Harga Minyak Mentah Dunia Terperosok Empat Persen

Harga Minyak Mentah Dunia Terperosok Empat Persen

Harga minyak mentah dunia mengat pada perdagangan akhir pekan Jumat 29 April 2022-freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak mentah dunia terperosok hingga empat persen pada perdagangan Selasa 12 April 2022.

Jatuhnya harga minyak mentah dampak kekhawatiran konsumsi minyak mentah dunia turun akibat lockdown yang dilakukan di Tiongkok dan dapat memangkas permintaan global.

Mengutip CNBC, Senin (11/4/2022), harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Juni 2022 turun 2,97 dollar AS atau 2,9 persen menjadi ke level 99,78 dollar AS per barrel. 

BACA JUGA: Krisis Keuangan, Valencia Dibidik Roman Abramovich

Begitu pula dengan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak Mei 2022 turun 3,32 dollar AS atau 3,4 persen ke level 94,96 dollar AS per barrel.

Tiongkok sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia dapat memangkas konsumsi minyaknya akibat lockdown di tengah pandemi yang tak kunjung reda. 

Sedangkan negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) berencana melepaskan 120 juta barrel minyak dari cadangan strategis, termasuk 60 juta barrel dari Amerika Serikat. 

Komitmen AS itu merupakan bagian dari rencana untuk melepaskan satu juta barel per hari selama 6 bulan ke depan dengan total kasar 180 juta barrel. 

BACA JUGA: Ramalan Zodiak Selasa, 12 April 2022, Aries: Kehidupan Cintamu Akan Lebih Hidup

Jika ini terealisasi, maka menjadi kedua kalinya IEA melepas cadangan di tahun ini, sekaligus secara efektif meningkatkan pasokan di seluruh dunia sekitar 2 juta barel per hari setidaknya selama dua bulan ke depan. 

Kondisi ini membuat harga minyak dunia kian tergerus.

JPMorgan memproyeksikan, negara-negara di Barat melepaskan minyak mentah hingga 1,3 juta bph dan dinilai cukup untuk memasok kebutuhan minyak yang biasanya datang dari Rusia sebesar 1 juta bph.

"Rilis SPR akan menjadi yang terbesar sepanjang masa dan telah mematahkan bagian belakang kurva harga WTI," kata Direktur Eksekutif Energi Berjangka di Mizuho Robert Yawger, seperti dikutip Antara, Selasa 12 April 2022.

Kemudian, mata uang dolar AS diproyeksikan akan terus mengalami penguatan terhadap mata uang asing lainnya. Penguatan dolar ini akan membuat harga minyak mentah lebih mahal bagi pemilik mata uang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: