Poros 70 Persen

Oleh: Dahlan Iskan

Minggu 05-09-2021,04:00 WIB
Poros 70 Persen

SAYA vaksinasi Sinovac kemarin pagi. Kali kedua. Saya harus kompak: teman-teman pengusaha kemarin menyelenggarakan vaksinasi Merdeka. Di gedung Jatim Expo. Yang saya bangun 15 tahun lalu –saat menjadi dirut probono Perusda Jatim.

Anda lebih tahu: saya sudah kena Covid-19. Januari lalu. Masih varian Alpha. Saya juga sudah menjalani VakNus.

Tapi saya juga harus terlihat kompak. Ketika para pengusaha menyelenggarakan vaksinasi Sinovac Juni lalu, saya harus hadir. Saya diminta memberi contoh tokoh yang taat vaksinasi.

Apalagi vaksinasi itu diselenggarakan di Samator, milik teman baik saya: Arief Harsono. Ia produsen oksigen terbesar di Indonesia. Yang meninggal dunia karena kekurangan oksigen di badannya: kena Covid Juli lalu.

Kemarin saya bertemu Imelda, putri Arief Harsono. Dia seperti bapaknyi. Aktif di acara vaksinasi.

Imelda sudah terlihat move on. Sebulan penuh Imelda bersedih ditinggal sang ayah. Dia tunjukkan foto anak kembarnyi: juara 1 dan 2.

"Seminggu sebelum meninggal papa menyelenggarakan berbagai lomba untuk seluruh cucunya," ujar Imelda. Mulai lomba lari sampai lomba berhitung.

Anak kembar Imelda itu beda wajah. Yang satu mirip bule. Satunya lagi mirip Tionghoa. Imelda memang kawin dengan orang Amerika, kulit putih. Mereka bertemu saat sama-sama kuliah S-2 di Edinburgh. Imelda kuliah hukum bisnis. Suaminyi kuliah bisnis.

Papa Imelda sebenarnya sudah dua kali divaksin. Aneh. Vaksin pertama hasilnya 0. Tidak muncul antibodi sama sekali. Vaksin kedua hasilnya juga 0.

Menurut rencana, Arief Harsono akan melakukan vaksinasi ketiga: booster. Ia keburu terkena Covid. Meninggal.

Di masa pandemi, Arief memang terus keliling daerah. Ketersediaan oksigen tidak boleh telat. Di mana pun. "Kami sudah cegah papa pergi-pergi, papa tidak mau. Papa bilang pilih mati berguna daripada hidup tidak berguna," ujar Imelda.

Sebenarnya saya tidak perlu vaksin kedua. Seminggu yang lalu saya tes antibodi: 250. Cukup. Apalagi saya kan penyintas Covid. Tapi saya kan perlu sertifikat vaksin. Dan lagi, saya harus kompak dengan para pengusaha yang jadi penyelenggara vaksinasi kemarin.

Saya sempat was-was saat tiba di Jatim Expo. Begitu banyak manusia. Saya sempat takut terpapar Covid. Apalagi banyak yang mencegat minta foto bersama.

Kekhawatiran saya berkurang ketika bertemu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Di Surabaya, katanya, yang sudah vaksinasi mencapai 89,24 persen.

Sudah begitu tingginya? Hampir saja saya tidak percaya. Memang itu angka vaksinasi dosis pertama. Tapi sudah jauh dari yang saya perkirakan. Bahkan untuk yang dua kali vaksin pun sudah sangat tinggi: 61,01 persen. "Satu minggu lagi sudah bisa 70 persen," ujar Eri.

Eri ingin secepatnya Surabaya mencapai 100 persen. Akhir bulan ini. Ia terus berjuang ke pemerintah pusat untuk mendapatkan vaksin yang cukup.

Berarti Surabaya sudah siap memasuki tahap herd immunity. Hanya saja Surabaya itu seperti Jakarta: tidak bisa mencegah penduduk sekitar memasuki Surabaya. Padahal di seluruh Madura, misalnya, vaksinasi masih sangat lambat. Baru mencapai belasan persen.

Angka rata-rata Jatim saja baru 17,22 persen. Atau 31 persen kalau yang diukur vaksinasi suntikan pertama.

Saya belum tahu mengapa angka antar daerah itu begitu berbeda jauh. Seberapa menentukankah faktor kepala daerah. Yang jelas, sosok seperti Eri memang punya keinginan keras mencapai 100 persen itu. "Supaya ekonomi cepat bergerak," katanya.

Untuk kota besar, Surabaya praktis hanya kalah dari Jakarta. Saya kaget: Jakarta mencapai 120 Persen. Target vaksinasi di Jakarta sebenarnya 8,3 juta orang. Sampai kemarin yang sudah divaksin 10 juta orang. Itu karena banyak orang daerah yang divaksin di Jakarta.

Itu untuk suntikan pertama. Kalau yang dihitung suntikan kedua capaian Jakarta 70 persen. Berarti Jakarta, secara teori, juga sudah siap memasuki fase herd immunity. Dengan demikian ekonomi Jakarta bisa diharapkan segera bergerak. Semoga tidak ada varian baru yang membuat gelombang ketiga.

Untuk tingkat provinsi, Bali adalah juara dua: 53 persen (suntikan kedua). Lampung baru 8 persen. Sumbar 9 persen. Jateng 14 persen. Jabar 13 persen. Jatim yang 17,22 persen itu sudah juara 4, setelah DKI, Bali, dan Riau.

Memang banyak daerah masih begitu rendah capaian vaksinasinya. Tapi, setidaknya Jakarta dan Surabaya sudah bisa membuktikan: angka 70 persen bisa dicapai. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Artikel Berjudul Misteri 2.0

Prih Suharto
Ini di luar Taliban.  Begini: Dulu kita bisa baca Disway selain di laman ini. Bisa di-blok, di-copy paste, digedein hurufnya, diprint, dikliping. Bisa dibaca tanpa buka laptop. Malah pernah baca di pasar sambil nunggu istri blusukan belanja.  Sekarang nggak bisa lagi. Mau bilang Abah pelit, takut dosa. Mau ngerti ini bagian dari hak cipta, kok ya gimanaa, gitu. Sekarang cuma bisa baca Disway di sijni. Tiap pagi, sehabis ngaji subuh. Pernah dikasih tau cara nyimpen, tapi ribet. Ya, sudah, biar tetep waras, pilih ngalah: baca Disway di sini. Insyaallah saya tabah, kok ...

Mirza Mirwan
"Bangsa yang sejahtera," kata Konfusius/Kongfuzi/Konghucu (551-479 SM), "ialah bangsa yg memiliki sekaligus tiga hal: PEMIMPIN YG BAIK, MAKANAN dan SENJATA. Bila suatu ketika bangsa tersebut jatuh miskin dan harus membuang salah satu dari ketiganya, mereka akan membuang senjata. Kalau ternyata masih miskin juga dan harus membuang lagi salah satu dari dua hal yang tersisa, mereka akan membuang makanan. Pemimpin yg baik tidak bisa dibuang." Betapa pentingnya "pemimpin yg baik untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa" itu juga ditegaskan oleh Muhammad SAW satu milenium kemudian. Dalam sebuah hadits yg diriwayatkan At-Tirmidzi, Baginda bersabda: "Manakala para pemimpin kalian adalah orang-orang terbaik diantara kalian (??? ???), dan orang-orang kaya adalah orang-orang dermawan (???? ???), dan semua permasalahan kalian musyawarahkan bersama (???? ?????), maka permukaan bumi ini lebih baik ketimbang perutnya (??????? ?? ??? ?? ?????) -- maksudnya hidup lebih baik ketimbang mati. Itu baru setengah "matan" hadits. Setengah yg terakhir adalah antimodelnya. Kalau pemimpin jahat, brengsek, korup dst (??????), orang kayanya bakhil pelit-medit (???????), lantas semua persoalan diserahkan kepada para isteri (?????? ??? ??????), maka perut bumi lebih baik ketimbang permukaannya ( ???? ??? ?? ??? ?? ?????) -- mati lebih baik ketimbang hidup. Jepang, Tiongkok, Taiwan, Korsel mengikuti ajaran Konghucu. Bagaimana dengan negara-negara yg tergabung dalam OKI/OIC? Apakah pemimpin mereka sesuai dengan kriteria "yang terbaik di antara kalian" -- ??????? Meminjam kata-kata Pak DI, anda semua lebih tahu jawabannya.

Info untuk Pak DI. Ada buku yg baru diterbitkan Simon & Schuster 31 Agustus kemarin. "The Afghanistan Papers, A Secret History of the War" yg ditulis Finalis Pulitzer tiga kali, Craig Whitlock. Versi Kindle hanya US$ 14,99

Mars Mars
Siang Pakde, apapun artikelnya, GENOSE komennya. # dukung produk anak bangsa. Hari IX.

Maisyaroh 982
Bahas Afagnistan, ujung ujungnya Tiongkok. Bahas Amerika, ujung ujungnya Tiongkok. Bahas Eropa, ujung ujungnya Tiongkok. Kalo Azrul itu 'Amerika' banget, Pa Dahlan itu 'Tiongkok' banget.

---

Setelah lama tidak podcast karena kesibukannya, Dahlan Iskan kembali menghadirkan sesuatu yang inspiratif di Energi Disway Podcast. Dahlan menghadirkan direksi PT HMI yang berhasil membuat teknologi baru pengolahan nikel. Dengan teknologi baru ini, asa Indonesia untuk menjadi produsen bahan baku baterai mobil listrik muncul lagi. Sekaligus menjawab keraguan Elon Musk selama ini...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 204

  • Juara ke-3 capaian vaksinasi tingkat provinsi adalah Kepri (Kepulauan Riau) bukan Riau.  Banyak yang salah pengertian Provinsi Kepulauan Riau dan Riau adalah dua provinsi yang berbeda. Makanya di sini sudah dibiasakan  memakai nama KEPRI untuk Kepulauan Riau. Demikian.
  • kenapa capaian persentase vaksinasi rendah? ya karena kadanya pada males2an. mosok ada yg ndak percaya covid 19? setelah terpapar baru deh ribet ribut. intinya di kadanya tuh..
    • sama kayak di lampung dan sumbar ya???? apa rakyatnya g percaya covid si sumbar ???
  • protokol kesehatan harus ada sanksi / denda tegasnya , terutama point pakai masker dan berkerumun. karena kalau himbauan PERCUMA. atau mungkin penderita Covid harus berobat atas biaya sendiri. Baru pada takut kali 
  • Pak dahlan coba baca lagi, google cari Sumner yang kredible , apa yang saya tahu jumlah anti bodi  banyak dalam tubuh seseorang tidak berarti lebih tahan serangan covid Dari yang sedikit antibodinya.terima kasih .
  • Saya terpapar Covid setahun yg lalu.Setelah PCR 4 kali , kali yg ke 4 hasilnya negatif. Boleh pulang dan isoman 10 hari.Dua minggu yg lalu saya ikut vaksinasi pertama.Dua minggu lagi vaksinasi ke dua.Vaksin banyak , tapi banyak yg takut vaksin.Yg vaksin karena butuh sertifikat saja.Termasuk saya.
  • Saya orang daerah dan sudah vaksin 2x. Memang banyak orang di desa yang tidak mau vaksin dengan alasan takut. Karena banyak yang percaya berita hoaks tentang vaksin. Perlu edukasi yang lebih agar semua cepat divaksin. Dan di desa banyak yang sudah tidak pakai masker. Bagaimana kondisi bisa cepat normal lagi kalau masih banyak yang ngeyel tidak mau vaksin dan tidak mau pakai masker. Perlu aturan yang tegas.
  • Di Indonesia, bukan saja susah jadi orang kaya, tapi juga susah jadi orang benar
  • mau komen kok susah yaa
  • Kita patut bersyukur punya pemerintah yg gerak cepat, kerja nyata, dlm menangani pandemi ini pemerintah cukup cepat meski di awal sempat gagap hal yg lumrah di semua negara juga gagap di awal. Vaksinasi termsk yg tercepat di ASEAN, semua biaya rawat inap sakit covid di RS manapun termsk swasta pun ditanggung. Juga vaksinasi gratis. Tapi bg kalangan radikalis tetap saja pemerintah dicari2 keburukannya. Bahkan melakukan gerakan2 utk mengail di air keruh.
    • Kaum radikalis, oposisi ingin menjatuhkan Jokowi ditengah jalan ketika krisis pandemi covid19 semakin memburuk, jargon jkw endgame pun berembus. Mrk juga membaca kassus di Malaysia yg parah hingga ada gerakan bendera putih yg membuat PM Malaysia pun goyah. Disway pun ikut2an menulis ttg bendera putih, hitam, turun ditengah jalan.
    • Kaum radikalis, oposisi ingin menjatuhkan Jokowi ditengah jalan ketika krisis pandemi covid19 semakin memburuk, jargon jkw endgame pun berembus. Mrk juga membaca kassus di Malaysia yg parah hingga ada gerakan bendera putih yg membuat PM Malaysia pun goyah. Disway pun ikut2an menulis ttg bendera putih, hitam, turun ditengah jalan. 
    • PM Malaysia pun turun akibat krisis politik yg dipicu oleh pandemi covid19 di Malaysia. Oposisi berhasil menggoyang pemerintah yg berkuasa dgn krisis covid19. PM dianggap gak becus mengatasi pandemi. Hal yg sama terjadi di RI, oposisi, radikalis ingin menggoyang Jkw dgn krisis covid19. Mrk menyerang dan menyalahkan pemerintah, menkes, dst yg lalai, yg membiarkan WNA massuk, juga pangeran cikeas ikut2an mengkritik kinerja pemerintah menangani covid19
    • jadi semua kekuatan oposisi, oportunis, radikal, anarko, ingin cari2 kesempatan ditengah krisis utk menggoyang jkw. Oposisi cq PKS dkk, pengamat epidemiolog yg bermuatan politik, pun mendesak Jkw agar lockdown terus, sok peduli keselamatan rakyat akibat covid byk yg mati, motifnya dgn psbb, ppkm Jkw akan goyah krn krisis lainnya yg muncul, ekonomi, instabilitas, keresahan rakyat. 
    • Ternyata pemerintah pun menerapkan PPKM yg berlevel, suatu cara lockdown yg adaptif dan tidak mematikan ekonomi total -kearifan lokal Indonesia. PPKM pun berlanjut terus selama bbrp minggu hingga bulan, namun hasilnya sangat menggembirakan, kassus covid cepat turun mereda dan ekonomi msh bisa jalan. Berbeda banget dgn Malaysia meski sesama melayu, bahkan lockdown lebih ketat kassus covid tetap naik terus, ekonomi jeblok, politik juga goyah
    • Indonesia beruntung krisis politik, kesehatan, ekonomi msh terkendali. Diluar perkiraan dan skenario oposisi, radikalis. Entah faktor apa Jkw selalu berhasil melewati krisis, keadaan genting. Dulu juga krisis demo anti ahok, omnibus law, pulangnya imam HRS, demo2 anti pemerintah, Jkw masih selamat. Mungkinkah krn Jokowi adalah pemimpin yg amanah dan diridhoi oleh Allah.
    • Malaysia secara perbandingan dgn Indonesia, banyak kesamaan spt ras, suku, budaya, makanan, iklim, bahkan Malaysia punya keunggulan secara pendapatan per kapita lebih tinggi, edukasi lebih baik, faskes, dan teknologi lebih baik, namun dalam menangani pandemi Indonesia lebih unggul dari Malaysia. Seharusnya sebaliknya. 
    • Kondisi Malaysia skrg kassus covid terus meningkat, ICU penuh, meski sudah lockdown sebaliknya Indonesia yg kena belakangan dari Malaysia justru keluar dari krisis covid duluan, BOR RS utk covid pun turun drastis. 
    • Sampai diberitakan berita harini bhw Politikus Malaysia heran kassus corona Indonesia turun. Adalah pimpinan DAP yg heran dgn capaian tsb. Mengapa dlm 16 hari RI bisa mengurangi kassus baru covid19 hariannya bahkan di bawah 1/2 kassus Malaysia, yg secara jumlah penduduk dan rasionya menunjukkan kinerja Malaysia jadi buruk sekali.
    • Kassus harian Malaysia saat ini 20.088 kassus covid19. RI cuma 8000an. Berdasarkan data Our World in Data, rasio covid warga Malaysia 572,43 per 1 juta penduduk, sedangkan WNI 37,4 per 1 juta penduduk. Angka mortalitas wn Malaysia 572,43 per 1juta populasi, sedang WNI/RI 37,4 kassus per 1 juta populasi. Indonesia berhasil mengurangi tingkat infeksi corona lebih cepat meski populasinya lebih besar dr Malaysia
    • Sekarang oposan pemerintahan Jokowi bingung bin binun bgm lagi cara atau cari isu utk menjatuhkan Jkw. Disuruh lockdown utk menjerumuskan, tapi selamat jua. Ibaratnya pandemi Covid19 ini maju kena mundur kena, ibarat buah simalakama. Tidak ada negara yg majupun bisa mengatasi. Termassuk USA ternyata kassus nya tetap salah satu tertinggi di dunia. Paling mudah menyerang rejim penguasa negara disaat krisis pandemi global spt ini. Tiada pemimpin yg benar2 sempurna bisa melewatinya tanpa kena ekses2nya.
    • Dahlan Iskan pun pernah menulis banyak tentang keberuntungan Jokowi. Mungkin terbersit rasa cemburu. Kok bisa Jkw bisa mengegolkan UU omnibus law tanpa perlawanan berarti dari demonstran buruh dan lawan politik. Kok bisa aliansi pemerintah begitu kuatnya, semua parpol skrg bergabung dgn pemerintah, tersisa pks dan pd yg oposisi. Kok bisa Jkw membangun infrastruktur yg mangkrak, pembebasan tanah, birokrasi yg rumit semua bisa diatasi. DI sebagai org yg pernah jadi menteri dan politik mengerti sikon yg sulit hal2 tsb bisa dicapai. 
    • berpikir positif saja ibu Fatma. siapa tahu kritikannya membangun. juga bisa kebal terhadap permasalahan yg berhubungan dengan sense of crisis. sebenarnya nggk ada orang radikal juga ada bahaya korupsi, meritokrasi, kepemimpinan, dll. bisa saja negara hancur karena "ikuti saja sistemnya". tanpa tahu arah mau kemana atau ada lubang atau tidak.
  • saya malah nunggu tiga bulan. katanya kalau positif covid tunda dulu 3 bulan.
  • Pak Dis, bahas dan tulis sesukanya aja. Gak usah ngikutin permintaan komentator. Ribet. Angel wis...hhhhh
  • Sabtu siang jemput putri bungsuku pulang kerja lalu takbonceng ke Jatim Expo, dia divaksin 2, cepat selesai cuma 15mnt gkcukup buat kurenungi PabrikPaku berubah jadi GedungMegah. tentu ide orang cerdas pintar bisnis punya hati baik ikhlas berbaik hati. Alhamdulillah aku 65th dah vaksin 2x Sinovac akhir Maret sampai sekarang gk pusing/sakit kepala lagi, dulu disaku baju selalu ada 4 pil'Oye'.  Jadi mikir andai aku divaksin VakNus tentu ketemu sesuatu yg menyehatkan nasibku, gkcuma hilang pusing tapi tetap mumet mikir kontrak rumah habis..duh.
    • maaf, bukan PabrikPaku, yang benar Pabrik Kulit.
  • Bah, bahas tentang Bupati (bukan Pakpati) yg barusan di ott. Di Jatim lo Bah. Heran, takjub: Pakpatinya bisa menjabat 2 periode trus diganti sama Bupati. Trus sekarang Pakpatinya duduk pula di DPRD. Apa nggak fenomemal tuh Bah?
    • kan lagi ngetrend , demokrasi dinasti namanya
  • Vaksinasi mestinya hak azazi bukan intimadasi Vaksin harusnya karena kesadaran tidak paksaan Vaksin karena kebutuhan tidak sebab ancaman. Tubuh kita adalah milik kita, kesehatan adalah tanggung jawab kita.
  • Kok terasa ada yang kurang di DI's Way hari ini. Ooh. Ternyata Pak Kliwon dan Anak Alay masih belum nongol.
  • Usai Dhuhur belum lapar, ya udah nengok Disway, baca komentar terbaru. Eh, Kliwon dan Anak Alay kayaknya lagi janjian main gundu, makanya nggak nongol. Lalu saya teringat kalimat Pak DI, "Yang saya bangun 15 tahun yang lalu -- saat saya menjadi Dirut probono Perusda Jatim". Astaghfirullah. Menjadi direktur utama probono ternyata membawa Pak DI harus menghuni "hotel" prodeo di Rutan Medaeng. Pasti banyak pembaca yg ingat kasus yg menimpa Pak DI th 2016-17 yg lalu. Beliau dijadikan tersangka dalam kasus penjualan aset PT Panca Wira Usaha -- Pak DI menjadi Dirut tanpa gaji dari 2000-2010 -- yg kata jaksa dari Kejati Jatim merugikan keuangan negara sekian milyar. Saya ingat benar jaksa menuntut 6 tahun penjara plus denda sekian ratus juta. Pengadilan Tipikor Jatim menjatuhkan vonis 2 tahun penjara. Lalu lawyer Pak DI dari Ihza & Ihza Firm milik Soak Yusril mengajukan banding. Alhamdulillah Pengadilan Tinggi Jatim membatalkan vonis Pengadilan Tipikor. Pak DI bebas. Waktu saya mengikuti persidangan kasus Pak DI, terutama saat majelis hakim Tipikor hendak menjatuhkan vonis, saya yakin Pak DI akan bebas. Pertimbangan saya karena dari pembelaan Pak Yusril, penjualan aset PT PWU bukannya merugikan keuangan negara, melainkan justru menyehatkan PT PWU. Eh, ternyata tetap saja dinyatakan bersalah, meski vonisnya hanya sepertiga dari tuntutan jaksa. Sekali lagi, Alhamdulillah, majelis hakim di Pengadilan Tinggi akhirnya membatalkan putusan Pengadilan Tipikor Surabaya itu. Saya jadi teringat prosa liris, judulnya lupa, ada kalimat yg kurang lebih artinya "Apa yg tidak bisa membuatku jatuh justru akan membuatku lebih kuat." Dan Pak DI membuktikannya.
    • Ralat: Pengadilan Tipikor Jatim > Pengadilan Tipikor Surabaya.
    • jadi saya google prosa nya, rupanya dari Friedrich Nietzsche Pak Mirza, "that which doesn't kill US makes us stronger".
  • Dirut Probono, tapi dicari2 kesalahan buat diperkarakan agar tidak lantang lagi... Waktu yang sia2...
    • Ambil hikmahnya, dengan semua proses itu agar semua orang tahu bahwa abah DI benar2 bersih... Proses pembersihan kadang menyakitkan.
  • Vaksin karena takut kena kopit, No. Vaksin karena mau sertifikat, Yes.. Sertifikat adalah Koenci
    • saya koreksi bung. sertifikat adalah "koentji"
  • Beberapa hari lalu sy lewat d desa Senanggalih, lombok timur. Hari itu jadwal vaksinasi d kantor desa. Sampai siang sedikit sekali masyarakat yg datang. Hingga ratusan dosis vaksin tdk terpakai. Animo masyarakat kurang? Ternyata tidak juga. Masyarakat menggerutu. Tenyata jadwal vaksinasinya d umumkan hari itu juga. Saat masyarakat sudah pergi bekerja. Dari sini terlihat kesuksesan vaksinasi ternyata tdk lepas dr keseriusan kepala daerah. Seperti kasus d atas. Vaksinasi terlihat hanya formalitas, sekedar menggugurkan kewajiban. Tdk ada keseriusan. Agar program berjalan maksimal. Kepala daerah harus benar2 serius. Seperti gubernur Jakarta dan Walkot Surabaya. Tapi mengandalkan kepala daerah juga sulit. Karena kualitas kepala daerah macam2. Banyak yg kaleng2. Lagi2 yg bisa kita harapkan hanya pemerintah pusat. Bagaimana melakukan monitoring, evaluasi. Memberi semangat bila perlu tekanan kepada para kepala daerah yg tdk sungguh2 menjalanksn program. Kesimpulannya. Sukses tdknya vaksinasi d seluruh Indonesia. Ya tergantung para pimpinan puncak di Jakarta pula...
    • Ini calon komen of the day
    • Kalau kepala daerah kualitasnya kaleng2x kita bisa berharap kpd pemerintah pusat. Masalahnya sekarang justru pemerintah pusat yg kaleng2x, lha kita harus berharap kpd siapa ??? Trus aku kudu piye ? 
    • berarti kepala daerahnya juga kaleng2 asal dipilih hanya sekedar formalitas menggugurkan kewajiban pilkada, tanpa ada kontrol kualitas.
    • Sayang sekali ratusan dosis vaksin ga kepake. Pdhal di daerah2 lain alokasinya kurang. Minta nambah aja agak lama dtngnya..
  • Habis ini bikin kartu vaksin Bah, bolak balik vaksin 1 & 2. Cuma 15 ribu ...
  • Apa sdh ada survey org yg ikut vaksin itu benar2 kesadaran diri ato krn paksaan sertifikatisasi, ex. Didaerah saya banyak yg akan vaksin telah menyiapkan ritual sesajen degan ijo, begitu setelah di cuss langsung diminum, katanya sih vaksinyya jd netral ada jg yg ritual ngopi 1jam sebelam dan sesudah vaksin
  • hehe tulisannya keren abiess, semoga surabaya bisa segera 100 persen, lebih.
  • soal vaksinasi, Jakarta memang harus dicontoh terlepas dr faktor ini dan itu, daerah lain harus bisa juga, masa nyontek aja KAGAK bisa..
  • Moco tulisan diswei mung pak Dhe Dahlan tok seng marai minat kanggo diwoco, liyane mah liwat gaes...
  • Katanya aplikasi peduli lindungi ada masalah. Mudah2an sertifikat vaksin kita semua aman
  • Varian Mu sedang mengintilp. Ini lebih berbahaya, karena ada Cristiano ronaldo di situ.  #GGMU#
  • Kangen komentnya Bang Yusuf Ridho. Sehatkah Beliau ?
  • Like. Sehat selalu Bah.
  • .."Begitu banyak manusia"?mang mau abah banyakan apa ya?
  • abah tolong tulis berita tentang lord adi dong. 
  • Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya Untuk Indonesia Raya  Indonesia Raya  Merdeka  Merdeka  Hiduplah Indonesia Raya ! 
  • Vaksin cuma buat dapat kartu aja. Orang penyitas seharusnya langsung dapat tinggal tunjukkan tes titer antibody sehingga vaksin bisa dialihkan kepada yg butuh  Vaksin 1 kali klo tes titer AB da keluar seharuse ga perlu vaksin ke 2
    • kalau pakai teori anda seharusnya ga perlu ada pembatasan-pembatasan lagi. udah biarkan saja situasi berjalan normal seperti ga ada covid. makin banyak orang modar di jalanan krn covid makin bagus krn makin banyak yg dapet antibodi alami. RS biarkan pada kewalahan terima atau nolak pasien. 
  • Di deli serdang dan medan mau vaksin di puskesmas harus sesuai KTP. KTP awak beda dengan domisili. Ada yg bisa terima tanpa domisili terasa jauh jaraknya. 
    • Yaelah ribet amat. Memang walikotanya siapa ?
  • 1. Kenapa hrs booster pak DI. Anda sdh cukup bagus imunitasnya.Bukankah lebih baik jatah pak DI diberikan pd yg lain. 2. Dan lagi ktnya vaksin itu sekedar ingin memperkenalkan sel tentara kita thd bentuk virus agar mereka tdk perlu lama mempersiapkan diri bila ada virus masuk ke tubuh kita. 3, Dengan teori itu, booster tdk diperlukan......lalu knp digalakkan booster? rakyat yg lain belum dpt dn akan lebih bermanfaat bila diberikan pd mereka yg belum dpt vaksin smskli.
    • Abah hanya butuh sertifikat nya
  • Vaksinasi di DKI bisa melebihi target karena banyak yg bukan warga DKI (KTP Non DKI) tapi vaksinasinya di area DKI. Selain itu penyelenggaranya ga cuma pemprov saja, ada KL lain, TNI-POLRI, BUMN, dsb.. Tempat sodara saya jaga vaksinasi (KL), sehari bisa 1500-2000 orang, KTP DKI/Non DKI jg dilayani tanpa perlu surat ket domisili. 
    • Mana skrg vaksinnya pfizer pula.. huehuehue
  • Jakarta 120% karena orang Depok Bogor, Tangerang, dan Bekasi ikut vaksinasi di Jakarta. Jangan-jangan di dalam 89.24%-nya  Surabaya itu hampir setengahnya orang dari Madura. Jadi, persentasi vaksinasi orang Madura nggak cuma di level belasan. Madura memang suka gitu: nggak pingin menonjol. Nggak kayak Surabaya. Ini cuma dugaan. Boleh, dong ...  
    • Persentasi -> persentase. 
    • yg dipermasalahkan abah itu orang madura mainland pak. bukan peranakan yg di surabaya.
  • Suplai vaksin masih jauh dari harapan oleh karena itu daerah penyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi akan mendapat prioritas terlebih dahulu dari pemerintah pusat
  • Vaksinasi untuk hanya masalah mau. APalagi diwajibkan dengan sertifikat vaksin menjadi persyaratan perjalanan dan lain-lain. Tapi ketersediaan vaksin itu juga menentukan tingkat vaksinasi. Jakarta dan Bali sudah mencapai di atas 100% karena bahan vaksin digelontor ke sana.  Daerah-daerah yang masih sedikit tingkat vaksinasinya kebanyakan karena kekurangan bahan vaksin. Begitu ada pengumuman masyarakat langsung mendaftar. Tapi baru dibuka, sehari langsung penuh.Kalau begini, masyarakat yang belum vaksin nggak bisa pergi ke mana-mana. Kasihan mereka....
  • Alhamdulillah...  Teladan yg baikBeda pilihan, tak lantas bermusuhanTeladan yg baik,Public figure memberi dukungan & influence utk kebaikan
  • Vaksinasi memang PENTING dan harus. Tetapi yang lebih penting lagi adalah disiplin mematuhi prokes: rajin mencuci tangan dengan sabun minimal 20 detik, selalu mengenakan masker setiap keluar dari rumah, hindari kerumunan dan jaga jarak Kita harus belajar dari Amerika. Gegara tingkat vaksinasi yg persentasenya seperti Surabaya sekarang, dulu itu, menjelang lebaran Amerika tidak mewajibkan orang untuk memakai masker bila sudah lewat dua minggu setelah fully vaccinated -- kecuali untuk tempat-tempat yg pengelolanya mewajibkan pakai masker. Yang menerbitkan aturan itu adalah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit -- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Saya ingat benar, persis dua hari setelah lebaran saya melihat di TV POTUS dan FLOTUS (Biden dan Jill) secara demonstratif melepas maskernya di Gedung Putih, tgl 15 Mei 2021 (di Indonesia 16 Mei). Benar bahwa ketika itu trend kasus baru di Amerika menurun -- di Indonesia juga masih di kisaran 6000-an, tetapi kemudian naik, naik dan naik hingga pernah menyentuh 57ribuan kasus sehari. Puncaknya, sejak akhir pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus Indonesia menjadi juara dunia angka kematian harian. Berkat PPKM -- yg banyak dikeluhkan orang -- kasus harian menurun, begitupun dengan angka kematian harian. Bagaimana dg Amerika? Gegara longgarnya prokes, selama hampir sebulan terakhir angka kasus harian di atas 150 ribu, dan angka kematian harian mulai menyalip Indonesia. Dan selama seminggu terakhir angka kasus harian Amerika di atas 170 ribu, angka kematian di kisaran 1500. Data worldometer, dua hari yg lalu kasus baru di Amerika182.593 dan angka kematian 1.512. Sehari sebelumnya 182.745 dan 1.713. Sementara Indonesia hanya 8.955 kasus dan 680 kematian, esoknya 7.794 dan 579 kematian. Populasi Indonesia memang tidak sebesar Amerika. Indonesia hanya 276.912.184, sementara Amerika 333.278.410. Selisih 56 jutaan. Tetapi kalau kita buat persentase jumlah kasus dan jumlah kematian dinisbatkan kepada populasi, Indonesia masih lebih baik ketimbang Amerika. Jumlah kasus di Amerika 40.761.765 dari populasi 333.278.410 berarti 12,2%. Jumlah kematian 665.463 dari populasi adalah 0,19%. Sementara jumlah kasus di Indonesia 4.123.617 dari populasi 276.912.184 berarti 1,48%. Jumlah kematian 135.469 dai populasi adalah 0,04%. (angka kasus harian, kematian harian dan populasi dikutip dari Worldometer saat menulis komentar ini). Dengan tulisan panjang ini saya hanya mengimbau pembaca untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Lihatlah Amerika, dengan tingkat vaksinasi yg mestinya sudah mencapai herd immunity -- apalagi vaksin yg digunakan adalah vaksin mahal: Pfizer/BioNTech, Moderna, Johnson&Johnson dan lainnya -- kenyataannya .... seperti data yg saya kutip di atas. Selamat pagi, selamat beraktifitas!
  • "tahap herd immunity" saya gagal paham dg yg dimaksud..herd immunity( kekebalan kelompok) !!!!?????
    • Contoh mungkin begini Bos :  Jika sudah 70.% pejabat kita korupsi lalu tertangkap dan dipenjarakan  maka, akan terjadi kekebalan masal akan rasa malu, karena temennya buanyak ( berkelompok )  Malah bisa jadi yang 30 % yang akan malu... Wkwkwkwkwk
  • Kalau orang dewasa sudah divaksin? Berikutnya vaksin untuk anak-anak harus dikejar.  Jangan sampai kena demam misterius seperti di India..
  • saya VakNus aja, toh dapat sertifikat juga. Jangkauan bepergian saya juga hanya Rumah - Tanah Abang atau Rumah - Pasar Kramat jati. Dan tak memerlukan kendaraan umum, cukup kendaraan pribadi. Orang kaya emang gt, semua serba pribadi meski cuman motor ha ha ha ha 
  • Kita patut mengapresiasi langkah pemerintah menyediakan berbagai jenis vaksin. Kita juga menghargai dukungan para pengusaha dalam program vaksinasi gotong royong. Semoga vaksin immunotherapy dr. Terawan juga segera mendapatkan ijin dan dukungan dari pemerintah, sehingga dapat digunakan secara luas di masyarakat.
  • Indonesia Vaksinasi..
  • Tapi saya khan perlu SERTIFIKAT VAKSIN
  • mencapai target dengan menetapkan target itu terkadang tidak berbanding lurus...
  • Abah. Usul. Komentator DI Ways boleh menjadi penulis opini untuk short time. Usul, pak Mirza Wirwan dipilih sebgai penulis opini free lance dan short time walau tidak dapat T-Shirt. Semangat DI Ways. 
    • Tapi, maaf, sayanya yg tidak sanggup, Bung. Dan lagi ini "DI's Way" -- cara (jalan?) Pak DI. Biarlah berjalan seperti sekarang ini saja. Saya menulis komentar juga sejauh yg saya tahu saja. Topik yg saya tidak menguasainya saya tidak berani menuliskan komentar.
  • Alhamdulillah  Sehat selalu Pak DI 
  • Lebih baik mati Berguna dari pada hidup tidak berguna..    #luarr biasa 
  • Pengaruh Jerinx luar biasa sehingga Bali ngetop mantul
  • Hanya orang2 tertentu yang boleh buat kerumunan
  • Jumlah org yg di vaksin di Surabaya terus naik. Tp pembaca disway menurun. Apa penyebabnya ? Apakah pembaca Disway yg kemungkinan usianya diatas 40 tahun sdh bosan dgn tulisan Abah ? Ataukah sdh banyak yg almarhum ? Ataukah tema yg ditampilkan di Disway kurang greget krn tdk berani menampilkan isu2 Hot, serupa kisruh KPK dll ? Ataukah Abah perlu menjaring pembaca baru yg lebih muda usianya, yg dibawah  40 thn, dgn mengangkat tema seusia mereka ?  Krn regenerasi penting, utk terus survive. Mak Erot hrs segera cari murid. Agar jempol kaki bisa terus memanjang.
    • Mungkin krn topiknya monoton spt mbahas tali ban terus. 
    • Pingin ketawa tapi takut Dosa
  • Saat NIK presiden Jokowi bocor, banyak lembaga negara yg gerak cepat mengatasinya, tp saat jutaan data kependudukan warga negara bocor, tdk ada satupun lembaga negara yg bergerak. Mungkin data warga negara dianggap tdk penting.
