Migor Curah Langka di Banten, Wagub Andika: Ada 6 Produsen Besar, Mata Rantai Terlalu Panjang

Migor Curah Langka di Banten, Wagub Andika: Ada 6 Produsen Besar, Mata Rantai Terlalu Panjang

Ilustrasi Minyak Goreng-user3802032-Freepik

BANTEN, DISWAY.ID-Kelangkaan minyak goreng curah di pasar diduga ulah produsen nakal yang sengaja menimbun. 

Menurut Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, harga minyak goreng curah seharusnya tidak langka dan tidak mahal karena enam produsen minyak besar ada di Banten.

“Kemarin Aa ngontrol harga bahan pokok bareng Wakil Menteri Perdagangan (Wamen Perdagangan Jerry Sambuaga), terutama minyak. Aa ngotot ke Pak Wamen, bahwa mengapa minyak goreng curah itu langka dan harganya tinggi masalahnya dari distribusi,” kata pria yang akrab disapa Aa itu, Sabtu 16 April 2022.

Aa menjelaskan, sebetulnya di Banten ini ada enam produsen minyak goreng terbesar untuk seluruh Indonesia. Termasuk PT Wilmar, di Serang.

“Kemarin itu Aa ngotot ke Pak Wamen mengeluhkan masalah distribusi yang diberikan produsen kepada agen. Jadi terlalu panjang mata rantai distribusi dari produsen kepada pedagang, sehingga harganya jadi turunan makin bawah makin mahal,” katanya.

BACA JUGA:Ayo Vaksin Booster di Gerai Vaksin RS Bhayangkara Polda Banten

Selain mata rantai terlalu panjang, menjadi masalah adanya produsen diduga menahan distribusi ke pasar. 

Berdasarkan keterangan dari Wamen bahwa sampai April 2022, Banten dikasih jatah 11 ribu ton minyak goreng curah harga HET.

“Tapi pas dicek baru 25 persen yang dikeluarkan produsen. Kenapa baru 25 persen, ya otomatis barangnya langka harganya juga tinggi, jadi permasalahannya ini distribusi dari produsen,” katanya.

Terkait produsen yang diduga sengaja berulah dengan menahan pasokan ini perlu dikontrol secara langsung. Guna memastikan ketersediaan stok serta kelancaran penyaluran distribusinya.

BACA JUGA:Polda Banten Bongkar Mafia Minyak Goreng Curah di Serang, Modusnya Begini

“Aa sudah menyiapkan tim untuk Senin besok (Senin, 18 April 2022) mau langsung datang ke produsen-produsen minyak goreng yang memang menjadi distributor bagi banten dan Indonesia. Namun Tim nanti mau fokus ngawal yang Banten aja dulu, untuk mengevaluasi dan memantau yang 11 ribu ton sampai April ini harus segera bisa dikeluarkan,” katanya.

Andika optimis, kalau dari distribusi dari produsen dikawal insyaallah harganya stabil.

“Insyaallah harganya sesuai HET, yang per liter Rp14.000 yang per kilo Rp15.500. Jadi memang mudah-mudahan produsennya ini tidak nakal, makanya langsung dibuat tim untuk turun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: