantastis
    • Whatever
      Whatever
  • Bersihkan se Indonesia
    Bersihkan se Indonesia
  • Bukan Keturunan Cheng Ho
    Bukan Keturunan Cheng Ho
    • Cheng Ho
      Cheng Ho
    • Tukiyem
      Tukiyem
    • mumumu
      mumumu
    • donwori
      donwori
    • Anak Alay
      Anak Alay
  • NKRI
    NKRI
    • C idiot
      C idiot
    • C. Koplak
      C. Koplak
  • DiswayGL
    DiswayGL
  • Latif faiz
    Latif faiz
  • olan
    olan
    • DS
      DS
  • Lia
    Lia
    • Lia
      Lia
  • Orang percaya Tuhan
    Orang percaya Tuhan
  • Ardi
    Ardi
  • Assto
    Assto
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
    • gurunmiskin
      gurunmiskin
    • Fira
      Fira
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Nikimito
    Nikimito
    • Alon walker
      Alon walker
    • Ojolgacor
      Ojolgacor
  • Yudi
    Yudi
    • Liam
      Liam
  • Agus Budiarto
    Agus Budiarto
  • jimbo
    jimbo
  • Aneh
    Aneh
    • Tio
      Tio
  • Fauzan
    Fauzan
  • Rudianto
    Rudianto
  • maryam
    maryam
  • Emak
    Emak
  • Efendi
    Efendi
    • sugiri
      sugiri
  • king of lip hip hop
    king of lip hip hop
    • Susan
      Susan
    • Bejo Sange
      Bejo Sange
    • oposisi kalah
      oposisi kalah
    • donwori
      donwori
  • Something Fishy
    Something Fishy
    • sugiri
      sugiri
    • Biduuun
      Biduuun
    • Deck
      Deck
    • Agus Budiarto
      Agus Budiarto
    • donwori
      donwori
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Abu S
    Abu S
  • Mita
    Mita
  • Lealy
    Lealy
    • Nyinyir kok terus
      Nyinyir kok terus
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • BitrikS
    BitrikS
  • Yudi
    Yudi
    • Wikwikwik
      Wikwikwik
  • Top
    Top
  • Liam
    Liam
  • unlekyip
    unlekyip
    • Anti rasis
      Anti rasis
  • Ridwan
    Ridwan
  • sapu sapu
    sapu sapu
  • Edi Sampana
    Edi Sampana
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Warno
      Warno
  • Jawa Sandho
    Jawa Sandho
    • Whatever
      Whatever
  • PURBALINGGA
    PURBALINGGA
  • Sumengko
    Sumengko
  • Jamet
    Jamet
  •  Arif
    Arif
    • Tio
      Tio
  • Eva_Kwaci
    Eva_Kwaci
    • Jamet
      Jamet
    • Mbah Sangkil
      Mbah Sangkil