    • mungkin selama ini, mereka pikir pak Jokowi ndak ikut BPJS, ndak ikut belanja di Tokopedia / bukalapak, ndak pernah download eHac. Jadi aman eh ternyata keluar datanya.. trus dapat darimana hayo.. berarti ada bocor lagi yang ndak diumumkan... hehehe- hanya dugaan saja
  • Aneh memang corona ini, di afganistan mana ad vaksin tak ad masker maskeran tapi corona tak bookming, apakah jenggot gondrong itu obatnya.. perlu penelitian nih menarik buat bikin disertasi atau sekedar presentasi hehe
    • Di Afghanistan tdk ada yg mau peduli orang meninggal karena apa, mereka takut masih ada bom dan peluru nyasar
    • coronanya takut sama bom...
    • disono gak ada test PCR antigen dll
    • Tidak ada drama mayat kopid bergelimpangan di rumah sakit. Tidak ada drama rebutan oksigen.
  • Bali emang selalu jadi top rangking pak 1. Waktu penumpanas GS30, pulau Dewata  paling banyak memakan korban 2. Waktu ada nya rentetan bom awal tahun 2000an, Bali paling terdampak krisis nya 3. Waktu pemilihan presiden Jokowi n amin-menang telak 92 persen di Bali 4. Waktu covid menyerang dunia, Bali paling terdampak krisisnya. Karena tidak ada wisatawan berkunjung.  5. Waktu disuruh pake masker, Kemenkes bilang Bali jadi paling taat pakai masker 6. Waktu disuruh vaksin, Bali jadi suara dua untuk masalah orang sudah di vaksin
    • Hahaha Jerinx aja mau vaksin,  Bali memang mantul coy, moga yang lain nyusul
  • Buka disway pakai aplikasi opera mini ,halaman bisa di save offline.. 
  • Saya rasa ketersediaan vaksin belum memadai,saat antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin,penyelenggara vaksin malah mengatakan vaksinnya belum turun dari pusat.
  • Pak Admin nitip yach, kalo komentar Pak Mirza taruh di favorit, biar ga ribet carinya. Saya kadang, find his comment in previous article.
  • Ikut vaksin cuma agar dapat sertifikat vaksin.... Wkwkwkwk.... Abah ternyata kurang canggih juga, kan bisa pakai Nik orang lain bah... Semisal seperti yang beredar di medsos, pakai nik nya Bp. Jokowi.... Wkwkwkwkwk
  • Nanti kalau Afganistan berubah jadi negara maju, Abah dan Azrul akan berpaling dari Tiongkok dan Amerika
    • Mimpi halu
  • Abah DI..  Tlg ulas juga persentase negara / prusahaan mana yang juara 1 kekayaan nya meningkat karena jualan Vaksin?? 
  • Dengan laju vaksinasi yang lambat dan virus yang rajin bermutasi, apa masih mungkin terjadi herd immunity jika 70% sudah divaksin? Banyak epidemiolog ragu. Pada akhirnya tergantung antibodi masing-masing orang. Pak Walikota Surabaya benar, target 100% penduduk divaksin.
  • Vaksinasi di Madura masih rendah. Tidak heran. Tetangga saya, tukang potong rambut bilang: "Tidak ada korona itu. Bangkalan aman aman saja. Yang ramai cuma di koran, di medsos. Vaksin itu bisnis saja."  Ketika Ketua RT saya mendata warganya siapa yang sudah dan belum vaksinasi, saya tidak melihat nama nama tetangga pendatang dari sana.
  • Siaps p.di..... indonesia.siap.herd immunity ....
  • Saya sudah 4 kali daftar vaksin, cuma belum vaksin karena ngeri suntik, tunggu vaksin yang pakai pil saja... 
  • Vaksin oh Vaksin lebih menyeramkan dari pada covid 19 nya
  • Vaksin oh vaksin sekarang lebih menakutkan daripada coronya
  • kemungkinan Covid19 varian terbaru, yakni varian MU, dinamai oleh peneliti yang fans Manchester United. kita tunggu saja apa nanti ada varian LIV...
  • vaksinasi = sembakonisasi artinya rakyat harus rebutan.
  • Anggaran untuk vaksinator kecil. Saya lupa persisnya, kalau nggak salah hanya 6.5T an. Sebagian besar untuk anggaran vaksin dan subsidi pembelian alkes. Yang cuan ya pedagang vaksin dan alkes. Rakyat harus antri vaksinasi. Karena itu, seperti Pak Anies inisiatif cari cara mendekatkan tempat vaksinator ke rakyat. Ya pakai kocek DKI untuk usaha lebih itu.
    • DKI itu tingkat vaksinasi tinggi karena TNI dan Polri menerjunkan program serbu gempur vaksin. Juga dari kalangan pebisnis, swasta, swadaya asosiasi pengusaha. Eh tiba2 ada yg nongol pamer2. Carmuk. Wajar DKI tinggi krn semua mendukung spt logistik, pusat negara, pusat ekonomi. 
    • Kocek DKI 1 triliun menguap kena formula E. Tahun lalu minta dana utk covid ke pusat krn kehabisan dana. Dana habis dihambur2kan utk kegiatan proyek mercusuar formula e, jalur sepeda, cat atap
    • Kalau hasad sudah di hati.gajah dipelupuk mata saja tdk kelihatan.
    • ooo... fans DKI1....... tulisan ngaco pol sejak kemarin
    • Wajar vaksinasi di DKI bagus dan tinggi. Setahu saya di DKI vaksinasi itu banyak yg nyelenggarain, ga cuma dinas terkait saja, tapi KL, TNI-POLRI, BUMN jg. Bahkan skrg mall2 jg ikut nyelenggarain vaksinasi. 
    • konon waktu wacana vaksin berbayar muncul, ada satu tokoh nasional yang dengan gu0bl0knya bilang vaksin berbayar itu biadab. sekarang baru tau rasa kan, ngasih vaksin gratisan ke orang kaya. belum lagi WNA yg menetap disini jg uenak puol pada dapet vaksin gratisan pake APBN dari pajak WNI.
  • Pak DI, kenapa Sidoarjo kok adem ayem, tidak segegap gempita tetangganya untuk urusan vaksinasi ini? 
  • Mari kita ingatkan semua yang kita kenal... Untuk membuang sampah, masker bekas, plastik pembungkus dan kertas ATM pada tempatnya... Terima kasih....
  • Pengin ikutan Vaknus
  • Vaksin,dan Covid..kayaknya kudu belajar sama Taliban Bah... Disana kayaknya ga ada yg bergelimpangan kena Covid? Koreksi jika salah..
  • Katanya Virusnya minta 3 periode Bah? Apa nggak tambah parah ketimbang yg periode ke 2 kemarin. Pemerintah harus siap antisipasi jangan sampai ada periode ke 3. 
