Presiden Minta Menteri Stop Bicara Penundaan Pemilu 2024, JoMan: Sudahi Jangan Main Drama Lagi!
Ketua Jokowi Mania Imanuel Ebenezer -Instagram/@Imanuelebenezer-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta para menteri stop berpolemik penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) atau perpanjangan 3 periode mendapat dukungan kalangan relawannya.
Relawan menilai, larangan itu adalah bukti tegas dan jelas, Presiden Jokowi menolak perpanjangan jabatan yang berkali-kali disampaikannya ke publik.
Ketua Jokowi Mania (JoMan) Imanuel Ebenezer mengatakan, dengan pernyataan Presiden Jokowi ini, tidak perlu lagi ada perdebatan soal perpanjangan masa jabatan. Apalagi mendorong-dorong Presiden Jokowi menjadi kontestan pada Pilpres 2024.
”Tegas dan jelas itu pun disampaikan Presiden Jokowi. Artinya tak perlu ada perdebatan lagi. Mereka yang menggulirkan wacana itu seharusnya berani bertanggungjawab, karena berimbas pada diri Presiden Jokowi,” jelas Imanuel Ebenezer dalam keterangan yang diterima Disway.id Rabu 6 April 2022.
Noel-sapaan akrab Imanuel Ebenezer menambahkan, penghentian narasi perpanjangan jabatan adalah kemenangan demokrasi. Kemenangan rakyat Indonesia menjunjung tinggi demokrasi yang selalu digaungkan pendiri bangsa.
”Presiden Jokowi begitu menghargai konstitusi dan arah demokrasi. Sejak awal saya sudah katakan, beliau sama sekali tidak akan terpancing dengan drama dan adegan yang menggiringnya,” timpal Noel.
BACA JUGA:Jokowi Siap Buka Kembali Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
Penegasan ini pun menjadi bukti, Presiden Jokowi adalah seorang yang Demokratik, tidak larut apalagi kepincut dengan gombalan wacana yang digulirkan.
”Meski beliau dikelilingi kaum oligarki kaya yang ingin mengedepankan kepentingan kelompoknya, Presiden tetap lugas menolak," timpal Noel.
Relawan Jokowi Mania akan terus menjaga Jokowi agar tidak teradiasi pemikiran anti demokrasi orang orang Istana. ”Kalangan oligarki Istana inilah yang menjauhkan Jokowi dari rakyat,” timpalnya.
”Jokowi harus dijaga dari pemikiran jahat. Kami kalangan sipil pro demokrasi menentang cita-cita otoritaritarian tersebut,” tegas aktivis 98 ini.
Noel mengungkap ada banyak dampak dari pemikiran otoritarian memperpanjang masa jabatan presiden tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: