Media Sosial Shanghai Membongkar Kisah Penguncian ‘Virus China’
Inilah postingan dari salah satu warga Shanghai Alice Su dalam laman twiter pribadinya. -Twitter/@Aliceysu-
BEIJING, DISWAY.ID - Video seekor anjing peliharaan yang dibunuh lantaran terinfeksi Covid-19, lagu-lagu berisi sumpah serapah yang ditujukan kepada otoritas Komunis menggema di laman media sosial beberapa hari belakangan.
Muncul pula video pendek perkelahian dengan pejabat yang mengenakan pakaian hazmat dengan penduduk Shanghai yang tak terima dikurung (isolasi).
Rentetan cemoohan pada virus mematikan yang muncul pertama kali di negeri tirai bambu itu muncul bersamaan di media sosial (lihat di bawah).
BACA JUGA:Reputasi Kesehatan Sri Lanka Rontok Akibat Cengkeraman Krisis Politik
Negara terpadat di dunia ini terpaku pada strategi ‘nol-Covid’ yang begitu agresif dilakukan.
Beijing seakanmengekstraksi nilai politik dari tingkat kematian China yang relatif rendah sejak pandemi dimulai hingga menyombongkan diri berhasil menangani virus itu dengan negara barat.
Tetapi lebih dari dua tahun sejak virus pertama kali muncul, Shanghai sekarang membara di bawah wabah Omicron yang membuat 25 juta penduduk kota dikurung.
BACA JUGA:Sebanyak 5.173 WNI Lalu- Lalang di Pintu Perbatasan Malaysia Semenjak Dibuka Kembali
Rekor beban kasus mencapai 20.000 sehari dan skema lock down (penguncian) yang sejak awal dilakukan tampaknya akan terus terjadi sebagai konsep lokalisasi.
Padahal sebagian besar dunia telah melakukan pelonggaran, khususnya negara Asia Tenggara seperti Indonesia yang jumlah penduduknya terpadat, atau Singapura yang kini hidup ‘bebas’ dari kewajiban masker.
Banyak penduduk yang bosan dengan kemegahan pemerintah dan media sosial telah membuka jendela kemarahan mereka akibat kekurangan makanan, karantina yang ketat, dan pejabat yang terlalu bersemangat.
BACA JUGA:Cerita Pengungsi Perang dari Kota Mariupol, Nadia: Anak Saya Sembunyikan Roti untuk Makan Besok Pagi
Dalam satu klip video yang sangat mengerikan yang dilansir Disway.id dari AFP, seseorang dengan setelan hazmat terlihat memukul seekor anjing corgi sampai mati di jalan.
Sebuah outlet media Shanghai yang dikelola pemerintah pada Kamis 7 April 2022 menyebut komite lingkungan setempat telah mengakui pemusnahan makhluk itu karena mereka ‘takut terinfeksi’ dan mengakui tindakan itu tidak bijaksana.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: the staits time