Shanghai Ditutup, Rekor Baru: Sehari 25.701 Kasus
Petugas medis bergerak dari rumah ke rumah di kawasan padat penduduk Kota Sanghai sejak 5 hari yang lalu. Pengujian massal dilakukan kembali hari ini, Minggu 10 April 2022, setelah kemarin terjadi peningkatan 25.701 kasus baru. -Twitter/@jai_behind-
Wabah yang berkepanjangan juga mengancam rantai pasokan China.
Kontainer yang memuat makanan dan bahan kimia menumpuk di pelabuhan terbesar China di Shanghai karena tindakan penguncian menyebabkan kekurangan pengemudi truk untuk mengambil kotak di dermaga.
Di Guangzhou, 11 distrik kota mengumumkan rencana untuk memulai pengujian virus corona, seperti disampaikan China Central Television Sabtu 9 April 2022.
Langkah ini dilakukan setelah munculnya 2 kasus warganya positif Covid-19. Sementara 1 warga lainnya tanpa gejala.
Guangzhou, yang menjadi tuan rumah salah satu pelabuhan peti kemas top di China juga melakukan pengujian massal pada Desember lalu setelah seorang pekerja awak penerbangan kargo dinyatakan positif.
Terminal Yantian di pelabuhan Shenzhen di Cina selatan juga akan menghentikan pengumpulan dan pengiriman peti kemas di semua tempat berlabuh.
Pemberlakuannya hanya sementara, selama sekitar 2 jam pada hari Minggu untuk memelihara perkembangan wabah.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS telah mengizinkan keberangkatan sukarela staf non-darurat konsulat Shanghai serta anggota keluarga staf.
Kota berpenduduk 25 juta itu berjuang untuk menyediakan bahan makanan pokok dan perawatan medis bagi keluarga yang telah dikurung di rumah.
Terutama bagi warga yang lebih dari seminggu. Kondisi ini yang ternyata memicu meningkatnya ketidakpuasan publik.
Pemerintah kota sedang mencoba untuk mendapatkan lebih banyak kurir kembali ke jalan-jalan dan membuka kembali supermarket.
Perusahaan e-commerce JD.com menyebut telah memperoleh lisensi untuk mengirimkan barang ke Shanghai, memicu pembeli terburu-buru ke platformnya.
Mr Zong mengakui pada konferensi pers bahwa pihak berwenang belum memenuhi harapan publik dalam penanganan mereka terhadap situasi tersebut.
”Kami merasakan hal yang sama tentang masalah yang diangkat dan disuarakan semua orang,” katanya.
”Banyak pekerjaan kami yang belum cukup, dan masih ada kesenjangan besar dari harapan semua orang. Kami akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan,” imbuh Zong.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: reuters