    • Komen paling tamvan hari ini. Pasti ini ulah Qodari yg mengusulkan masa penyebaran virus boleh 3 periode. Siap2x UU Pervirusan akan diamandemen oleh Majelis Permusyawaratan Virus agar virus bisa menyebar selama 3 periode.
  • Kangen kabar dari VAKNUS.
  • Perhatikan gak bahwa daerah yang masih rendah cakupan vaksinnya adalah daerah yg waktu Pilpres dukung Prabowo..?
  • Makin hari konentar makin bagus, ternyata betul sekali dengan reward, orang akan berlomba-lomba berbuat baik. Harusnya yang sudah 120 % dikasih reward lalu beritanya disiarkan  berbagai media juga supaya daerah lain mengikuti. Tapi mungkinkah ini dilakukan karena ini menyangkut Gubernur DKI??. saya kecele dengan judul hari ini,saya pikir isinya tentang 7 Fraksi yang disindir dalam karangan bunga. eh ternyata lebih penting untuk membangun harapan keluar dari covid
  • Diluar pulau Jawa memang sangat sangat sulit mendapatkan vaksin.contohnya saya dan istri saya sdh mendaftar di bulan mei yg lalu.sampai saat ini blm mendapatkan giliran.
  • Varian Baru Delta, yg terbaru lagi varian Mu Terjadi di Venezuela sejkak Januari 2021
  • Mengapa ya pembaca tulisan Dahlan Iskan semakin menurun? Perlu penelitian lebih lanjut! bisa dibaca di grafik pembaca .efek kebijakan baru DISWAY .....ehm mungkin
    • lebih enak dulu, baca disway gak harus login dulu
    • Artikel terbaru ya jelas lebih sedikit yg membaca. Mengapa? Karena orang membaca artikel tidak harus di hari terbitnya. Orang bisa membacanya  setahun berikutnya. Bahkan bertahun-tahun berikutnya.
  • Vaksin sekarang langka. Target herd imunity yg dicanangkan akhir Oktober saya kira tidak akan tercapai. 
  • Alhamdulillah masih bisa bernafas dan menghirup udara segar , masih bisa membaca Disway, dan membaca komentar2 pilihan, untuk pak Mirza Mirwan mohon rutin menulis koment ge,sy selalu menunggu 
    • Setuju banget
    • Setelah tulisan Pak DI, yang ditunggu kometar Pak Mirza. Setelah itu Kliwon, anak alay.
  • Selamat hari Ahad. Vaksin sinovac bisa untuk ke mall tdk bisa untuk umroh. Sudah itu saja.
    • Kudu nambah 1x booster lagi AZ, Moderna, Pfizer atau Jhonson. Baru bisa umroh. 
  • Sudah lama Pak DI nggak nulis durian.
  • Covid bisa berkurang. Bahkan, bisa hilang, kalau: tidak ada pemeriksaan (tes), tidak ada pemberitaan (tidak diberitakan), tidak dibicarakan.
    • Terus(mau) Indonesia di kucilkan di pergaulan Internasional? (Warganya)Gak boleh berangkat haji karena gak ada tes,gak boleh kuliah di luar negeri karena kurang transparan si, 
  • Semoga tempat lain segera menyusul. Mumpung belum ada mutasi baru. Belum ada atau belum ketahuan ya. yang penting tetap waspada.
  • Jangan lupa tetap cuci hidung setiap hari setelah bertemu orang banyak..salam tetap sehat
  • Lha kok tidak sedikit yang sudah vaksin sinovac 2 kali tapi tetap terkena covid-19, istri dan anak saya juga begitu, plus ada dua teman saya yang juga kena.
    • negara maju udah menolak sinovac, kita punya hutang jadi terima aja jualan tuan kita. penghutang adalah budak bagi pemberi hutang
    • di Amerika yang pake Pfizer,moderna, Johnson & Johnson juga merebak lagi coronanya
  • Jakarta 120%, Surabaya 89,24©. Rasanya tidak percaya bahkan Gub DKI banyak yang bullly. Dibilang asal klaim saja pencapaiannya tsb. Padahal Gub DKI sendiri menyatakan "ini keberhasilan kita bersama". Saya juga sbg warga heran mengapa daerah lain sangat rendah penyerapannya. Apatah lagi Jabar yg konon katanya vaksin sinovac sendiri "dirakitnya" disana. Memang walau sudah di vacsin tetap prokes. Tetangga sy sekeluarga sudah vaksin sinovac (4 orang) semuanya kena Covid. Tapi ya Alhamdulillah, penyembuhannya lebih cepat dari pada yg belum di vacsin.
    • Jabar sedikit yg baru disuntik vaksin pasti salah gubernur dki. Kenapa gak bantu gubernur Jabar?  Hahahaha....wkwkwkwk...
    • DKI tdk heran 120% krn mrpkn kota bisnis, bnyk orng luar DKI yg vaksin disana. Dan juga perlu di ingat, bnyk yg msh ktp DKI tp tinggal nya di bodetabek, jd bnyk warga DKI yg di vaksin di wlyh jabar dan banten.
    • Yang suka membully itu Karena hati masih galau aja, ya semoga segera adem aja
    • Kenapa DKI cepat? karena minta jatah vaksin berapapun langsung ngucur kalo daerah spt surabaya dll minta2 vaksin sampai warga rebutan juga gak dapet2
    • simpelnya orang jakarta rata-rata lebih berpendidikan dan berpikiran terbuka daripada orang luar jakarta. udah gitu aja.
  • Di daerah kenapa lambat vaksinasi covid? Vaksinnya yang langka, bagaimana bisa cepat disuntik? Saudara saya yang tinggal disalah satu kabupaten di Sumatera Barat sudah mendaftar berbulan-bulan. Sampai saat ini belum juga ada pemberitahuan kapan mau disuntik vaksin covid.  Di luar pulau jawa memang kesulitan mendapatkan vaksin covid. 
    • Apa persepsi dan antusiasme dinkes dan kepala daerah ttg vaksinasi? Juga warga umumnya? 
    • Jangankan luar jawa, surabaya aja gencar baru sebulan terakhir saya daftar vaksin udah mulai januari baru dapat bulan lalu setelah ngantri panjaaaaaang
  • Setelah vaksinasi kedua, apakah antibodinya nggak turah-turah?
  • Alhamdulillah kalau Abah SDH vaksin kedua, berarti SDH bisa dimainkan di liga 1 , kasian Persebaya mainnya jembret tanpa pemain asing....
    • Masih tanpa Otole
  • Jam 4 pagi yang cerah, Alhamdulillah
  • Asslakum
    • Mau tak jawab wong salamnya tidak komplet. Bahkan kalau diterjemahkan secara bebas dalam artian sebebasnya ,tiga huruf pertama sebagai bahasa Inggris dan berikutnya tetap sebagai bahasa Arab artinya -anda semua lebih tahu-berarti misuh.'Ass' bagimu!(?)
    • Wa'alaikumussalaam wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Saya tahu yg kamu mau mas Fadil.
    • Lakumuu
    • waalaikumsalam, Bray